Esomeprazole adalah obat untuk mengatasi gejala gastroesophageal reflux (GERD). Ketahui esomeprazole obat apa, fungsi, dosis, aturan pakai, efek samping, dll.
Rangkuman Informasi Obat Esomeprazole
Nama Obat | Esomeprazole |
Kandungan Obat | Esomeprazole |
Kelas Obat | Antasida, Agen Antireflux & Antiulcerant |
Kategori Obat | Obat resep |
Manfaat Obat | Obat untuk menurunkan kadar asam lambung |
Kontraindikasi Obat | Penggunaan bersama obat Rilpivirine, Atazanavir, dan Nelfinavir. |
Sediaan Obat | Tablet dan suntik |
Harga Obat | Rp30.138/tablet |
*Harga obat mungkin berbeda di setiap apotek atau toko obat online.
Esomeprazole Obat Apa?
Esomeprazole adalah obat untuk mengobati gejala gastroesophageal reflux (GERD) atau kondisi lain yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung seperti gastritis atau ulkus peptikum.
Obat ini juga digunakan untuk mengobati gangguan akibat kelebihan asam lambung lainnya seperti sindrom Zollinger-Ellison , kerusakan kerongkongan akibat asam lambung (esofagitis erosif), dan gejala tukak lambung akibat infeksi Helicobacter pylori (H. pylori).
Esomeprazole termasuk dalam golongan obat proton pump inhibitor yang bekerja dengan cara menurunkan asam lambung dengan menghambat ion H+ yang merupakan komponen asam lambung (HCl). Obat ini mungkin dapat digunakan untuk indikasi lain, namun bukan untuk meredakan gejala maag dengan segera.
Merek Dagang Esomeprazole
Esomeprazole adalah nama obat generik. Obat dengan kandungan yang sama dijual dengan merek dagang lain, termasuk:
- Arcolase
- Esola
- Esozid
- Exocid
- Nexigas
- Nexium Esomeprazole
- Esoferr
- Esomax
- Lanxium
- Nexium MUPS
- Proxium
Anda mungkin bisa mendapatkan obat dengan kandungan esomeprazole dalam merek dagang lain.
Fungsi Obat Esomeprazole
Obat ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit terkait kenaikan atau kelebihan asam lambung, termasuk:
- Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung.
- Ulkus lambung dan duodenum.
- Sindrom Zollinger-Ellison.
- Penyakit tukak lambung akibat infeksi H. pylori.
- Profilaksis ulkus yang diinduksi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
- Esofagitis erosif.
- Kondisi hipersekresi patologis.
Obat ini biasanya juga dikombinasikan dengan amoxicillin dan clarithromycin untuk mengatasi infeksi Helicobacter pylori. Silakan konsultasi ke dokter atau apoteker tentang kegunaan obat ini.
Peringatan Obat Esomeprazole
Harap perhatikan beberapa peringatan penting berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Minum obat sesuai dengan resep dokter.
- Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi obat antasida, agen antireflux, antiulcerant, atau obat dan kandungan lainnya.
- Obat ini dapat memicu gangguan ginjal dan memperburuk atau menyebabkan lupus.
- Risiko kerusakan tulang bila menggunakan obat ini jangka panjang atau dalam dosis tinggi.
Jangan menggunakan obat ini bila Anda mengalami gejala:
- Masalah pernapasan.
- Gangguan ginjal.
- Riwayat alergi obat Nexium Esomeprazole sebelumnya.
- Alergi pada jenis obat antasida lainnya seperti lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, rabeprazole, dll.
Demi keamanan sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit sebagai berikut:
- Lupus.
- Penyakit liver.
- Osteoporosis.
- Osteopenia.
- Kadar rendah magnesium dalam darah.
- Sedang hamil.
- Ibu menyusui.
- Merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.
Perhatikan peringatan tersebut demi keamanan dan efektivitas obat. Silakan tanyakan pada dokter atau apoteker untuk panduan lengkap penggunaan obat ini.
Interaksi Obat Esomeprazole
Interaksi obat adalah reaksi yang mungkin terjadi bila Anda menggunakan dua obat atau lebih secara sembarangan. Salah satu atau semua obat mungkin akan mengalami penurunan atau peningkatan fungsi, sehingga efek samping rentan terjadi.
Berikut ini interaksi obat esomeprazole dengan obat lain:
- Meningkatkan risiko efek kardiotoksik bila digunakan bersama obat digoxin.
- Meningkatkan risiko hipomagnesemia bila Anda gunakan dengan obat diuretik.
- Mengurangi efek terapeutik obat clopidogrel.
- Mengurangi penyerapan obat ketokonazol, itrakonazol, garam Fe, dan erlotinib.
- Meningkatkan konsentrasi serum tacrolimus, methotrexate, cilostazol, dan obat yang dimetabolisme oleh CYP2C19.
- Meningkatkan waktu protrombin dan INR bila Anda gunakan bersama obat warfarin.
Berikut ini daftar obat yang akan berpengaruh dengan esomeprazole:
- Cilostazol
- Clopidogrel
- Diazepam
- Obat antifungal
- Methotrexate
- Mycophenolate mofetil
- Rifampin
- Tacrolimus
- Obat HIV/AIDS seperti atazanavir, nelfinavir, dan saquinavir
- Warfarin (Coumadin & Jantoven)
- Obat yang mengandung iron seperti ferrous fumarate, ferrous gluconate, ferrous sulfate, dll
Obat lain dapat berinteraksi dengan esomeprazole, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, suplemen, suplemen makanan, dan produk herbal. Sebaiknya beri tahu dokter semua daftar obat yang Anda gunakan.
Efek Samping Esomeprazole
Berikut ini efek samping obat yang mungkin terjadi:
- Reaksi alergi.
- Mual dan muntah.
- Sakit perut.
- Diare.
- Tidak nafsu makan.
- Urine sedikit.
- Nyeri sendi.
- Urine berdarah.
- Demam.
- Penurunan kadar magnesium dalam darah yang menyebabkan gejala tremor, kelelahan, kram, dan detak jantung tidak teratur.
- Gejala lupus yang semakin buruk.
- Kekurangan vitamin B12 bila menggunakan obat ini lebih dari 3 tahun.
Segera hentikan penggunaan obat bila Anda mengalami gejala alergi parah atau efek samping serius. Konsultasi pada dokter untuk menghentikan efek samping tersebut.
Dosis Obat Esomeprazole
Dosis obat untuk setiap pasien berbeda berdasarkan beberapa faktor, yaitu:
- Usia
- Jenis kelamin
- Tingkat keparahan gejala
- Riwayat atau kondisi medis saat ini
- Respon terhadap dosis pertama
Berikut ini dosis obat esomeprazole secara umum:
- Esofagitis Refluks Erosif: 20 atau 40 mg sekali sehari selama 4 minggu.
- GERD (Tanpa Esofagitis): 20 mg sekali sehari selama 4 minggu.
- Sindrom Zollinger-Ellison: Dosis awal 40 mg. Dosis lanjutan 80-160 mg/hari dan dapat ditingkatkan hingga 240 mg/hari bila perlu.
- Tukak Lambung Akibat Infeksi H. pylori: 20 mg dua kali sehari selama 7 hari, atau 40 mg sekali sehari selama 10 hari dengan kombinasi amoksisilin dan klaritromisin.
- Ulserasi Terkait OAINS: 20 mg sekali sehari selama 4-8 minggu.
Dosis berdasarkan ketentuan yang umum digunakan. Informasi ini tidak dapat menggantikan resep dokter.
Cara Pakai Esomeprazole
Berikut ini panduan cara minum obat antisida:
- Minum obat sesuai dosis dokter dan baca label cara penggunaan obat yang tertera di balik kemasan.
- Minum obat dengan bantuan satu gelas penuh air putih.
- Biasanya obat hanya digunakan selama 4-8 minggu saja.
- Bila lupa minum obat, segera minum obat saat Anda mengingatnya.
- Bila saat Anda mengingatnya sudah masuk ke waktu minum obat berikutnya, maka lupakan dosis yang terlewat.
- Jangan minum dua dosis obat sekaligus untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Petunjuk Penyimpanan Esomeprazole
Berikut ini petunjuk penyimpanan obat-obatan secara umum:
- Simpan obat pada tempat yang kering dan dalam suhu ruangan sekitar 20°C-25°C, dalam kotak P3K khusus atau wadah tertutup.
- Simpan obat dalam kemasan asli agar Anda mudah mengecek tanggal kedaluwarsanya dan kualitas obat tetap terjaga.
- Jangan membuang sampah obat sembarangan karena akan mencemari lingkungan dan ada risiko penyalahgunaan limbah obat.
Itulah pembahasan tentang esomeprazole obat apa. Esomeprazole adalah obat untuk mengatasi kenaikan atau kelebihan asam lambung. Informasi ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter.
- MIMS. 2020. EsomeprazoleMed. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/esomeprazole?mtype=generic. (Diakses pada 5 Februari 2021).
- Multum, Cerner. 2021. EsomeprazoleMed. https://www.drugs.com/mtm/esomeprazole.html.(Diakses pada 5 Februari 2021).