DokterSehat.Com – Methylprednisolone obat apa? Methylprednisolone adalah sejenis obat yang termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid. Obat methylprednisolone digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis peradangan. Mari menyimak informasi lebih lanjut mengenai methylprednisolone melalui penjelasan di bawah ini.
- Nama: Methylprednisolone
- Kelas Terapi: Kortikosteroid » Glukokortikoid
- Nama Dagang: Adixon, Metisol, Carmeson, Nichomedson, Novestrol, Ometilson, Dipasolon, Phadilon, Ersolon, Prednicort, Flason, Prednox, Fumethyl, Prednox, Rhemafar, Hexilon, Sanexon, Simdrol, Iflaz, Lameson, Methylprednisolone, Medixon, Tropidrol
Indikasi Methylprednisolone
Pemberian obat Methylprednisolone memiliki beberapa indikasi. Para konsumen atau pasien baru bisa diberikan obat methylprednisolone setelah terbukti memiliki salah satu atau beberapa indikasi. Indikasi pemberian obat menthyprednisolone di antaranya adalah gangguan alergi, supresi inflamasi, udema serebral, penyakit kulit, dan penyakit rematik.
Kontraindikasi Methylprednisolone
Di samping indikasi, obat methylprednisolone juga memiliki kontraindikasi. Pasien atau konsumen tidak boleh diberikan obat methylprednisolone apabila memiliki satu atau beberapa kontraindikasi.
Pasien atau konsumen tidak boleh diberikan obat methylprenidolone apabila menderita infeksi sistemik. Selain itu, pasien atau konsumen juga tidak boleh diberikan obat methylprednisolone apabila respons tubuhnya terhadap serum antibodi berkurang.
Manfaat Methylprednisolone
Obat methylprednisolone memiliki beberapa manfaat di dalam penggunaannya. Manfaat methylprednisolone adalah untuk mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Selain itu, manfaat methylprednisolone juga bisa untuk mengobati berbagai kondisi peradangan. Berbagai kondisi peradangan tersebut di antaranya adalah kelainan alergi, radang sendi, lupus, psoriasis, kolitis ulseratif, gangguan kelenjar endokrin.
Obat methylprednisolone juga bermanfaat untuk mengobati berbagai kondisi medis yang mempengaruhi mata, kulit, perut, paru-paru, sistem saraf, atau sel darah. Manfaat methylprednisolone bisa Anda dapatkan apabila mengonsumsi sesuai dosis.
Sebelum Minum Obat Methylprednisolone
Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sebelum Anda minum obat methylprednisolone. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah:
- beri tahu dokter Anda jika Anda alergi terhadap methylprednisolone
- beri tahu dokter Anda obat resep dan nonprescription apa yang Anda pakai
- konsultasi terlebih dahulu ke dokter Anda jika Anda memiliki infeksi jamur (selain pada kulit Anda)
- konsultasikan ke dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, usus, atau jantung, darah tinggi, diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif, bisul, TBC
- konsultasi terlebihd dahulu kepada dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui
Dosis Methylprednisolone
Dosis methylprednisolone terbagi menjadi dua yakni secara oral dan secara parenteral. Dosis methylprednisolone secara oral ada yang methylprednisolone 4 mg dan 6 mg. Dosis methylprednisolone 4 mg yang digunakan secara oral adalah 2-40 mg/ hari. Ikutilah dosis methylprednisolone 4 mg berdasarkan anjuran dokter.
Dosis methylprednisolone untuk orang dewasa yang diberikan secara injeksi intramuskular atau injeksi intravena lambat (infus) adalah 30 mg/ kg berat badan maksimal selama 30 menit.
Jika Anda lupa dengan dosis Anda, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter Anda. Jangan minum obat methylprednisolone sebelum Anda mendapat dosis methylprednisolone yang pasti dari dokter.
Apabila Anda mengalami kelebihan dosis methylprednisolone, segeralah cari bantuan medis darurat dan terdekat. Overdosis methylprednisolone memang tidak menghasilkan gejala kematian. Namun, overdosis methylprednisolone bisa menyebabkan beberapa gejala seperti kulit menipis, mudah memar, meningkatnya jerawat, impotensi, dan masalah haid.
Efek Samping Methylprednisolone
Selain manfaat, obat methylprednisolone juga memiliki beberapa efek samping. Efek samping methylprednisolone bisa berakibat adanya gangguan saluran pencernaan termasuk dyspepsia, tukak lambung, pankreatitis akut, ulserasi esophageal dan kandidiasis, dan efek musculoskeletal termasuk miopati proksimal.
Selain itu, efek samping methylprednisolone yang lain adalah osteoporosis, patah tulang, haid tidak teratur dan amenore, Cushing’s syndrome, hirsutism, terganggunya keseimbangan nitrogen dan kalsium negatif. Efek samping methylprednisolone juga bisa mengakibatkan bisulan.
Ada juga efek samping methylprednisolone seperti berat badan bertambah, peningkatan nafsu makan, memperberat infeksi, dan menimbulkan luka memar. Apabila Anda menemukan beberapa efek samping methylprednisolone seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Terkait Kehamilan dan Menyusui
Obat methylprednisolone yang merupakan jenis obat dengan kelas terapi kortikosteroid memiliki beberapa catatan yang harus diperhatikan untuk para pasien atau konsumen yang sedang hamil atau menyusui.
Berikut ini adalah beberapa catatan obat methylprednisolone terkait kehamilan dan menyusui:
- Sebanyak 88% prednisolon yang menembus plasenta diubah menjadi bentuk inaktif
- Penggunaan obat methylprednisolone secara sistemik tidak terbukti dapat meningkatkan kejadian mulut atau bibir sumbing
- Pemberian methylprednisolone secara sistemik dapat meningkatkan risiko penghambatan pertumbuhan intrauterin apabila pemberian dalam waktu panjang
- Ibu hamil yang menggunakan dosis yang lebih tinggi sebaiknya dimonitor untuk melihat adanya kemungkinan supresi adrenal
Sumber:
- BPOM: Pusat informasi obat nasional.