DokterSehat.Com – Flamar obat apa? Flamar adalah obat yang termasuk ke dalam jenis obat anti inflamasi non steroid (AINS) karena mengandung natrium diklofenak sebagai bahan aktifnya. Obat flamar biasa digunakan untuk meredakan peradangan ringan hingga sedang yang terjadi di dalam tubuh akibat beberapa kondisi medis.
Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat flamar termasuk informasi tentang indikasi flamar, kontraindikasi flamar, bentuk sediaan flamar, manfaat flamar, dosis flamar, dan efek samping flamar.
- Nama: Flamar
- Kelas Terapi: Anti Inflamasi Non Steroid »
- Monografi Obat: Natrium Diklofenak
Indikasi Flamar
Pemberian obat flamar hanya bisa dilakukan kepada pasien atau konsumen yang memiliki indikasi terapi obat flamar. Pada pasien yang sedang mengalami masalah peradangan seperti osteoasrthritis, rheumatoid arthritis, dan ankilosing spondilitis bisa diberikan obat flamar untuk meredakan nyeri.
Apabila Anda atau orang lain di sekitar Anda memiliki radang akibat trauma atau syok pada otot, tendon, ligamen, atau sendi yang disebabkan oleh hal-hal tertentu maka bisa menggunakan obat flamar untuk meredakan peradangan sehingga rasa nyeri atau sakit yang dialami bisa berkurang.
Kontraindikasi Flamar
Meskipun pasien atau konsumen memiliki indikasi yang telah disebutkan sebelumnya, pada beberapa kasus pasien tidak bisa menggunakan obat flamar. Hal ini dikarenakan, pasien atau konsumen tersebut memiliki kontraindikasi terhadap kandungan natrium diklofenak yang ada di dalam obat flamar.
Orang-orang yang memiliki riwayat alergi dengan kandungan natrium diklofenak atau obat yang berasal dari golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) maka tidak bisa menggunakan obat flamar untuk mengatasi peradangan. Hal ini juga berlaku pada orang yang alergi terhadap aspirin.
Obat flamar tidak bisa digunakan oleh orang yang akan atau telah menjalani operasi CABG atau Coronary Artery Bypass Graft pada penderita jantung koroner. Anak-anak atau orang yang berusia di bawah 18 tahun tidak boleh menggunakan obat ini karena akan terjadi kontraindikasi di dalam tubuhnya.
Pasien yang sudah lanjut usia sebaiknya menghindari pengonsumsian obat flamar karena bisa menyebabkan pendarahan lambung atau usus yang bisa membahayakan keselamatan jiwa. Pada pasien yang sedang hamil trimester akhir, penggunaan obat flamar bisa membahayakan janin jadi sebaiknya tidak menggunakan obat flamar.
Orang-orang yang memiliki penyakit jantung, hipertensi, diabetes, penderita kolesterol, perokok, riwayat maag, asma, gangguan hati dan ginjal, dan retensi cairan sebaiknya memberi tahu riwayat kondisi medis tersebut kepada dokter sebelum menggunakan obat flamar.
Bentuk Sediaan Flamar
Obat flamar yang tersedia di pasaran memiliki dua jenis bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat flamar yang ada di pasaran adalah dalam bentuk tablet dan sediaan gel. Dalam bentuk sediaan tablet, obat flamar terdiri dari dua varian.
Ada varian yang setiap tablet flamar mengandung 25 mg natrium diklofenak dan ada varian obat tablet flamar yang mengandung 50 mg natrium diklofenak untuk setiap tabletnya. Flamar berbentu sediaan gel mengandung 10 mg natrium diklofenak di dalam setiap 1 gram gel flamar.
Manfaat Flamar
Ada beberapa manfaat obat flamar yang bisa Anda dapatkan apabila menggunakan obat flamar sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang dianjurkan. Manfaat flamar bisa didapatkan karena kandungan natrium diklofenak di dalam flamar bisa mengurangi zat-zat penyebab peradangan.
Manfaat flamar bisa untuk meredakan beberapa radang ringan sampai sedang, seperti rheumatoid arthritis, osteoasrthritis, dan ankilosing spondilitis. Selain itu, manfaat flamar juga bisa untuk meredakan trauma pada otot, sendi, ligamen, dan tendon karena beberapa hal.
Dosis Flamar
Setiap pasien yang ingin sembuh dari masalah peradangan tentunya harus menggunakan obat flamar sesuai dengan dosis. Dosis flamar dalam bentuk sediaan tablet adalah 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari.
Dokter bisa saja mengubah dosis flamar Anda karena telah mengetahui penyakit atau masalah yang sedang Anda alami yang memerlukan pengurangan atau peningkatan dosis. Pengonsumsian obat flamar dilakukan setelah makan. Hal ini agar lambung tidak mengalami iritasi.
Pada obat flamar dalam bentuk sediaan gel maka dosisnya adalah 3-4 x sehari, gel flamar dioleskan. Setelah itu, gosoklah secara perlahan pada bagian tubuh yang terasa nyeri atau sakit dengan olesan halus.
Efek Samping Flamar
Ada beberapa efek samping yang perlu Anda ketahui. Pasien yang memiliki alergi tetapi masih menggunakan flamar maka memungkinkan terjadinya reaksi alergi seperti gatal, ruam kulit, mual, muntah, pusing, sulit napas, dan terjadinya pembengkakan di wajah.
Selain itu, efek samping flamar juga bisa menyebabkan konstipasi, retensi cairan, diare, indigesti, tukak lambung, tinitus, dan lainnya. Beberapa hal seperti diare, iritasi lokal, eritema, pruritus atau dermatitis memiliki sensivitas terhadap cahaya sehingga memicu pengelupasan kulit.
Efek samping flamar bisa mengakibatkan pendarahan di lambung atau usus yang terjadi pada orang lanjut usia. Pada pasien yang memiliki penyakit jantung maka pengonsumsian obat flamar bisa memicu terjadi stroke atau serangan jantung.
Sumber:
- BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id
- Us National Library of Medicine: http://medlineplus.gov
- Drugs.com