Terbit: 11 October 2018 | Diperbarui: 12 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Methycobal obat apa? Methycobal adalah merek obat dengan kandungan Mecobalamin. Methylcobalamin atau Mecobalamin sendiri merupakan salah satu bentuk dari vitamin B12. Seperti yang kita ketahui bahwa vitamin B12 merupakan salah satu sumber vitamin penting bagi tubuh dan kekurangan vitamin B12 tentunya dapat menyebabkan berbagai gangguan dalam tubuh.

Methycobal: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Manfaat Methycobal

Jika melihat dari kandungan yang dalam obat ini, tentunya dapat disimpulkan bahwa manfaat Methycobal adalah untuk mengatasi kondisi tubuh yang berkaitan dengan kekurangan vitamin B12. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi oleh Methycobal:

  • Defisiensi vitamin B12 atau kondisi kekurangan vitamin B12 yang bisa memicu berbagai penyakit lainnya.
  • Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.
  • Neuropati perifer, merupakan gangguan kerusakan sistem saraf tepi yang biasa ditandai dengan gejala kedutan, kram, dan kesemutan.

Dosis Methycobal

Methycobal hadir dalam dua bentuk yaitu kapsul dan injeksi. Terdapat 3 pilihan sediaan yaitu Methycobal 500 mcg dengan kandungan Mecobalamin atau Methylcobalamin 500 mcg untuk setiap tabletnya, Methycobal 250 mcg dengan kandungan Mecobalamin 250 mcg untuk setiap tabletnya, dan Methycobal 500 mcg injeksi dengan kandungan 500 mcg Mecobalamin untuk setiap ampulnya.

Berikut adalah dosis Methycobal untuk dewasa yang lazim diberikan berdasarkan kondisi tertentu:

1. Neuropatik perifer

  • Kapsul: 500 mcg per hari, diberikan tiga kali sehari.
  • Ampul: 500mcg per hari, diberikan 3 kali seminggu.

2. Anemia megaloblastik

  • Kapsul: 500 mcg per hari, diberikan tiga kali sehari.
  • Ampul: 500mcg per hari, diberikan 3 kali seminggu

3. Pemeliharaan

  • Ampul: 500 mcg setiap 1 hingga 3 bulan sekali.

Methycobal ampul bisa diberikan melalui intrevena maupun intramuskular. Pengobatan menggunakan ampul sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis karena akan dapat berisiko jika dilakukan sendiri.

Dosis Methycobal di atas merupakan dosis yang disarankan. Dosis bisa berubah menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Gunakanlah obat ini sesuai dosis yang diberikan oleh dokter dan jangan mengganti dosis obat tanpa berdiskusi dengan dokter sebelumnya.

Efek Samping Methycobal

Seperti obat-obatan pada umumnya, Methycobal juga berpotensi menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping Methycobal yang mungkin terjadi:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Gangguan makan seperti anoreksia
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Reaksi alergi

Efek samping Methycobal di atas tidak selalu terjadi. Efek samping bisa terjadi bergantung pada kondisi pasien atau akibat dari penggunaan dosis yang kurang tepat. Jika Anda mengalami salah satu dari gangguan efek samping di atas, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat

Interaksi obat mungkin terjadi jika Methycobal digunakan bersamaan dengan obat lain. Interkasi obat dapat menyababkan penurunan kinerja obat dan dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping. Berikut adalah beberapa daftar obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Methycobal:

  • Neomycin
  • Colchicine
  • Aminosalicylic acid
  • Chloramphenicol parenteral
  • Obat kontrasepsi oral
  • Obat kelas H2 blocker

Obat-obatan yang disebutkan di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Agar terhindar dari interaksi obat, diskusikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan Anda dan tentang pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani.

Perhatian dan Peringatan

Methycobal memang merupakan obat dengan kandungan vitamin, tapi bukan berarti obat ini dapat digunakan sembarangan. Obat ini masuk dalam golongan obat keras yang artinya hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Sebelum menggunakan Methycobal, berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen yang menyusun obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan kondisi seperti hipertensi, gangguan saraf mata, polisitemia, gangguan pernapasan, hematuria, kekurangan zat besi dan folat, gangguan jantung, serta gangguan fungsi hati dan ginjal berat.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada wanita yang sedang program hamil, wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Jika terpaksa menggunakan obat ini, pastikan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
  • Selama penggunaan obat ini sebaiknya menghindari penggunaan alkohol karena konsumsi alkohol dapat mengurangi kadar vitamin B dalam tubuh.
  • Penggunaan obat ini untuk jangka panjang tidak disarankan. Jika gejala penyakit tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan terapi lainnya.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi