Terbit: 10 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kalium Diklofenak obat apa? Kalium Diklofenak adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala peradangan yang timbul akibat beberapa penyakit terkait rematik dan asam urat. Obat kalium diklofenak mengandung bahan aktif kalium diklofenak. Obat ini termasuk ke dalam Antiinflamasi Nonsteroid (AINS).

Kalium Diklofenak – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat kalium diklofenak termasuk informasi tentang bentuk sediaan kalium diklofenak, indikasi kalium diklofenak, kontraindikasi kalium diklofenak, manfaat kalium diklofenak, dosis kalium diklofenak, dan efek samping kalium diklofenak.

  • Nama: Kalium Diklofenak
  • Kelas Terapi: Antiinflamasi Nonsteroid
  • Monografi Obat: Kalium Diklofenak

Bentuk Sediaan Kalium Diklofenak

Obat kalium diklofenak yang umumnya ada di pasaran tersedia dalam bentuk tablet. Kalium diklofenak memiliki bentuk sediaan tablet salut selaput. Pada beberapa jenis obat yang juga mengandung kalium diklofenak tetapi memiliki nama dagang yang lain tersedia dalam bentuk sediaan tablet jenis tablet salut gula dan tablet salut enterik.

Ada dua jenis varian pada obat kalium diklofenak. Tablet salut selaput kalium diklofenak ada yang memiliki kekuatan 25 mg kalium diklofenak di setiap tabletnya dan ada juga varian obat ini yang mengandung 50 mg kalium diklofenak per tablet. Perhatikanlah dosis kalium diklofenak untuk setiap varian yang berbeda.

Indikasi Kalium Diklofenak

Pemberian obat kalium diklofenak tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Penggunaan obat kalium diklofenak harus terbukti memiliki indikasi peradangan yang diyakinkan dengan hasil diagnosis dokter.

Pasien atau konsumen yang memiliki kondisi peradangan akibat penyakit rheumatoid arthritis, osteoarthritis, asam urat, dan adnexitis bisa menggunakan obat kalium diklofenak. Obat kalium diklofenak juga boleh digunakan pada orang yang memiliki inflamasi telinga, inflamasi hidung, dan inflamasi tenggorokan mulai dari taraf sedang hingga berat.

Orang-orang yang merasakan nyeri akibat trauma seperti terkilir, nyeri pasca operasi, demam, migrain, dan nyeri haid juga bisa menggunakan obat kalium diklofenak untuk mengurangi rasa sakit akibat peradangan yang ditimbulkan.

Kontraindikasi Kalium Diklofenak

Pada beberapa pasien yang memiliki kontraindikasi, obat kalium diklofenak tidak bisa diberikan meskipun memiliki indikasinya. Hal ini dikarenakan pasien tersebut bisa mengalami efek samping yang mengganggu kesehatan hingga mengancam keselamatan jiwa.

Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan kalium diklofenak dan aspirin tidak bisa minum obat kalium diklofenak. Selain itu, obat kalium diklofenak juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita gastrointestinal, dan ibu hamil.

Obat kalium diklofenak juga harus dihindari bagi pasien yang memiliki gangguan ginjal dan yang telah menjalani operasi penyakit jantung koroner, yaitu operasi coronary artery bypass graft (CABG). Hindarilah pemakaian obat kalium diklofenak apabila memiliki kontraindikasi yang telah disebutkan.

Perhatian

Obat kalium diklofenak harus diberikan secara hati-hati dan berada di bawah pengawasan dokter pada pasien yang memiliki asma, hipertensi, dan gangguan fungsi jantung. Pemberian bersama beberapa jenis obat juga bisa menimbulkan interaksi yang merugikan. Oleh karena itu, konsultasikanlah semua obat yang sedang Anda pakai kepada dokter.

Manfaat Kalium Diklofenak

Anda telah mengetahui melalui penjelasan sebelumnya bahwa obat kalium diklofenak memiliki beberapa manfaat yang terkait dengan kondisi peradangan akibat beberapa penyakit. Berikut ini adalah beberapa manfaat kalium diklofenak yang perlu Anda ketahui:

  • untuk menurunkan demam akibat inflamasi
  • untuk mengurangi rasa nyeri akibat inflamasi
  • untuk meredakan inflasi telinga, hidung, dan tenggorokan
  • untuk meredakan gejala inflamasi akibat osteoarthritis
  • untuk mengurangi gelala peradangan akibat rheumatoid arthritis
  • untuk meredakan migrain dan nyeri haid
  • untuk mengobati spondilitis ankilosa

Dosis Kalium Diklofenak

Kondisi medis yang sedang Anda alami bisa diredakan atau diobati dengan menggunakan obat kalium diklofenak. Hal ini tentunya bisa dirasakan apabila Anda minum obat kalium diklofenak sesuai dengan aturan yang berlaku dan dosis yang dianjurkan.

Dosis kalium diklofenak pada orang dewasa dan anak di atas usia 14 tahun untuk varian 25 mg adalah 75-100 mg dalam sehari. Pemberian obat kalium diklofenak pada dosis ini trbagi ke dalam 2-3 dosis.

Pada kasus tertentu, dosis kalium diklofenak bisa dilebihkan hingga 100-150 mg sehari. Obat kalium diklofenak dengan kekuatan 50 mg memiliki dosis sebanyak 100-150 mg dalam sehari sebagai dosis awalan dan bisa lebih atau berkurang atas resep dokter.

Efek Samping Kalium Diklofenak

Selain memberikan manfaat, obat kalium diklofenak juga dapat memberikan efek samping tertentu terutama bagi pasien yang memiliki alergi, kontraindikasi, atau yang menggunakan obat kalium diklofenak dengan dosis berlebih.

Efek samping kalium diklofenak bisa menyebabkan reaksi alergi seperti sulit bernapas, pusing, gatal, ruam kulit, mual, muntah, dan terjadi pembengkakan di bagian wajah. Apabila Anda mengalaminya maka segeralah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Obat kalium diklofenak juga bisa menimbulkan efek samping seperti vertigo, gastrointestinal, masalah penglihatan, gangguan darah, eritema, dan gangguan pada beberapa sistem organ tubuh. Hentikanlah terapi obat kalium diklofenak dan pergilah ke dokter apabila Anda mengalami efek samping tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi