Terbit: 6 September 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Disulfiram adalah obat yang dapat menimbulkan efek samping tidak menyenangkan ketika dikonsumsi bersama alkohol. Ketahui selengkapnya mulai dari dosis, efek samping, petunjuk penggunaan, dan lainnya dari obat ini.

Disulfiram: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Disulfiram

Nama Obat  Disulfiram
Kandungan Obat  Disulfiram
Kelas Terapi Obat  Antagonis alkohol
Kategori  Obat keras
Tingkat Keamanan Menurut FDA  C (hanya boleh digunakan bila manfaat lebih besar dari risiko efek sampingnya)
Fungsi Obat  Mengatasi ketergantungan alkohol kronis
Dikonsumsi oleh  Dewasa
Kontraindikasi
  • Hipersensitif terhadap disulfiram atau komponen lain yang terkandung dalam obat ini
  • Baru saja mengonsumsi metronidazole atau paraldehyde
  • Baru mengonsumsi produk dengan kandungan alkohol (seperti obat kumur, obat batuk, arak atau cuka masak, dll)
  • Menderita penyakit jantung parah atau penyumbatan arteri jantung
  • Didiagnosis psikosis
Sediaan Obat  Tablet

 

Disulfiram Obat Apa?

Disulfiram adalah obat yang dapat memblokir enzim yang terlibat dalam pemrosesan alkohol. Obat ini akan menimbulkan efek samping yang sangat tidak nyaman apabila dikonsumsi bersama dengan alkohol. Efek samping yang dimaksud adalah seperti detak jantung cepat, nyeri dada, mual, pusing, kemerahan, dan haus.

Fungsi Obat Disulfiram

Fungsi disulfiram adalah biasanya untuk membantu mengatasi alkoholisme kronis (kecanduan alkohol kronis). Obat ini akan mencegah individu untuk mengonsumsi alkohol karena akan muncul efek samping seperti yang disebutkan di atas.

Obat ini tidak secara langsung mengobati alkoholisme, tapi biasanya diberikan bersama dengan terapi dan dukungan konseling agar individu dapat berhenti minum.

Kontraindikasi Obat

Jangan konsumsi obat ini apabila Anda memiliki kondisi seperti:

  • Hipersensitif terhadap disulfiram atau komponen lain yang terkandung dalam obat ini
  • Baru saja mengonsumsi metronidazole atau paraldehyde
  • Baru mengonsumsi produk dengan kandungan alkohol (seperti obat kumur, obat batuk, arak atau cuka masak, dll)
  • Menderita penyakit jantung parah atau penyumbatan arteri jantung
  • Didiagnosis psikosis

Peringatan dan Perhatian Obat Disulfiram

Obat ini masuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Gunakan obat ini secara hati-hati dan ikuti petunjuk dokter dengan seksama.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat disulfiram:

  • Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki penyakit hati atau ginjal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, riwayat serangan jantung atau stroke, hipotiroid, diabetes, kejang atau epilepsi, cedera kepala atau kerusakan otak, penyakit kejiwaan, alergi terhadap karet, atau mengonsumsi obat tertentu (fenitoin, obat TBC, obat pengencer darah).
  • Belum diketahui apakah obat ini berbahaya atau tidak untuk bayi yang belum lahir. Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter apabila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil.
  • Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui. Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui.
  • Jangan konsumsi alkohol atau produk mengandung alkohol hingga 14 hari setelah penghentian penggunaan obat ini.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk atau kelelahan. Hindari berkendara atau mengoperasikan mesin apabila Anda mengalami efek tersebut.

Interaksi Obat Disulfiram

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat dapat menyebabkan peningkatan potensi efek samping atau menurunnya efektivitas obat.

Berikut adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika disulfiram digunakan bersama obat lain:

  • Meningkatkan efek antikoagulan obat fenitoin, teofilin, dan kumarin.
  • Menghambat metabolisme dan ekskresi obat rifampisin.
  • Menghambat metabolisme obat benzodiazepin tertentu seperti chlordiazepoxide dan diazepam.
  • Meningkatkan efek samping kebingungan dan perubahan perilaku ketika digunakan bersama isoniazid.
  • Berpotensi menyebabkan organic brain syndrome dan choreoathetosis jika digunakan bersama pimozide.
  • Dapat meningkatkan intensitas reaksi antara disulfiram dan alkohol jika digunakan dengan amitriptyline atau chlorpromazine.
  • Reaksi toksik meningkat jika digunakan bersama dengan metronidazole.

Daftar interaksi obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, nonresep, hingga herbal.

Efek Samping Disulfiram

Setiap jenis obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan obat ini.

Alkohol dalam jumlah sekecil apapun dapat menyebabkan efek samping jika digunakan bersama obat ini. Efek samping yang muncul termasuk:

  • Kemerahan
  • Berkeringat, haus, pembengkakan, berat badan bertambah dengan cepat
  • Mual dan muntah
  • Sakit leher
  • Sakit kepala berdenyut
  • Penglihatan kabur
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Detak jantung cepat atau berdebar di dada
  • Kebingungan
  • Kelemahan
  • Sensasi berputar
  • Perasaan tidak stabil
  • Pusing
  • Ingin pingsan

Segera dapatkan bantuan medis atau hubungi dokter apabila mengalami efek samping seperti:

  • Reaksi alergi (gatal-gatal; sulit bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan)
  • Sakit mata atau kehilangan penglihatan mendadak
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Kebingungan atau pikiran dan perilaku tidak biasa
  • Tanda gangguan hati (mual, sakit perut bagian atas, gatal, kelelahan, kehilangan nafsu makan, air seni gelap, tinda berwarna seperti tanah liat, kulit atau mata menguning)

Selain efek samping di atas, terdapat juga efek samping yang lebih umum seperti:

  • Ruam kulit atau jerawat
  • Sakit kepala ringan
  • Lelah
  • Impotensi atau menurunnya gairah seksual
  • Rasa logam atau seperti bawang putih di mulut

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan atau saat tubuh telah menyesuaikan diri.

Efek samping juga mungkin terjadi akibat interaksi obat, dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Disulfiram

Obat ini hadir dalam sediaan kapsul, tablet, tablet salut selaput, dan tablet lepas lambat. Setiap bentuk yang berbeda, kemungkinan akan memiliki dosis yang juga berbeda. Gunakan obat sesuai dosis yang ada di kemasan obat atau sesuai dengan yang diresepkan dokter.

Berikut adalah dosis disulfiram yang umum diberikan:

  • Dewasa: Dosis hari pertama adalah 800 mg diberikan dalam dosis tunggal. Dosis dikurangi selama 5 hari menjadi 100/200 mg/hari. Obat ini tidak dapat digunakan lebih dari 6 bulan tanpa evaluasi.

Dosis di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

 

Petunjuk Penggunaan Disulfiram

Obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum dan penggunaan disulfiram oral yang benar:

  • Obat ini dapat dikonsumsi bersama atau tidak bersama dengan makanan.
  • Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang ditetapkan oleh dokter.
  • Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika lebih dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
  • Jangan menghentikan penggunaan obat ini tiba-tiba dan tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat memperburuk kondisi Anda.

Petunjuk Penyimpanan Disulfiram

Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat ini yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu di bawah 15°-30°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap. Jangan simpan obat ini di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jaga obat tetap dalam kemasannya sebelum digunakan.

Itu dia informasi tentang obat disulfiram. Ingat! Obat ini bukan untuk mengobati alkoholisme atau kecanduan alkohol. Penggunaan obat ini adalah untuk melengkapi terapi untuk mengatasi alkoholisme kronis.

 

 

  1. Anonim. Disulfiram. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/disulfiram?mtype=generic. (Diakses 6 September 2020).
  2. Anonim. 2019. Antabuse. https://www.drugs.com/antabuse.html. (Diakses 6 September 2020).
  3. Anonim. 2020. Disulfiram. https://www.drugs.com/cdi/disulfiram.html. (Diakses 6 September 2020).
  4. Anonim. Disulfiram. http://pionas.pom.go.id/monografi/disulfiram. (Diakses 6 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi