Kloderma adalah obat topikal dengan kandungan Clobetasol propionate. Obat ini masuk ke dalam golongan kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi peradangan kulit. Ketahui selengkapnya tentang Kloderma mulai dari manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya melalui artikel ini!
Rangkuman Informasi Obat Kloderma
Nama Obat | Kloderma |
Kandungan Obat | Clobetasol propionate |
Kelas Obat | Kortikosteroid |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengatasi peradangan kulit yang bukan disebabkan infeksi |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Sediaan Obat | Krim, gel, salep |
Kloderma Obat Apa?
Kloderma adalah obat dengan kandungan Clobetasol propionate. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid topikal. Clobetasol propionate digunakan untuk mengatasi peradangan kulit tertentu yang bukan diakibatkan oleh infeksi.
Sama seperti obat kortikosteroid lainnya, cara kerja obat ini adalah dengan mengaktifkan bahan alami di kulit yang dapat membantu mengurangi gejala peradangan seperti pembengkakan, kemerahan, hingga gatal-gatal.
Manfaat Kloderma
Secara umum, kegunaan Kloderma cream adalah untuk mengatasi peradangan kulit yang bukan diakibatkan oleh infeksi. Beberapa kondisi yang umumnya dapat diatasi menggunakan obat ini adalah seperti berikut ini:
- Psoriasis
- Eksim
- Lupus eritematosus
- Lichen planus
Obat ini bekerja untuk mengatasi rasa gatal, pembengkakan, dan kemerahan yang umumnya terjadi pada kondisi-kondisi tersebut. Selain kondisi yang disebutkan di atas, Kloderma cream juga digunakan untuk kelainan kulit lain yang responsif terhadap kortikosteroid.
Dosis Kloderma
Kloderma tersedia dalam sediaan cream, gel, dan juga salep. Setiap sediaan memiliki kandungan 0,05% Clobetasol propionate. Dosis yang diberikan dapat berbeda bergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien.
Umumnya obat ini digunakan 1-2 kali sehari dengan cara dioleskan tipis langsung pada bagian kulit yang mengalami peradangan.
Ikuti petunjuk dosis yang ada dalam kemasan obat. Dosis mungkin dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis obat tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumya.
Petunjuk Penggunaan Kloderma
Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk penggunaan yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah petunjuk penggunaan Kloderma cream:
- Sebelum menggunakan obat ini, bersihkan tangan Anda dan area yang mengalami peradangan, kemudian keringkan.
- Oleskan obat salep tipis saja pada bagian yang mengalami peradangan.
- Cuci kembali tangan setelah selesai, kecuali area yang mengalami peradangan berada di tangan.
- Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan.
- Gunakan obat di waktu yang sama setiap harinya.
- Obat ini tidak digunakan melalui oral. Segera hubungi petugas layanan kesehatan apabila tidak sengaja menelan obat ini.
Petunjuk Penyimpanan Kloderma
Simpan obat Kloderma sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:
- Simpan obat pada suhu ruangan.
- Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
- Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
- Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.
Efek Samping Kloderma
Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan Kloderma:
- Sensasi terbakar, gatal, iritasi, kemerahan, kulit kering
- Benjolan merah atau ruam di sekitar mulut
- Benjolan merah atau putih pada kulit
- Kulit memar
- Kulit tipis, rapuh, atau kering
- Perubahan warna kulit
- Bercak merah, ungu, atau garis di bawah kulit
Sebaiknya segera hubungi dokter apabila merasakan gejala seperti berikut ini:
- Infeksi kulit di tempat Anda mengaplikasikan obat
- Luka pada kulit
- Kemerahan, bengkak, atau kulit bernanah
- Ruam parah
- Kelelahan
- Kenaikan berat tubuh mendadak
- Lemah otot
- Depresi dan perubahan suasana hati.
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang kurang tepat, penggunaan jangka panjang, atau kondisi lain dari pasien. Apabila mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, sebaiknya segera hentikan penggunaan obat.
Apabila efek samping tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika merasakan efek samping lainnya yang tidak disebutkan di atas, laporkan pada dokter untuk mengetahui kemungkinan efek samping lainnya dari obat ini.
Interaksi Obat Kloderma
Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Obat-obatan yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Kloderma antara lain seperti:
- Obat kortikosteroid oral
- Obat-obatan yang dapat menurunkan sistem imun seperti siklosporin
Daftar di atas bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.
Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Kloderma untuk menghindari interaksi obat.
Peringatan dan Perhatian Kloderma
Obat ini termasuk ke dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Kloderma:
- Jangan gunakan obat Kloderma pada pasien yang hipersensitif terhadap Clobetasol propionate dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Waspada jika Anda memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat sejenis.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi seperti infeksi atau gangguan kulit lainnya, riwayat diabetes, sindrom Cushing, dan penyakit hati.
- Penggunaan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya didiskusikan dengan dokter sebelumnya.
- Kortikosteroid tidak untuk digunakan sebagai terapi jangka panjang karena obat ini dapat menyebabkan menurunnya sistem imun tubuh.
- Anonim. Kortikosteroid Topikal. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/134-kortikosteroid-topikal.
- Anonim. Clobetasol PROPIONATE Gel. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4403-723/clobetasol-topical/clobetasol-topical/details. (Diakses 21 Agustus 2019).