Terbit: 14 November 2020 | Diperbarui: 26 April 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Droperidol adalah obat penenang yang juga bisa dan umum digunakan untuk mengatasi mual dan muntah. Ketahui lebih lanjut mengenai obat ini mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosis pemakaiannya.

Droperidol: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Droperidol

 Nama obat  Droperidol
 Golongan obat  Antipsikotik
 Kategori obat  Obat keras
 Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA  C
 Fungsi obat
  • Mengatasi gangguan kecemasan
  • Meredakan gejala mual dan muntah
 Kontraindikasi obat
  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Depresi parah
  • Penyakit Parkinson
  • Koma
  • Hipokalemia
  • Bradikardia
 Dosis obat  Sesuai petunjuk dokter
 Sediaan obat  Cairan suntik

 

Droperidol Obat Apa?

Droperidol adalah obat penenang dan antimual. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi kecemasan dan gejala mual serta muntah terkait dengan prosedur medis seperti operasi bedah maupun yang lainnya.

Obat droperidol yang termasuk ke dalam golongan antipsikotik ini memiliki mekanisme kerja yaitu menurunkan kinerja sistem saraf pusat subkortikal yang ada pada otak. Selain itu, obat juga bekerja dalam menghambat aktivitas asam glutamat, reseptor cathecolamine, serta merangsang produksi penghambat ganglion guna mengubah respons otak.

Fungsi Obat Droperidol

Droperidol adalah antipsikotik yang fungsinya adalah untuk mengatasi kecemasan dan gejala mual serta muntah. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Droperidol

Dalam menggunakan obat droperidol, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.

1. Kontraindikasi Obat Droperidol

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan kondisi tertentu. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh. Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Depresi parah
  • Penyakit Parkinson
  • Koma
  • Hipokalemia
  • Bradikardia

Sementara itu, penggunaan obat harus mendapat izin dari dokter apabila mengalami kondisi-kondisi berikut ini:

  • Epilepsi
  • Berisiko aritmia
  • Glaukoma
  • Gangguan pernapasan
  • Mengalami ketidakseimbangan elektrolit tubuh
  • Gangguan fungsi hati
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Lansia
  • Anak-anak
  • Hamil dan menyusui

Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada apoteker maupun dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Droperidol Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan menggunakan obat apabila Anda juga sedang menggunakan obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat untuk sementara waktu jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti penurunan tekanan darah, aritmia, tremor, dan gangguan penglihatan
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
  • Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Droperidol Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Menurut Unites States Food and Drug Administration (US FDA), obat ini masuk ke dalam kategori C untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui. Kategori C merujuk pada jenis obat-obatan yang setelah dilakukan uji klinis terhadap hewan, terbukti berisiko.

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol terhadap manusia. Oleh sebab itu, penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui harus mendapat persetujuan dan pemantauan dari dokter.

Interaksi Obat Droperidol

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh. Obat-obatan yang berinteraksi dengan droperidol adalah sebagai berikut:

  • Barbiturat
  • Benzodiazepine
  • Ciprofloxacin
  • Ketoconazole
  • Quinidine
  • Disopyramide
  • Procainamide
  • Amiodarone
  • Sotalol
  • Erythromycin
  • Sparfloxacin
  • Astemizole
  • Terfenadine
  • Chloroquine
  • Cisapride
  • Domperidone
  • Methadone
  • Pentamidine
  • Chlorpromazine

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada apoteker atau dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Obat Droperidol

Obat droperidol dapat menimbulkan efek samping walaupun jarang terjadi. Efek samping obat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Penurunan tekanan darah
  • Takikardia
  • Kantuk
  • Kepala pusing
  • Demam
  • Bronkospasme
  • Sembelit
  • Penglihatan kabur
  • Retensi urine
  • Tremor

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Anda sebaiknya segera mengunjungi dokter apabila gejala yang terasa tak kunjung mereda setelah beberapa lama.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Droperidol

Droperidol masuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaan obat HARUS dengan resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Droperidol Tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk cairan suntik. Pemberian obat dilakukan oleh perawat setelah mendapat resep dari dokter.

2. Dosis Obat Droperidol

Berikut adalah dosis umum obat ini untuk mengatasi gejala mual dan muntah terkait tindakan operasi:

  • Dewasa: 0,625 – 1,25 mg setiap 6 jam sekali.
  • Anak-anak 2-18 tahun: 10 – 50 mcg/kg berat badan (maks. 1,25 mg), setiap 6 jam sekali.
  • Lansia: 0,625 mg setiap 6 jam sekali.

Dosis obat bisa saja berbeda, tergantung dari keputusan dokter dengan memerhatikan kondisi. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan dosis dari dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa saja menimbulkan reaksi tubuh yang berbahaya.

Cara Pemakaian Obat Droperidol

Gunakan obat dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal seperti overdosis yang bisa berbahaya. Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Pastikan perawat memberikan obat sesuai dengan dosis dan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Droperidol

Simpan obat ini pada tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat pada tempat bersuhu 15 – 25 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat pada tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat pada tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Droperidol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/droperidol?mtype=generic (accessed on 14 November 2020)
  2. Droperidol Oral. https://www.drugs.com/mtm/droperidol.html (accessed on 14 November 2020)
  3. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (accessed on 14 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi