Terbit: 10 June 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kalium Diklofenak adalah obat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan pembengkakan. Selengkapnya ketahui obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Kalium Diklofenak: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Kalium Diklofenak

Nama Obat Kalium Diklofenak
Kandungan Obat Kalium Diklofenak
Kelas Obat Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Kategori Obat Obat resep
Keamanan untuk wanita hamil dan ibu menyusui Kategori C: 

Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, namun belum ada studi pada wanita hamil. Obat ini bisa digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya pada kehamilan.

Obat Kalium Diklofenak dapat terserap ke dalam ASI dan dapat memengaruhi kondisi bayi mensusu.

Manfaat Obat Meredakan nyeri ringan hingga sedang dan pembengkakan
Kontraindikasi Obat
  • Hipersensitif terhadap diklofenak atau OAINS lainnya  
  • Penyakit jantung iskemik
  • Penyakit arteri perifer
  • Penyakit serebrovaskular
  • Gagal jantung sedang hingga berat
Sediaan Obat Tablet
Harga Obat Kalium Diklofenak 50 Mg: Rp6.800/strip isi 10 tablet

Kalium Diklofenak Obat Apa?

Kalium Diklofenak adalah obat yang diformulasikan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan pembengkakan (radang) dari berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, kram menstruasi, dan nyeri otot. Beberapa merek obat ini juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, pembengkakan, dan kekakuan sendi akibat radang sendi. 

Kalium Diklofenak termasuk dalam obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan di tubuh. Efek ini dapat membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, atau demam.

Manfaat Obat Kalium Diklofenak

Obat Kalium Diklofenak memiliki beberapa manfaat yang terkait dengan kondisi peradangan akibat beberapa penyakit. Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan Kalium Diklofenak adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi rasa nyeri akibat inflamasi.
  • Meredakan gejala inflamasi akibat osteoarthritis
  • Meredakan inflamasi telinga, hidung, dan tenggorokan.
  • Mengurangi gejala peradangan akibat rheumatoid arthritis.
  • Menurunkan demam akibat inflamasi.
  • Meredakan migrain dan nyeri haid.
  • Mengobati spondilitis ankilosa.

Dosis Kalium Diklofenak

Gunakanlah obat ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Berikut ini dosis obat Kalium Diklofenak yang umum digunakan:

Dosis untuk meredakan peradangan dan nyeri akut yang disebabkan rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau pasca-operasi:

  • Dewasa: 75-100 mg sehari, diminum terbagi beberapa dosis. Dosis maksimal sebanyak 150 mg sehari.
  • Anak-anak usia diatas 14 tahun: 75-100 mg sehari, dosis terbagi dalam 2-3 dosis.

Dosis untuk meredakan migrain akut:

  • Dewasa: Dosis awal 50 mg. Minum kembali 50 mg jika migrain masih terasa setelah 2 jam. Jika masih merasakan gejala ini, minum obat 50 mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimal sebanyak 200 mg sehari.

Dosis untuk meredakan nyeri haid:

  • Dewasa: 50-100 mg diminum saat nyeri haid. Dosis maksimal sebanyak 150 mg sehari, dosis terbagi menjadi beberapa dosis.

Dosis untuk Ankylosing Spondylitis:

  • Dewasa: 25 mg, diminum 4 kali sehari. Dosis tambahan 25 mg diberikan sebelum tidur jika perlu. Dosis maksimum sebanyak 125 mg sehari.

Petunjuk Penggunaan Obat Kalium Diklofenak

Gunakan obat ini dengan benar sesuai resep dokter atau aturan yang tertera di balik kemasan obat. Berikut ini petunjuk penggunaan obat DIklofenak yang perlu diperhatikan:

  • Obat sediaan tablet atau kapsul diminum dengan segelas air baik sebelum atau setelah makan. Jika sakit perut terjadi saat minum obat ini, minumlah dengan makanan, susu, atau antasida.
  • Setelah mengonsumsi obat sediaan tablet, sebaiknya jangan berbaring setidaknya sampai 10 menit.
  • Jika lupa minum obat ini, segera meminumnya begitu Anda ingat. Jika sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, sebaiknya lewatkan dan jangan menggandakan dosis karena berpotensi overdosis.
  • Jika kondisi Anda bertambah parah setelah menggunakan obat ini, sebaiknya beri tahu dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Kalium Diklofenak

Menyimpan obat pada tempat yang baik dan benar akan membuat kinerja obat tetap terjaga dan melindungi obat dari kerusakan. Berikut ini ikuti cara menyimpan obat-obatan yang benar:

  • Simpan obat pada suhu ruangan antara 20-25 derajat Celsius.
  • Simpan obat dalam kotak P3K khusus, laci, atau wadah yang tertutup rapat.
  • Jauhkan obat dari kelembaban dan panas.
  • Jauhkan semua jenis obat dan vitamin dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Obat Kalium Diklofenak

Seperti obat-obatan lai pada umumnya, obat ini dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang umum terjadi:

  • Nafsu makan menurun
  • Sembelit atau diare
  • Pusing atau mengantuk
  • Gas berlebih
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut atau nyeri perut

Hubungi dokter atau segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami satu dari efek samping yang lebih serius berikut ini:

  • Memar atau perubahan warna yang tidak biasa pada kulit.
  • Nyeri dada atau rahang.
  • Batuk berdarah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Pembengkakan pada leher, tenggorokan, kaki, telapak kaki, dan tangan.
  • Pingsan.
  • Demam.
  • Sakit kepala parah atau terus-menerus.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Tanda-tanda kerusakan ginjal (perubahan warna urine atau urine berbusa).
  • Tanda-tanda kerusakan hati (mata atau kulit menguning, urine keruh, atau kelelahan yang tidak biasa).
  • Telinga berdenging.
  • Sesak napas.
  • Feses berwarna terang atau berwarna gelap.
  • Gejala stroke (kelemahan pada satu sisi, bicara tidak jelas, kebingungan).
  • Kesulitan menelan.
  • Keringat berlebihan atau tidak biasa.
  • Penglihatan kabur atau perubahan penglihatan.
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba atau tanpa sebab yang jelas.

Interaksi Obat Kalium Diklofenak

Interaksi obat adalah reaksi yang mungkin terjadi apabila menggunakan dua obat atau lebih dalam waktu bersamaan. Efek interaksi obat dapat meningkatkan atau menurunkan kinerja obat, serta meningkatkan risiko efek samping obat.

Berikut ini obat-obatan yang mungkin menimbulkan interaksi obat jika digunakan dengan obat kalium Diklofenak:

  • Aliskiren
  • ACE inhibitor (benazepril, lisinopril)
  • Angiotensin II receptor blocker (losartan, valsartan)
  • Cidofovir
  • Kortikosteroid (deksametason, prednison)
  • Litium
  • Metotreksat
  • Pil air (diuretik seperti furosemida) 
  • Obat antiplatelet seperti clopidogrel
  • Obat pengencer darah (dabigatran, enoxaparin, warfarin)
  • Aspirin
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya (ibuprofen, ketorolak, naproxen) 

Peringatan dan Perhatian Obat Kalium Diklofenak

Sebelum menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang menjadi peringatan dan perhatian yang perlu diketahui berikut ini: 

  • Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Kalium Diklofenak, karena obat ini dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah jantung serius, serangan jantung, dan stroke. 
  • Obat ini dapat menyebabkan pendarahan serius dari lambung atau usus. Sebaiknya hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika mengalami tanda-tanda pendarahan. Pendarahan dapat menyebabkan nyeri di lambung, muntah cairan yang tampak seperti bubuk kopi, dan feses berwarna merah atau gelap.
  • Kemampuan untuk tetap waspada atau bereaksi cepat dapat terganggu oleh obat ini. Untuk itu, jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin sampai Anda mengetahui bagaimana obat ini akan bereaksi.
  • Kendati obat ini dapat terserap ke dalam ASI, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum menyusui.
  • Obat ini dapat membahayakan bayi yang baru lahir. Jika Anda sedang hamil saat menggunakan obat ini, segera beri tahu dokter agar membantunya mencarikan obat alternatif lain yang lebih aman untuk Anda
  • Jangan berikan obat ini kepada siapa pun yang belum diberi resep obat ini.
  • Beberapa pasien mengalami gejala efek samping serius akibat obat ini. Oleh karena itu,  minta dokter atau apoteker untuk menunjukkan informasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan konsultasikanlah.

Harga Obat Kalium Diklofenak

Obat resep ini bisa Anda dapatkan atau menebusnya di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat ini mungkin berbeda-beda tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Umumnya obat Kalium Diklofenak tablet 50 Mg dijual dengan kisaran harga Rp6.800/strip isi 10 tablet.

Demikian ulasan lengkap mengenai Kalium Diklofenak, obat yang digunakan untuk  meredakan nyeri ringan hingga sedang dan pembengkakan. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Cigna. Diclofenac Potassium Oral Tablet 50 mg (DICLOFENAC – ORAL). https://www.cigna.com/knowledge-center/hw/medications/diclofenac-potassium-oral-tablet-50-mg-fdbm6655-6186 (Diakses pada 3 Oktober 2024)
  2. Drugs. Diclofenac Potassium Prescribing Information. https://www.drugs.com/pro/diclofenac-potassium.html#s-34073-7 (Diakses pada 3 Oktober 2024)
  3. WebMD. Diclofenac Potassium – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5988-6186/diclofenac-potassium-oral/diclofenac-oral/details (Diakses pada 3 Oktober 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi