DokterSehat.Com – Heparin obat apa? Heparin adalah obat antikoagulan atau pengencer darah. Obat ini berfungsi untuk mencegah pembentukan gumpalan darah. Heparin digunakan untuk mengobati dan mencegah pembekuan darah karena kondisi medis atau prosedur medis tertentu.
Kenali lebih jauh tentang Heparin mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Heparin berikut ini.
Rangkuman Informasi Obat Heparin
Nama Obat | Heparin |
Kelas Terapi Obat | Antikoagulan |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mencegah dan mengatasi penggumpalan darah |
Dikonsumsi Oleh | Dewasa dan anak-anak |
Sediaan Obat | Cairan injeksi |
Nama Dagang | Heparin Sodium Injection, Inviclot, Vaxcel Heparin Sodium |
Cara Kerja Obat Heparin
Heparin adalah obat antikoagulan atau sering juga disebut sebagai pengencer darah. Meskipun begitu, heparin pada dasarnya tidak mengencerkan darah. Heparon tidak dapat melarutkan gumpalan darah yang sudah terbentuk, tapi dapat mencegah gumpalan darah menjadi lebih besar agar tidak menyebabkan masalah yang lebih serius.
Heparin bekerja dengan cara menonaktifkan trombin dalam proses pembekuan darah. Kondisi ini kemudian menyebabkan pembentukan pembentukan fibrin terhenti dan menghentikan pembentukan gumpalan darah.
Manfaat Heparin
Secara umum manfaat heparin adalah untuk mengurangi pembekuan darah dan membantu mencegah pembentukan gumpalan darah yang berbahaya. Berikut adalah beberapa kondisi yang membutuhkan penggunaan heparin:
- Pengobatan trombosis vena dalam
- Mengatasi embolisme paru (gumpalan darah di paru-paru)
- Mengatasi nyeri dada akibat penyakit pembuluh darah jantung (angina pektoris tidak stabil)
- Pengobatan penyumbatan parah yang memengaruhi arteri di tungkai (oklusi arteri perifer akut)
- Mencegah pembekuan darah di jantung yang dapat diikuti dengan serangan jantung
- Mencegah pembekuan darah selama operasi jantung, paru-paru, dan dialisis ginjal
Dosis Heparin
Heparin tersedia dalam sediaan cairan intravena umumnya dengan konsentrasi 5.000 IU/ml. Dosis Heparin dapat berbeda-beda bergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis Heparin yang direkomendasikan berdasarkan kondisi yang diatasi:
1. Dosis Heparin untuk pencegahan trombosis vena dalam dan emboli paru
- Dosis dewasa normal: 5.000 IU, disuntikkan di bawah kulit 2 jam sebelum operasi, diikuti dengan 5.000 IU disuntikkan di bawah kulit setiap 8-12 jam, perawatan dilakukan selama 7-10 jam.
- Dosis selama kehamilan: 5.000-10.000 IU, disuntikkan di bawah kulit setiap 12 jam. Dosis dapat disesuaikan dengan hasil tes darah Anda.
2. Dosis Heparin untuk mengobati trombosis vena dalam dan emboli paru
- Dewasa: 5.000 IU, disuntikkan dalam vena. Diikuti dengan dosis 1.000-2.000 IU per jam, disuntikkan perlahan ke dalam pembuluh darah atau 10.000-20.000 IU disuntikkan setiap 12 jam di bawah kulit atau 5.000-10.000 IU setiap 4 jam disuntikkan sekaligus ke dalam vena.
- Remaja dan anak-anak: 50 IU/kg berat badan. Diikuti dengan dosis 15-25 IU/kg berat badan per jam disuntikkan perlahan ke dalam vena atau 250 IU/ kg berat badan disuntikkan setiap 12 jam di bawah kulit atau 100 IU/kg berat badan setiap 4 jam disuntikkan sekaligus ke dalam vena.
3. Dosis heparin untuk mengobati sakit dada dan gumpalan darah arteri parah
- Dewasa: 5.000 IU, disuntikkan dalam vena. Diikuti dengan dosis 1.000-2.000 IU per jam, disuntikkan perlahan ke dalam pembuluh darah atau 5.000-10.000 IU setiap 4 jam disuntikkan sekaligus ke dalam vena.
- Remaja dan anak-anak: 50 IU/kg berat badan. Diikuti dengan dosis 15-25 IU/kg berat badan per jam disuntikkan perlahan ke dalam vena atau 100 IU/kg berat badan setiap 4 jam disuntikkan sekaligus ke dalam vena.
4. Dosis Heparin untuk mencegah bekuan darah di jantung setelah serangan jantung
- Dewasa: 12.500 IU, disuntikkan di bawah kulit setiap 12 jam. Perawatan dilakukan selama setidaknya 10 hari.
5. Dosis Heparin untuk operasi jantung dan paru-paru
- Dewasa: 300 IU/kg berat badan. Dosis dapat berubah menyesuaikan hasil tes darah.
6. Dosis untuk dialisis ginjal
- Dewasa: 1.000-5000 IU per jam. Dosis dapat disesuaikan setelah melihat hasil tes darah.
Penggunaan Heparin pada lansia mungkin akan membutuhkan dosis yang lebih rendah dari dosis normal.
Petunjuk Penggunaan Heparin
Heparin harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum Heparin dan penggunaannya yang benar:
- Obat ini diberikan melalui intravena baik melalui infus atau suntikan.
- Pemberian Heparin harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
- Jangan menerima Heparin apabila warna cairan telah berubah.
- Gunakan obat ini sesuai dengan aturan dan jangan menghentikan penggunaanya tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Petunjuk Penyimpanan Heparin
Berikut adalah petunjuk penyimpanan Heparin yang harus diperhatikan:
- Simpan obat Heparin pada suhu ruangan.
- Simpan obat Heparin di tempat kering dan tidak lembap.
- Hindari obat Heparin dari cahaya atau sinar matahari langsung.
- Hindari obat Heparin dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek Samping Heparin
Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Heparin. Berikut adalah efek samping Heparin yang paling umum muncul:
- Memar lebih mudah
- Pendarahan
- Iritasi, nyeri, kemerahan, atau luka pada suntikan
- Reaksi alergi
- Peningkatan enzim hati
Efek samping Heparin lainnya yang lebih serius meliputi:
- Pendarahan hebat yang ditandai dengan pendarahan tidak biasa dari gusi, sering mimisan, menstruasi lebih banyak, urin berwarna merah muda atau coklat, tinja berwarna gelap, pendarahan yang tidak bisa dihentikan, batuk darah, muntah darah, sakit kepala, lemah, dan pusing.
- Reaksi alergi serius yang ditandai dengan mati rasa pada kulit yang disuntik, panas dingin, demam, ruam dan gatal, pembengkakan, sesak napas.
- Trombositopenia, dapat memicu stroke dan serangan jantung.
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika berhenti minum obat. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Heparin
Interaksi obat dapat terjadi ketika Heparin digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Heparin:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (seperti aspirin, ketorolac, diclofenac, atau ibuprofen)
- Dextran solutions
- Dipyridamole
- Epoprostenol
- Clopidogrel
- Streptokinase
- ACE inhibitor
- Amiloride
- Triamterene
- Eplerenone
- Spironolactone
- Glyceryl trinitrate
- Antibiotik aminoglikosida
- Probenecid
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari.
Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Heparin untuk menghindari interaksi obat.
Peringatan dan Perhatian Heparin
Heparin termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Heparin:
- Jangan gunakan obat Heparin pada pasien yang hipersensitif pada Heparin dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Waspada jika Anda memiliki riwayat alergi pada obat sejenis.
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang sedang berdarah, menderita hemophilia, memiliki riwayat trombositopenia, mudah memar, tekanan darah tinggi, menderita TBC, akan menjalani operasi otak, tulang belakan, atau mata, baru menjalani operasi, gangguan hati parah, mengalami pendarahan di otak.
- Hati-hati penggunaan pada pasien lansia, memiliki kondisi mudah mengalami pendarahan, diabetes, kadar kalium tinggi, gangguan ginjal, dan gangguan hati.
- Penggunaan Heparin pada ibu hamil masuk kategori C yang artinya obat ini hanya boleh digunakan apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan efek samping yang mungkin terjadi.
- Penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan sebelumnya dengan dokter.
Sumber:
- HEPARIN SODIUM 5,000 I.U./ml – https://www.medicines.org.uk/emc/files/pil.1681.pdf diakses 25 Juni 2019
- Heparin, Injectable Solution – https://www.healthline.com/health/heparin-injectable-solution diakses 25 Juni 2019
- HEPARIN – http://pionas.pom.go.id/monografi/heparin diakses 25 Juni 2019
- Heparin Injection – https://www.drugs.com/heparin.html diakses 25 Juni 2019