DokterSehat.Com – Kaltrofen obat apa? Kaltrofen adalah obat dengan kandungan Ketoprofen yang merupakan obat golongan antiinflamasi non-steroid (OAINS atau NSAIDs). Obat ini memiliki efek analgesik, antipiretik, dan juga antiinflamasi.
Obat analgesik merupakan obat untuk meredakan nyeri, antipiretik berguna untuk meredakan demam, dan antiinflamasi artinya bekerja untuk meredakan peradangan akibat infeksi. Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi gangguan yang berkaitan dengan gejala nyeri sendi dan otot.
Manfaat Kaltrofen
Berdasarkan cara kerja Ketoprofen yang ada dalamnya, manfaat Kaltrofen adalah untuk mengatasi berbagai kondisi seperti berikut ini:
- Mengatasi gejala artritis rheumatoid (penyakit rematik)
- Spondilitas ankilosa, radang sendi yang berpengaruh pada tulang belakang
- Osteoartritis atau radang sendi
- Gout atau asam urat akut
- Mengatasi nyeri haid
Dosis Kaltrofen
Kaltrofen tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari tablet, kapsul OD, tablet supositoria, dan juga gel. Setiap sediaan memiliki komposisi Ketoprofen yang berbeda. Berikut adalah dosis yang disarankan berdasarkan dengan komposisi dari tiap sediaan.
1. Kaltrofen tablet
Terdapat dua sediaan Kaltrofen tablet salut enterik yaitu dengan kandungan Ketoprofen 50 mg dan 100 mg. Berikut adalah dosis Kaltrofen tablet yang lazim diberikan:
- Kaltrofen 50 mg: 1 tablet, 3-4 kali sehari.
- Kaltrofen 100 mg: 1 tablet, 2-3 kali sehari.
2. Kaltrofen kapsul
Kaltrofen kapsul OD memiliki kandungan Ketoprofen 200 mg dalam setiap kapsulnya. Berikut adalah dosis Kaltofren kapsul OD yang lazim diberikan:
- Kaltrofen OD 200 mg: 1 kapsul, satu kali sehari.
3. Kaltrofen tablet supositoria
Tablet supositoria adalah tablet yang diberikan melalui rektal dan biasanya dijadikan pilihan ketika pemberian obat secara oral tidak memungkinkan. Setiap tablet supositoria mengandung Ketoprofen 100 mg. Berikut adalah dosis yang umum diberikan:
- Dikombinasikan dengan preparat oral: 1 tablet, diberikan 1 kali sehari.
- Tidak dikombinasikan preparat oral: 1 tablet, diberikan 2 kali sehari.
4. Kaltrofen gel
Kaltrofen gel adalah obat antinyeri topikal. Tersedia dalam kemasan tube 30 mg, setiap gram Kaltrofen gel mengandung Ketoprofen 25 mg. Dosis yang lazim diberikan adalah sebagai berikut:
- Kaltrofen gel: dioleskan tipis ke bagian yang terasa nyeri sebanyak 2-3 kali perhari.
Dosis yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan beratnya gejala yang dialami. Jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker.
Efek Samping Kaltrofen
Seperti obat-obatan lainnya, Kaltrofen juga berpotensi menimbulkan efek samping. Sediaan yang berbeda kemungkinan akan menimbulkan efek samping Kaltrofen yang berbeda. Berikut adalah efek samping yang biasa muncul dari penggunaan Kaltrofen oral:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Dispepsia
- Sakit kepala atau pusing
- Tinitus (telinga berdering)
- Gangguan penglihatan
- Reaksi alergi
- Gangguan fungsi ginjal, jika digunakan untuk jangka panjang
Sedangkan efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan tablet supositoria adalah:
- Konsistensi feses menjadi lebih lunak
Efek samping lainnya juga mungkin terjadi dari penggunaan Kaltrofen gel seperti:
- Pruritus (gatal-gatal di kulit)
- Eritema pada kulit
Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala efek samping yang disebutkan di atas, sebaiknya hentikan penggunaan obat untuk sementara. Jika gejala tidak juga membaik setelah penghentian obat, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Perhatian dan Peringatan
Kaltrofen masuk ke dalam golongan obat keras yang seharusnya hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Gunakan obat ini dengan hati-hati, sesuai aturan, dan dengan memerhatikan hal-hal berikut ini:
- Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien dengan hipersensitivitas pada Ketoprofen. Hati-hati penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap jenis obat lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi gangguan ginjal, gangguan hati, dan kondisi asam lambung yang tinggi.
- Penggunaan pada wanita yang sedang program hamil, wanita hamil, dan ibu menyusui tidak disarankan karena belum diketahui dengan jelas efek samping yang akan terjadi. Jika tepaksa menggunakan obat ini harus berdasarkan pertimbangan medis dari dokter.
- Obat ini tidak wajib diberikan bersama dengan makanan. Namun pemberian bersama dengan makanan atau susu disarankan untuk mengurangi risiko efek samping.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan lain. Penggunaan obat ini bersama dengan obat lainnya bisa menyebabkan interaksi obat yang akan menurunkan kinerja obat satu sama lain atau dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya efek samping.