Etoposide adalah obat untuk mengobati kanker paru-paru sel kecil. Selengkapnya ketahui tentang obat kanker satu ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Rangkuma Informasi Obat Etoposide
Nama Obat | Etoposide |
Kandungan Obat | Etoposide |
Kelas Terapi Obat | Kemoterapi Sitotoksik |
Kategori | Obat keras |
Tingkat keamanan untuk wanita hamil dan ibu menyusui | Kategori D:
Terdapat bukti adanya risiko terhadap janin. Tetapi manfaatnya diperkirakan melebihi risiko-risiko tersebut. Obat Etoposide dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini jika sedang menyusui. |
Fungsi Obat | Kemoterapi untuk kanker paru-paru sel kecil dan kanker testis |
Kontraindikasi |
|
Sediaan Obat | Injeksi dan infus |
Etoposide Obat Apa?
Etoposide adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker paru-paru (seperti kanker paru-paru sel kecil) dan kanker testis. Obat ini umumnya dikombinasikan dengan obat kanker lain.
Cara kerja obat ini dalam melawan kanker belum diketahui secara pasti. Namun, obat ini diduga bekerja menghambat pertumbuhan sel kanker hingga akhirnya sel hancur. Obat ini juga dapat memengaruhi sel tubuh normal, sehingga menimbulkan beberapa efek samping setelah penggunaan obat ini.
Efek samping dari obat ini dapat bertahan hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah penggunaan obat. Sebelum melakukan prosedur kemoterapi dengan obat ini, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter tentang manfaat dan risiko yang ditimbulkan.
Manfaat Obat Etoposide
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fungsi obat Etoposide digunakan untuk mengobati kanker. Jenis kanker yang biasanya diobati menggunakan obat ini adalah seperti berikut:
- Kanker paru-paru sel kecil: Merupakan jenis kanker paru-paru langka yang tumbuh dan menyebar lebih cepat dibanding kanker paru-paru non-sel kecil.
- Kanker testis: Penyakit yang terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal atau tumor ganas di testis (organ reproduksi pria yang terletak di dalam kantung testis/skrotum).
Dosis Obat Etoposide
Obat keras ini hadir dalam sediaan injeksi dan infus melalui pembuluh darah. Obat ini tidak dapat digunakan secara mandiri di rumah, tapi akan diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional di rumah sakit. Dosis diberikan berdasarkan jenis kanker, keparahan kondisi, kekuatan obat, dan usia.
Berikut adalah dosis obat Etoposide yang umum diberikan:
Dosis untuk Kanker Paru-Paru Sel Kecil
- Dewasa: 35 mg/m2 satu kali sehari selama 4 hari sampai 50 mg/m2/hari selama 5 hari. Terapi dapat diulang 3-4 minggu sekali.
Dosis untuk Kanker Testis
- Dewasa: 50-100 mg/m2 sekali sehari selama 1-5 hari. Penggunaan dapat diulang 3-4 minggu sekali.
Dosis demikian adalah aturan dosis yang lazim diberikan oleh dokter. Dosis mungkin dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Petunjuk Penggunaan Obat Etoposide
Meskipun obat ini hanya diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan, ada beberapa aturan yang harus Anda ikuti. Berikut adalah aturan penggunaan obat Etoposide yang benar:
- Obat ini diberikan sebelum makan atau perut dalam keadaan kosong.
- Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi atau infus, obat akan diberikan oleh tenaga medis profesional (dokter atau perawat).
- Obat ini diberikan melalui jarum yang dimasukkan ke salah satu pembuluh darah. Obat harus disuntikkan secara perlahan, dan selang infus harus tetap terpasang selama 30 hingga 60 menit.
- Etoposide terkadang diberikan bersama dengan obat-obatan tertentu lainnya. Jika Anda menggunakan kombinasi obat-obatan, pastikan meminum masing-masing obat di waktu yang tepat dan jangan mencampurnya. Jika mengonsumsi beberapa obat ini melalui mulut, mintalah dokter untuk membantu merencanakan cara agar ingat untuk meminum obat di waktu yang tepat.
- Ikuti prosedur pemberian obat sesuai dengan yang diarahkan oleh dokter atau tenaga medis profesional.
- Jika tidak sengaja mendapatkan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
Petunjuk Penyimpanan Etoposide
Obat ini harus disimpan di tempat yang baik dan benar agar kinerja obat tetap terjaga dan menghindari obat dari kerusakan. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang harus diperhatikan:
- Obat sediaan infus harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat Celsius, jangan dibekukan. Sementara sediaan injeksi disimpan antara 15-30 derajat Celsius.
- Hindari obat dari paparan cahaya atau sinar matahari langsung.
- Hindari obat dari pandangan dan jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Jika obat kedaluwarsa, buang obat dengan benar agar tidak mencemari lingkungan. Tanyakan pada dokter atau apoteker tentang prosedur pembuangan obat.
Efek Samping Obat Etoposide
Obat ini berpotensi menimbulkan efek samping seperti obat-obatan lainnya. Gejala efek samping berkisar dari yang ringan hingga serius.
Segera dapatkan bantuan medis atau hubungi dokter apabila mengalami gejala efek samping seperti berikut ini:
- Reaksi alergi (gatal-gatal; sulit bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan).
- Nyeri dada tiba-tiba, mengi, batuk.
- Mudah memar, pendarahan abnormal (termasuk di hidung, mulut, vagina, atau rektum), muncul bintik berwarna ungu atau merah di bawah kulit.
- Masalah penglihatan.
- Kejang.
- Gangguan hati yang ditandai dengan hilangnya nafsu makan, sakit perut di sisi kanan atas, kelelahan, gatal, urine berwarna gelap, feses berwarna tanah liat, jaundice (kulit dan mata menguning).
- Anemia yang ditandai dengan kulit pucat, kelelahan tidak biasa, pusing, tangan dan kaki terasa dingin.
- Kadar sel darah putih rendah yang ditandai dengan demam, sariawan, luka di kulit, sakit tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernapas.
Selain efek samping di atas, terdapat juga efek samping ringan yang lebih umum terjadi termasuk:
- Mual.
- Muntah.
- Kerontokan rambut sementara.
Gejala efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping yang ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan atau saat tubuh telah menyesuaikan diri.
Efek samping dapat terjadi akibat interaksi obat, dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Etoposide
Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu tanpa resep dokter. Interaksi obat dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping atau menurunnya efektivitas obat.
Obat Etoposide dapat berinteraksi jika digunakan bersama obat-obatan berikut:
- Siklosporin
- Echinacea
- Glukosamin
- Valspodar
- Warfarin
- Beberapa jenis vaksin, terutama vaksin hidup
- Obat sitotoksik lain
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Oleh karena itu, beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan lain tertentu, termasuk obat resep, nonresep, vitamin, suplemen atau herbal.
Mengonsumsi minuman beralkohol atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikanlah dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat Etoposide.
Peringatan dan Perhatian Obat Etoposide
Obat ini masuk ke dalam golongan obat keras sehingga penggunaannya harus melalui resep dokter. Dengan demikian, gunakan obat ini secara hati-hati dan ikuti petunjuk dokter dengan seksama.
Sebelum menggunakan obat etoposide, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Beri tahu dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadapnya atau jika Anda memiliki alergi lain. Obat ini mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.
- Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki gangguan ginjal atau hati.
- Sebelum, selama, dan setelah terapi dengan obat Etoposide, Anda harus menjalani pemeriksaan darah lengkap atau complete blood count (CBC) secara rutin.
- Penggunaan obat ini dapat meningkatkan risiko kanker lainnya, seperti leukemia.
- Obat ini masuk kategori D penggunaan pada ibu hamil. Artinya, obat ini hanya dapat digunakan apabila dalam kondisi mengancam jiwa karena obat ini dapat berbahaya bagi bayi yang belum lahir. Apabila Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat ini, pastikan menggunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
- Lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama rasa kantuk, lemas, sariawan di mulut/tenggorokan, kehilangan nafsu makan, sel darah putih rendah, dan dehidrasi.
Demikian ulasan lengkap mengenai Etoposide, obat yang diformulasikan untuk mengobati kanker paru-paru sel kecil dan kanker testis. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Medlineplus. Etoposide. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684055.html (Diakses pada 17 September 2024)
- Mayo Clinic. Etoposide (Intravenous Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/etoposide-intravenous-route/before-using/drg-20063769 (Diakses pada 17 September 2024)
- WebMD. Etoposide – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8781/etoposide-oral/details (Diakses pada 17 September 2024)