Hydrocortisone obat apa? Hydrocortisone adalah obat golongan kortikosteroid yang digunakan untuk meredakan peradangan. Obat ini bekerja dengan cara menekan kerja zat-zat yang memicu reaksi peradangan dan alergi. Hydrocortisone tersedia dalam bentuk oral, injeksi, dan juga topikal. Tapi yang akan dibahas dalam artikel ini adalah hydrocortisone topikal atau salep hydrocortisone.
Manfaat Hydrocortisone
Berdasarkan cara kerjanya, manfaat hydrocortisone adalah mengatasi peradangan dan manfaat salep hydrocortisone tentunya adalah mengatasi peradangan di kulit. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi oleh obat ini:
- Gigitan serangga
- Infeksi kulit akibat getah tanaman tertentu
- Eksim
- Dermatitis
- Psoriasis
- Infeksi kulit akibat alergi
- Gatal-gatal di area kewanitaan
- Gatal-gatal di anus
Obat ini meredakan infeksi kulit yang biasanya ditandai dengan ruam merah, gatal, hingga pembengkakan pada kulit. Meskipun ampuh untuk mengatasi berbagai peradangan pada kulit, tetapi obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi kulit yang diakibatkan oleh jamur, bakteri, maupun virus.
Dosis Hydrocortisone
Salep hydrocortisone tersedia dalam kemasan tube 5 mg. Terdapat dua komposisi yang berbeda yaitu hydrocortisone acetate 1% dan 2.5%. Dosis hydrocortisone ditentukan berdasarkan seberapa berat infeksi yang dialami. Sedangkan untuk pengaplikasiannya, dosis hydrocortisone yang disarankan adalah dioleskan sebanyak 3 hingga 4 kali per hari. Gunakanlah obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan. Jangan mengganti dosis obat ini tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.
Beli obat hydrocortisone aman dan asli di sini!
Petunjuk Penggunaan
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan salep hydrocortisone yang harus Anda perhatikan:
- Bersihkan dan keringkan bagian kulit yang terinfeksi dan tangan yang akan digunakan untuk mengaplikasikan obat ini.
- Oleskan salep tipis-tipis ke seluruh bagian kulit yang terinfeksi.
- Jangan tutup bagian yang terinfeksi dengan kasa perban karena akan mengganggu kerja obat pada kulit.
- Cuci tangan setelah mengaplikasikan obat ini, kecuali tangan Anda yang terinfeksi.
- Hindari kontak dengan bagian kulit yang sensitif seperti mata, hidung, dan mulut. Jika tidak sengaja terkena, segera bersihkan dengan air bersih.
Efek Samping Hydrocortisone
Sama seperti obat-obatan lain pada umumnya, obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping. Berikut adalah efek samping hydrocortisone yang mungkin terjadi:
- Rasa perih
- Sensasi terbakar
- Iritasi kulit ringan
- Kulit kering
- Kulit kemerahan
- Timbul jerawat
- Folikulitis
- Pertumbuhan rambut di kulit yang berlebihan
- Penipisan kulit
- Perubahan warna kulit
- Stretch mark
- Reaksi alergi seperti ruam merah gatal, pembengkakan, hingga kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami salah satu efek samping di atas maupun efek samping lainnya, segera hentikan penggunaan obat. Jika gejala efek samping tidak membaik atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat
Penggunaan hydrocortisone bersamaan dengan obat lainnya baik itu obat resep, non-resep, maupun obat herbal, dapat menimbulkan interaksi obat yang bisa menurunkan kinerja obat atau menngkatkan kemungkinan timbulnya efek samping. Beberapa jenis obat yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan hydrocortisone adalah obat golongan NSAIDs, Ciclosporin, Salisilat dan Antimuskarinik, Phenytoin, Barbiturat, Pirimidone, Carbamazepine, dan Rifampicin.
Daftar obat yang sudah disebutkan di atas bukan merupakan daftar lengkap. Selalu konsultasikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan dan pengobatan lain yang sedang Anda jalani sebelum menggunakan obat ini.
Perhatian dan Peringatan
Hydrocortisone masuk ke dalam golongan obat keras yang artinya hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Agar keamanan dari penggunaan obat ini terjaga, berikut adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan peringatan bagi Anda:
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang alergi terhadap hydrocortisone dan memiliki riwayat alergi terhadap obat jenis obat kortikosteroid lainnya.
- Jangan gunakan obat ini pada pasien dengan kondisi tertentu seperti menderita infeksi akibat jamur, virus atau bakteri, dan sedang menerima vaksin hidup.
- Obat ini masuk kategori C penggunaannya untuk ibu hamil yang artinya hanya boleh dipergunakan jika memang manfaatnya lebih besar dari[ada risiko yang mungkin terjadi.
- Penggunaan pada wanita yang sedang program hamil, ibu menyusui, dan juga anak-anak sebaiknya juga berhati-hati dan harus di bawah pengawasan dokter.
- Sebaiknya tidak menggunakan obat ini pada kulit bagian wajah dan juga ketiak karena merupakan bagian kulit yang sensitif. Gunakan obat ini hanya jika disarankan oleh dokter.
- Obat ini bisa menurunkan imunitas penggunanya sehingga pasien mudah terinfeksi. Jaga jarak dengan penderita infeksi atau orang yang sedang sakit selama penggunaan obat ini.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada infeksi yang cukup luas dan penggunaan jangka panjang.