Terbit: 23 August 2020 | Diperbarui: 26 April 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Microtina adalah salah satu obat antibiotik. Simak informasi lengkap mengenai obat Microtina mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosis!

Microtina: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Rangkuman Informasi Obat Microtina

 Nama obat  Microtina
 Diproduksi oleh  Pyridam Farma
 Golongan obat  Antibakteri
 Kategori obat  Obat keras
 Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA  C
 Fungsi obat  Pengobatan infeksi bakteri serius
 Kontraindikasi obat
  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Anemia aplastik
  • Porfiria akut
 Dosis obat  Sesuai petunjuk dokter
 Sediaan obat  Kapsul oral

 

Microtina Obat Apa?

Microtina obat apa? Microtina adalah obat dengan kandungan bahan aktif kloramfenikol. Obat ini masuk ke dalam golongan obat antibakteri, yakni obat-obatan yang diformulasikan untuk mengatasi infeksi bakteri seperti demam tifoid hingga meningitis.

Obat Microtina yang diproduksi oleh Pyridam Farma ini—sama seperti obat antibakteri lainnya—memiliki mekanisme kerja yakni menghambat proses sintetis protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk dapat tumbuh dan berkembang.

Fungsi Obat Microtina

Microtina adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri, yakni pada kasus:

  • Demam tifoid
  • Infeksi saluran kemih
  • Septikaemia
  • Konjungtivitis
  • Sipilis
  • Gastroenteritis
  • Gonorea
  • Infeksi mata, telinga, kulit, hidung
  • Otitis eksterna
  • Pes
  • Anthrax

Obat ini juga digunakan untuk sejumlah jenis infeksi lainnya, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Microtina

Dalam menggunakan obat Microtina, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.

1. Kontraindikasi Obat Microtina

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.

Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Anemia aplastik
  • Porfiria akut

Sementara itu, penggunaan obat harus mendapat perhatian khusus apabila Anda sedang dalam kondisi-kondisi berikut ini:

  • Hamil atau menyusui
  • Gangguan fungsi hati (liver)
  • Gangguan fungsi ginjal

2. Peringatan dan Perhatian Obat Microtina Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti ruam kulit, sindrom Gray (pada bayi), urtikaria.
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Microtina Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Menurut Unites States Food and Drug Administration (USFDA), obat ini masuk ke dalam kategori C untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui.

Kategori C merujuk pada jenis obat-obatan yang berdasarkan penelitian—dengan objek hewan—terbukti berisiko. Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia.

Penggunaan obat diperkenankan apabila manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risikonya. Sebaiknya tetap konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda sedang hamil atau menyusui.

Interaksi Obat Microtina

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:

  • Warfarin
  • Dicoumarol
  • Tolbutamide
  • Chlorpropamide
  • Phenytoin
  • Rifampicin
  • Phenobarbital
  • Tacrolimus
  • Ciclosporin
  • Sulfonamide

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Obat Microtina

Obat Microtina dapat menimbulkan efek samping. Efek samping obat meliputi:

  • Depresi sumsum tulang
  • Ruam kulit
  • Urtikaria
  • Sindrom gray (pada anak bayi)
  • Gangguan pencernaan

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Microtina

Microtina masuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaan obat HARUS dengan resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Microtina Tersedia?

Microtina tersedia dalam bentuk kapsul oral dengan kandungan kloramfenikol. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat. Pastikan Anda menggunakan obat secara benar sesuai dengan petunjuk dokter.

2. Dosis Obat Microtina

Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.

Berikut aturan dosis umum untuk obat Microtina:

  • Dewasa: 1-2 kapsul @4 kali sehari
  • Anak-anak: 30-50 mg/kg berat badan

Petunjuk Pemakaian Obat Microtina

Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis.

Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Microtina yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Minumlah obat sesuai dengan dosis yang tadi sudah disebutkan di atas.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 6 jam sekali (untuk dosis 4 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 4 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
  • Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal yang disarankan) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil.

Petunjuk Penyimpanan Obat Microtina

Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu 15-25 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Chloramphenicol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chloramphenicol?mtype=generic (diakses pada 23 Agustus 2020)
  2. Chloramphenicol. https://www.drugs.com/cdi/chloramphenicol.html (diakses pada 23 Agustus 2020)
  3. Microtina. http://pionas.pom.go.id/obat/microtina (diakses pada 23 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi