Eperisone adalah obat yang biasa digunakan untuk meredakan masalah pada otot. Selengkapnya ketahui obat Eperisone, mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya di bawah ini.
Rangkuman Informasi Obat Eperisone
Nama Obat | Eperisone |
---|---|
Kandungan Obat | Eperisone HCl |
Kelas Obat | Muscle relaxant |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengurangi rasa sakit, kaku dan tegang karena otot kejang |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Sediaan Obat | Tablet salut selaput |
Harga Obat | Rp14.000 50 Mg Strip 10 Tablet |
Eperisone Obat Apa?
Eperisone atau Eperison HCl adalah obat antispasmodik atau obat relaksan yang digunakan untuk otot skelet yang merupakan otot untuk pergerakan tubuh. Obat ini digunakan untuk mengatasi kontraksi atau tegang otot yang muncul secara tiba-tiba. Cara kerja Eperisone dengan menghambat jalur refleks nyeri.
Obat ini juga memiliki efek vasodilator atau melebarkan pembuluh darah sehingga dapat mengurangi nyeri. Eperisone memiliki keunggulan dibandingkan dengan antispasmodik lainnya, yaitu efek sedasinya yang lebih rendah. Umumnya obat jenis antispasmodik lain lebih mudah menyebabkan kantuk.
Manfaat Eperisone
Berdasarkan cara kerjanya, umumnya Eperisone untuk mengatasi kejang otot. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diobati menggunakan Eperisone:
- Kejang otot atau kaku otot
- Nyeri leher
- Nyeri bahu
- Nyeri lengan
- Nyeri punggung
Manfaat Eperisone digunakan untuk meredakan nyeri otot yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang menimbulkan gejala nyeri otot. Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya ketahui penyebab nyeri agar penggunaannya tepat.
Dosis Eperisone
Umumnya Eperisone tersedia dalam sediaan tablet dengan kandungan 50 mg Eperisone HCl setiap tabletnya. Dosis yang disarankan adalah 3 kali sehari untuk sediaan 50 mg Eperisone.
Dosis tersebut untuk dewasa. Sedangkan dosis untuk anak-anak tidak tersedia, sehingga sebaiknya obat ini tidak digunakan untuk anak-anak.
Dosis tersebut disarankan. Dokter dapat menyarankan peningkatan dosis jika memang dibutuhkan. Gunakanlah obat ini sesuai dosis yang disarankan, dan jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.
Petunjuk Penggunaan Eperisone
Obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk penggunaan pada label obat. Berikut adalah petunjuk penggunaan untuk obat eperisone:
- Obat ini dikonsumsi bersama dengan makanan atau setelah makan untuk menurunkan risiko efek samping.
- Konsumsi bersamaan dengan air putih.
- Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika waktunya berdekatan dengan dosis selanjutnya, maka cukup mengonsumsi dosis selanjutnya.
- Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba tanpa saran dari dokter.
Petunjuk Penyimpanan Eperisone
Simpan obat ini sesuai dengan petunjuknya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya mengalami penurunan. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang harus diperhatikan, antara lain:
- Simpan obat pada dalam ruang bersuhu 25°C-30°.
- Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
- Hindari obat dari paparan cahaya dan sinar matahari langsung.
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Jika obat sudah expired atau kedaluwarsa, buang dengan benar. Tanyakan pada apoteker tentang petunjuk pembuangan obat.
Interaksi Obat Eperisone
Interaksi obat dapat terjadi saat Eperisone digunakan secara bersama dengan obat-obatan lain. Interaksi obat dapat menyebabkan penurunan efektivitas obat dan meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Obat Eperisone dapat mengalami interaksi obat apabila dikonsumsi dengan obat-obatan lain, termasuk Tolperisone HCl dan Methocarbamol. Selain itu, hindari konsumsi alkohol saat mengonsumsi Eperisone untuk menghindari efek samping pada liver.
Efek Samping Eperisone
Seperti obat-obatan lainnya, obat Eperisone juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping dari penggunaan obat Eperisone, antara lain:
- Pusing
- Lemah
- Gangguan tidur
- Mati rasa
- Gangguan lambung
- Gatal
- Ruam
- Gemetar atau tremor
- Gangguan buang air kecil
- Kelainan darah
- Gangguan fungsi hati
- Gangguan fungsi ginjal
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa Eperisone memiliki efek sedasi yang lebih rendah dibandingkan dengan obat antispasmodik lainnya. Meskipun begitu, penggunaan obat ini dalam dosis tinggi juga berpotensi menyebabkan rasa kantuk.
Efek samping tersebut tidak selalu terjadi dan bisa terjadi akibat penggunaan Eperisone yang tidak sesuai dosis atau karena kondisi tertentu. Sebagian efek samping di atas juga merupakan efek jangka panjang yang mungkin terjadi. Sehingga sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan jangka panjang untuk obat ini.
Jika mengalami efek samping akibat penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat. Apabila efek samping tidak kunjung membaik, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.Peringatan dan Perhatian
Eperisone termasuk dalam golongan obat keras yang berarti harus melalui resep dokter. Agar penggunaan obat ini tetap terjaga keamanannya, gunakan sesuai dengan aturan. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat Eperisone:
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif pada Eperisone dan komponen lainnya yang terkandung dalam obat ini. Jika muncul reaksi alergi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Penggunaan obat ini pada anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak disarankan, kecuali berdasarkan saran medis dari dokter.
- Penggunaan obat ini pada lansia harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dipantau dengan lebih ketat.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau gangguan fungsi hati. Penggunaannya sebaiknya dihindari, kecuali tidak terdapat obat lain yang dapat digunakan dan harus berdasarkan saran medis dari dokter.
- Penggunaan Eperisone, terutama pada dosis tinggi, berpotensi menyebabkan mengantuk, sehingga sebaiknya hindari mengoperasikan mesin atau berkendara setelah penggunaan obat ini.
- Eperisone masuk kategori N untuk keamanan penggunaan pada ibu hamil, yang artinya belum terdapat sama sekali penelitian tentan reaksi obat ini pada kehamilan. Penggunaan obat ini pada ibu hamil tidak disarankan, kecuali berdasarkan saran medis dari dokter.
- Penggunaan pada ibu menyusui dan wanita yang merencanakan kehamilan juga tidak disarankan dan hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter.
- Jika obat ini tertelan lebih dari dosis yang disarankan dan timbul reaksi overdosis, segera hubungi dokter atau pelayanan kesehatan terdekat.
Demikian ulasan lengkap tentang obat Eperisone yang umumnya digunakan untuk mengatasi masalah pada otot. Apabila Anda masih bingung baik mengenai dosis hingga penggunaan obat ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau apoteker.
- Drugbank. Eperisone. https://go.drugbank.com/drugs/DB08992 (Diakses pada 12 Juni 2024)
- MIMS. Eperisone. https://www.mims.com/philippines/drug/info/eperisone?mtype=generic (Diakses pada 12 Juni 2024)
- Vinmec. What does Eperisone 50mg do?. https://www.vinmec.com/en/pharmaceutical-information/use-medicines-safely/what-does-eperisone-50mg-do/#:~:text=Some%20drug%20interactions%20of%20Eperisone,side%20effects%20on%20the%20liver. (Diakses pada 12 Juni 2024)