Terbit: 9 August 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Licostan adalah salah satu dari sekian banyak obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Apa kegunaan dari obat ini? Berikut informasi lengkap mengenai obat Licostan mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosis!

Licostan: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Rangkuman Informasi Obat Licostan

Nama obat Licostan
Diproduksi oleh Berlico Mulia Farma
Golongan obat Antiinflamasi nonsteroid
Kategori obat Obat keras
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA D
Fungsi obat
  • Pereda nyeri
Kontraindikasi obat
  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Ulseratif peptik
  • Riwayat perdarahan lambung
  • Menderita sindrom iritasi usus besar
  • Gagal jantung kronis
  • Asma
  • Bronkospasme
  • Rhinitis
  • Angioedema
  • Urtikaria
Dosis obat
  • Dewasa dan anak-anak >14 tahun: Dosis awal 1 tablet per hari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan petunjuk dokter.
Sediaan obat Tablet

 

Licostan Obat Apa?

Licostan obat apa? Licostan adalah obat dengan kandungan bahan aktif asam mefenamat (mefenamic acid). Obat ini masuk ke dalam golongan obat antiinflamaasi nonsteroid, yakni obat-obatan yang diformulasikan untuk meredakan nyeri dalam kategori ringan hingga sedang.

Sebagai obat antiinflamasi nonsteroid, obat Licostan yang diproduksi oleh Berlico Miulia Farma ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas siklooksigenase. Sebagai informasi, siklooksigenase adalah enzim yang berperan dalam menghasilkan prostaglandin, yakni senyawa kimia yang menciptakan rasa nyeri.

Fungsi Obat Licostan

Licostan adalah obat dengan kandungan asam mefenamat yang memiliki fungsi untuk meredakan rasa nyeri seperti:

  • Sakit kepala
  • Sakit gigi
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Nyeri akibat cedera
  • Nyeri haid
  • Nyeri pascaoperasi

Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Licostan

Dalam menggunakan obat Licostan, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.

1. Kontraindikasi Obat Licostan

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.

Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Ulseratif peptik
  • Riwayat perdarahan lambung
  • Menderita sindrom iritasi usus besar
  • Gagal jantung kronis
  • Asma
  • Bronkospasme
  • Rhinitis
  • Angioedema
  • Urtikaria

Sementara itu, penggunaan obat harus mendapat perhatian khusus apabila memiliki atau mengalami salah satu dari kondisi-kondisi di bawah ini:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Diabetes melitus
  • Dehidrasi
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Lansia
  • Ibu hamil trimester 1-2
  • Ibu menyusui

Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Licostan Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping mual, muntah, sakit perut, dan diare.
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Licostan Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Menurut Unites States Food and Drug Administration (USFDA), obat ini masuk ke dalam kategori D untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui.

Kategori D merujuk pada jenis obat-obatan yang berdasarkan penelitian terbukti berisiko terhadap janin. Akan tetapi dalam kondisi darurat, obat ini mungkin bisa saja digunakan. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengonsumsi obat HANYA jika sudah mendapat persetujuan dari dokter..

Interaksi Obat Licostan

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:

  • Aspirin
  • Antikoagulan
  • Kortikosteroid
  • Ciclosporin
  • Diuretik

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Obat Licostan

Obat Licostan dapat menimbulkan efek samping kendati jarang terjadi. Efek samping obat meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Nyeri ulu hati
  • Sakit kepala
  • Insomnia
  • Asma
  • Urtikaria
  • Ruam kulit
  • Tekanan darah tinggi
  • Retensi cairan tubuh

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Licostan

Licostan masuk ke dalam kategori obat bebas. Penggunaan bisa tanpa resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Licostan Tersedia?

Licostan tersedia dalam bentuk tablet oral dengan kandungan asam mefenamat sebanyak 500 mg. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat. Pastikan Anda menggunakan obat secara benar petunjuk dokter.

2. Dosis Obat Licostan

Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.

Berikut aturan dosis umum untuk obat Licostan:

  • Dewasa dan anak-anak >14 tahun: Dosis awal 1 tablet per hari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan petunjuk dokter.

Cara Pemakaian Obat Licostan

Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis.

Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Licostan yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Minumlah obat sesuai dengan dosis yang tadi sudah disebutkan di atas.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 24 jam sekali (untuk dosis 1 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 12 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
  • Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal yang disarankan) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil

Petunjuk Penyimpanan Obat Licostan

Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu di bawah 30 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Licostan. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/licostan?type=brief&lang=id (Diakses pada 9 Agustus 2020)
  2. Mefenamic acid. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mefenamic%20acid?mtype=generic (Diakses pada 9 Agustus 2020)
  3. Mefenamic acid. https://www.drugs.com/mtm/mefenamic-acid.html#:~:text=Mefenamic%20acid%20is%20a%20nonsteroidal,at%20least%2014%20years%20old. (Diakses pada 9 Agustus 2020)
  4. Mefenamic acid oral. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11586/mefenamic-acid-oral/details (Diakses pada 9 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi