Terbit: 29 July 2024 | Diperbarui: 30 July 2024
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Diethylcarbamazine adalah obat untuk mengatasi beberapa jenis infeksi cacing seperti filariasis atau kaki gajah, loiasis, dan toksokariasis. Lebih lanjut ketahui manfaat, dosis, efek samping, dan informasi lainnya dalam ulasan di bawah ini.

Diethylcarbamazine: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Umum Obat Diethylcarbamazine

Berikut ini informasi umum tentang Diethylcarbamazine:

Nama Obat Diethylcarbamazine
Kandungan Obat Diethylcarbamazine
Kelas Obat Obat resep
Kategori Anthelmintik
Manfaat Obat Mengatasi infeksi cacing seperti filariasis, loiasis, toxocariasis
Kontraindikasi Kehamilan, hipersensitif, laktasi, bayi, pasien lanjut usia atau lemah, gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung
Sediaan Obat Tablet
Harga Obat Rp10.725

Diethylcarbamazine Obat Apa?

Diethylcarbamazine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi parasit atau cacing tertentu. Obat ini dapat mengatasi infeksi cacing gelang tipe Filarioidea termasuk penyakit filariasis limfatik atau kaki gajah yang disebabkan oleh infeksi cacing Wuchereria bancrofti, infeksi liosis, infeksi toksokariasis, Brugia timori, dan infeksi tropical pulmonary eosinophilia.

Cara kerja obat ini adalah dengan membunuh pertumbuhan cacing penyebab infeksi. Obat ini tidak ditujukan untuk mengobati infeksi cacing lainnya seperti infeksi cacing pita atau cacing kremi.

Diethylcarbamazine termasuk dalam obat resep golongan Anthelmintics, yaitu sekelompok obat antiparasit yang bekerja untuk membunuh cacing yang menginfeksi tubuh secara internal tanpa merusak organ tubuh terkait.

Fungsi Obat Diethylcarbamazine

Diethylcarbamazine merupakan obat yang digunakan untuk beberapa infeksi cacing, berikut di antaranya:

1. Filariasis Limfatik

Filariasis limfatik atau disebut kaki gajah adalah penyakit langka yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi larva cacing gelang. Larva tersebut hidup di pembuluh getah bening dan jaringan limfoid hingga mengalirkan larva tersebut aliran darah perifer untuk menyumbat drainase limfatik.

Filariasis limfatik (Bancroft’s filariasis) ini menyebabkan pembengkakan salah satu organ tubuh, seperti satu tangan atau kaki menjadi lebih besar, menebal, dan mengeras.

2. Loiasis

Loiasis adalah infeksi cacing Loa loa yang dipaparkan melalui gigitan lalat tertentu yang dikenal sebagai lalat mangga atau lalat bakau dari genus Chrysops yang lebih banyak hidup di Afrika. Ini menyebabkan pembengkakan berulang yang dikenal sebagai pembengkakan Calabar.

3. Toxocariasis

Toxocariasis adalah infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia atau zoonosis. Ini diakibatkan oleh parasit cacing gelang Toxocara canis yang ditemukan di usus anjing dan parasit T. cati dari kucing. Infeksi ini menyebabkan gejala nyeri, sakit kepala, dan perubahan perilaku.

4. Brugia Timori

Brugia malayi dan Brugia timori adalah nematoda filaria manusia termasuk agen penyebab filariasis limfatik. Seperti infeksi filariasis, Brugia timori menyebabkan demam akut dan limfedema kronis.

Siklus hidup Brugia timori sangat mirip dengan Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi, sehingga gejalanya terjadi pada malam hari.

5. Tropical Pulmonary Eosinophilia

Tropical pulmonary eosinophilia (TPE) adalah infeksi filaria atau cacing gelang yang disebabkan oleh Wuchereria bancrofti yang hidup di limfatik dan aliran darah. Infeksi ini menimbulkan gejala batuk, serangan asma, dan pembesaran limpa.

6. Onchocerciasis

Onchocerciasis atau yang disebut juga river blindness (kebutaan sungai) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit Onchocerca volvulus. Gejalanya adalah gatal parah, kondisi kulit yang cacat, dan gangguan penglihatan, hingga kebutaan permanen.

7. Mansonelliasis

Mansonelliasis adalah infeksi akibat Mansonella nematoda dari gigitan hama atau lalat hitam. Infeksi ini paling banyak terjadi di Afrika dan Amerika tropis.

Obat Diethylcarbamazine mungkin ditujukan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini. Tanyakan pada dokter Anda seputar penggunaan dan manfaat obat ini.

Dosis Obat Diethylcarbamazine

Berikut ini aturan minum Diethylcarbamazine untuk kaki gajah (filariasis), loiasis, toxocariasis untuk dewasa dalam sediaan tablet oral:

  • Dosis untuk orang dewasa adalah 1 mg/kg per hari. Dosis ditingkatkan menjadi 6 mg/kg setiap hari selama 3 hari lalu dilanjutkan selama sekitar 3 minggu.
  • Kortikosteroid dapat diberikan bersamaan untuk pengobatan infeksi filaria.
  • Dosis Diethylcarbamazine untuk setiap orang mungkin berbeda-beda sesuai dengan tingkat keparahan infeksi, kondisi medis lainnya yang menyertai, usia, berat badan, dan jenis kelamin.

Informasi ini tidak menggantikan resep dokter. Harap selalu konsultasi pada dokter untuk penggunaan obat ini.

Cara Pakai Obat Diethylcarbamazine

Berikut ini cara pakai obat Diethylcarbamazine yang perlu diperhatikan:

  • Baca petunjuk penggunaan obat dengan teliti di label kemasan atau sesuai dengan perintah dokter.
  • Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral yang diminum langsung melalui mulut.
  • Konsultasikan pada dokter apakah obat ini dapat diminum sebelum makan.
  • Apabila Anda lupa minum obat, segera minum dosis yang terlewatkan.
  • Bila sudah hampir masuk ke waktu dosis selanjutnya, kembali ke jadwal minum obat seperti biasa dan jangan meminum dua dosis sekaligus.
  • Gunakan obat sesuai jadwal dan dosis yang disarankan.

Apabila masih ada pertanyaan terkait penggunaan obat ini, harap hubungi dokter, apoteker, atau penyedia layananan kesehatan Anda.

Petunjuk Penyimpanan Obat Diethylcarbamazine

Menyimpan obat di tempat yang benar akan membantu mencegah obat dari kerusakan dan kehilangan fungsinya. Berikut ini panduan cara menyimpan obat dengan benar:

  • Hindari obat dari paparan cahaya, panas, air dan kelembapan karena dapat merusak kandungan obat.
  • Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering atau di bawah suhu 30°C.
  • Simpan obat di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari.
  • Jauhi obat dari kompor, wastafel, dan semua peralatan panas.
  • Simpan obat dalam wadah aslinya.
  • Jangan membuang obat sembarangan karena akan mencemari lingkungan.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Diethylcarbamazine

Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat ini apabila Anda memiliki riwayat alergi kandungan Diethylcarbamazine.
  • Konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini apabila Anda memiliki riwayat alergi obat apa pun.
  • Jangan menggunakan obat ini apabila Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Berhati-hati menggunakan obat ini apabila Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung dan gangguan fungsi ginjal.
  • Orang lanjut usia mungkin menggunakan dosis yang lebih rendah dan harus di bawah pantauan dokter.
  • Segera hentikan penggunaan apabila Anda mengalami reaksi alergi berat, overdosis, atau efek samping lainnya.
  • Gunakan obat ini sesuai resep dokter demi efektivitas perawatan dan penyembuhan.

Obat ini tergolong obat keras yang harus digunakan dengan resep dokter, jadi harap tidak menggunakannya sembarangan karena akan memicu efek samping dan lambatnya proses penyembuhan.

Interaksi Obat Diethylcarbamazine

Interaksi obat adalah perubahan cara kerja obat apabila Anda mengonsumsinya dengan dua jenis obat lainnya, ini juga termasuk penggunaan vitamin, suplemen, atau obat herbal lainnya. Menggunakan dua jenis obat atau lebih mungkin mengurangi atau meningkatkan kinerja suatu kandungan obat. Ini juga berarti mungkin meningkatkan risiko alergi atau efek samping obat.

Sementara itu, obat Diethylcarbamazine tidak memiliki daftar interaksi berat dan serius dengan obat lain, namun mungkin memiliki interaksi sedang dengan kandungan 71 obat lainnya dan interaksi ringan dengan 101 obat lainnya.

Harap konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat, vitamin, atau obat herbal lainnya sebelum menggunakan obat ini. Dokter akan menekan kemungkinan interaksi obat, efek samping, atau risiko alergi lainnya sehingga obat bekerja dengan baik untuk menyembuhkan gejala infeksi yang Anda derita.

Efek Samping Obat Diethylcarbamazine

Berikut ini adalah kemungkinan efek samping obat Diethylcarbamazine:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Pusing
  • Kantuk
  • Mual
  • Kedinginan

Efek samping berat dan serius yang mungkin terjadi seperti penyakit otak (ensefalopati) dan hipersensitif yang sangat parah dengan gejala ruam, gatal, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, takikardia.

Risiko efek samping lainnya berupa hipotensi postural yang dimulai dalam 2 jam pemberian obat, ensefalitis, dan perdarahan retina. Informasi ini tidak memuat semua risiko efek samping yang mungkin terjadi. Apabila merasakan gejala efek samping berat, segera hentikan pemakaian obat ini.

Itulah pembahasan lengkap tentang Diethylcarbamazine untuk kaki gajah. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan resep dokter. Harap hanya menggunakan obat ini sesuai dengan aturan dokter demi perawatan dan penyembuhan yang lebih efektif. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Cunha, John P. DO, FACOEP. 2020. Diethylcarbamazine. https://www.rxlist.com/consumer_hetrazan_diethylcarbamazine/drugs-condition.htm. (Diakses pada 7 Maret 2020).
  2. MIMS. 2020. Diethylcarbamazine. http://mims.com/indonesia/drug/info/diethylcarbamazine/?type=brief&mtype=generic. (Diakses pada 7 Maret 2020).
  3. MayoClinic. 2020. Diethylcarbamazine (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diethylcarbamazine-oral-route/description/drg-20063412. (Diakses pada 7 Maret 2020).
  4. WebMD. 2018. Elephantiasis: What to Know. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/elephantiasis-what-to-know#1. (Diakses pada 7 Maret 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi