Terbit: 13 September 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Furazolidone adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri dan protozoa pada saluran pencernaan. Ketahui selengkapnya tentang dosis, efek samping, petunjuk penggunaan, hingga petunjuk penyimpanan dari obat ini.

Furazolidone: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Furazolidone

Nama Obat  Furazolidone
Kandungan Obat  Furazolidone
Kelas Terapi Obat  Antibiotik/antimikroba
Kategori  Obat keras
Tingkat Keamanan Menurut FDA  C (dapat digunakan pada ibu hamil bila manfaatnya lebih besar dari potensi efek samping yang mungkin timbul)
Fungsi Obat  Mengatasi infeksi akibat bakteri seperti giardiasis dan kolera
Dikonsumsi oleh  Dewasa dan anak-anak usia di atas 1 bulan
Kontraindikasi
  • Hipersensitif
  • Usia di bawah 1 bulan
  • Konsumsi alkohol
Sediaan Obat  Oral

 

Furazolidone Obat Apa?

Furazolidone adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh bakteri dan protozoa. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau protozoa yang menyebabkan infeksi tersebut.

Fungsi Obat Furazolidone

Obat ini digunakan untuk mengatasi beberapa masalah dalam saluran pencernaan seperti:

  • Kolera
  • Kolitis
  • Giardiasis
  • Diare yang disebabkan oleh bakteri

Kontraindikasi Obat

Jangan konsumsi obat ini apabila Anda memiliki kondisi seperti:

  • Hipersensitif terhadap furazolidone atau komponen lain yang terkandung dalam obat ini
  • Anak usia di bawah 1 bulan
  • Konsumsi alkohol

Peringatan dan Perhatian Obat Furazolidone

Obat ini masuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Gunakan obat ini secara hati-hati dan ikuti petunjuk dokter dengan seksama.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat furazolidone:

  • Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki G6PD defisiensi.
  • Obat ini masuk kategori C keamanan untuk ibu hamil menurut FDA. Obat ini hanya boleh digunakan apabila manfaatnya lebih besar dari risiko yang mungkin ditimbulkan.
  • Belum ada penelitian memadai tentang risiko penggunaan obat ini selama menyusui. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui.
  • Jika gejala tidak membaik atau bahkan memburuk dalam waktu satu minggu, sebaiknya segera konsultasikan kembali kondisi Anda ke dokter.
  • Konsumsi alkohol atau penggunaan produk mengandung alkohol sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan beberapa efek samping.
  • Hindari sementara konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan tyramine, kafein yang tinggi.

Interaksi Obat Furazolidone

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat dapat menyebabkan peningkatan potensi efek samping atau menurunnya efektivitas obat.

Berikut adalah obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama dengan furazolidone:

  • Amitriptyline
  • Amphetamine
  • Apraclonidine
  • Benzphetamine
  • Brimonidine
  • Bupropion
  • Carbamazepine
  • Carbidopa
  • Carbinoxamine
  • Citalopram
  • Clomipramine
  • Clovoxamine
  • Codeine
  • Cyclobenzaprine
  • Cyproheptadine
  • Desipramine
  • Desvenlafaxine
  • Deutetrabenazine
  • Dexmethylphenidate
  • Dextroamphetamine
  • Diethylpropion
  • Doxylamine
  • Duloxetine
  • Entacapone
  • Escitalopram
  • Femoxetine
  • Fenfluramine
  • Fluoxetine
  • Fluvoxamine
  • Guanadrel
  • Guanethidine
  • Hydroxytryptophan
  • Imipramine
  • Isocarboxazid
  • Levodopa
  • Levomethadyl
  • Levomilnacipran
  • Lisdexamfetamine
  • Maprotiline
  • Mazindol
  • Meperidine
  • Methamphetamine
  • Methyldopa
  • Methylphenidate
  • Milnacipran
  • Mirtazapine
  • Nefazodone
  • Nefopam
  • Nortriptyline
  • Opipramol
  • Ozanimod
  • Paroxetine
  • Phendimetrazine
  • Phenmetrazine
  • Phentermine
  • Phenylalanine
  • Pseudoephedrine
  • Reserpine
  • Safinamide
  • Selegiline
  • Sertraline
  • Sibutramine
  • Solriamfetol
  • Sumatriptan
  • Tapentadol
  • Tetrabenazine
  • Tramadol
  • Tranylcypromine
  • Trimipramine
  • Tryptophan
  • Venlafaxine
  • Vilazodone
  • Vortioxetine
  • Zimeldine

Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, nonresep, hingga herbal.

Konsumsi alkohol atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat ini.

Efek Samping Furazolidone

Setiap jenis obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah berbagai efek samping yang perlu Anda waspadai:

  • Reaksi alergi (gatal-gatal; sulit bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan)
  • Hipoglikemia
  • Hipotensi ortostatik
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Malaise
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam kulit
  • Demam
  • Nyeri sendi
  • Urine berwarna cokelat
  • Anemia hemolitik

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan atau saat tubuh telah menyesuaikan diri.

Efek samping juga mungkin terjadi akibat interaksi obat, dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Furazolidone

Obat ini hadir dalam sediaan oral. Dosis yang diberikan dapat berbeda-beda pada setiap orang bergantung pada kondisi dan riwayat kesehatannya secara keseluruhan.

Berikut adalah dosis furazolidone yang umum diberikan untuk kolera dan giardiasis:

  • Dewasa: 100 mg, 4 kali sehari. Umumnya diberikan 2-5 hari, atau dapat sampai 7 hari untuk beberapa pasien. Dosis dapat diberikan hingga 10 hari untuk giardiasis.
  • Anak-anak: 1,25 mg/kg berat badan, 4 kali sehari. Umumnya diberikan selama 2-5 hari atau dapat mencapai 10 hari untuk giardiasis.

Dosis di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Petunjuk Penggunaan Furazolidone

Obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum dan penggunaan yang benar:

  • Obat ini diberikan melalui oral.
  • Obat diberikan bersama dengan makanan. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tyramine atau triptofan, seperti alkohol, bir (bahkan bir tanpa alkohol), keju, dan yogurt.
  • Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang ditetapkan oleh dokter.
  • Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika lebih dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Furazolidone

Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat ini yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu di bawah 30°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap. Jangan simpan obat ini di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jaga obat tetap dalam kemasannya sebelum digunakan.
  • Jika obat expired, tanyakan pada dokter atau apoteker tentang prosedur pembuangan obat. Membuang obat sembarangan dapat berpotensi merusak lingkungan.

 

  1. Anonim. Furazolidone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/furazolidone?mtype=generic. (Diakses 13 September 2020).
  2. Anonim. Furazolidone (Oral Route). 2020. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/furazolidone-oral-route/description/drg-20063994. (Diakses 13 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi