Terbit: 3 October 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Dienestrol adalah bentuk sintetik dan nonsteroidal dari hormon estrogen. Obat ini hadir dalam sediaan krim dan hanya digunakan sebagai obat topikal untuk mengatasi atrofi vagina akibat menopause. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari dosis, efek samping, cara penggunaan, dan informasi lainnya berikut ini.

Dienestrol: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Dienestrol

Nama Obat  Dienestrol
Kandungan Obat  Dienestrol
Kelas Terapi Obat  Nonsteroidal estrogen
Kategori  Obat keras
Tingkat Keamanan Menurut FDA  Kategori X (tidak boleh digunakan pada ibu hamil)
Fungsi Obat  Mengatasi atrofi vagina akibat menopause
Dikonsumsi oleh  Dewasa
Kontraindikasi  Hipersensitif
Sediaan Obat  Krim

 

Dienestrol Obat Apa?

Dienestrol adalah obat nonsteroidal estrogen atau bentuk sintetis dari hormon estrogen. Obat ini hadir dalam sediaan krim dan digunakan sebagai obat topikal. Umumnya obat ini digunakan untuk mengatasi gejala menopause seperti atrofi vagina.

Fungsi Obat Dienestrol

Seperti yang disebutkan sebelumnya, fungsi obat ini adalah untuk mengatasi gejala menopause yang dikenal dengan atrofi vagina. Kondisi ini merupakan kondisi di mana dinding vagina menipis, mengering, dan mengalami peradangan akibat kadar estrogen dalam tubuh yang menurun. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit ketika berhubungan seks dan menyebabkan masalah buang air kecil.

 

Kontraindikasi Obat

Jangan konsumsi obat ini apabila Anda memiliki kondisi seperti:

  • Hipersensitif terhadap dienestrol atau komponen lain yang terkandung dalam obat ini
  • Hamil
  • Porfiria
  • Pendarahan genital abnormal
  • Neoplasia yang diduga atau diketahui bergantung pada estrogen
  • Trombosis vena dalam atau emboli paru
  • Penyakit tromboemboli arteri
  • Gangguan hati

Peringatan dan Perhatian Obat Dienestrol

Obat ini masuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Gunakan obat ini secara hati-hati dan ikuti petunjuk dokter dengan seksama. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini:

  • Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki kondisi yang dapat diperburuk oleh retensi cairan, penyakit arteri serebrovaskular atau koroner, wanita dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga, memiliki nodul payudara, penyakit fibrokistik, temuan hasil tes mamografi abnormal, riwayat operasi, insufisiensi ginjal, gangguang fungsi hati, dan penyakit metabolik tulang.
  • Obat ini dapat memperburuk asma, diabetes mellitus, epilepsi, migrain, lupus eritematosus sistemik, dan hemangioma hati.
  • Obat ini masuk kategori X untuk keamanan bagi ibu hamil menurut FDA karena terbukti dapat berbahaya bagi janin yang belum lahir sehingga dilarang digunakan pada ibu hamil.
  • Belum ada informasi memadai tentang efek penggunaan obat ini pada ibu menyusui. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui agar menghindari efek pada bayi.

Interaksi Obat Dienestrol

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan potensi efek samping atau menurunnya efektivitas obat. Berikut obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan dienestrol:

  • Carfilzomib
  • Dantrolene
  • Hemin
  • Lenalidomide
  • Pomalidomide
  • Thalidomide
  • Tranexamic acid

Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, nonresep, hingga herbal.

Konsumsi alkohol atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat ini agar interaksi dapat terhindarkan.

Efek Samping Dienestrol

Setiap jenis obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul:

  • Peningkatan ukuran fibromyomata uterus
  • Kandidiasis vagina
  • Perdarahan vagina, flek
  • Perubahan aliran menstruasi
  • Dismenore
  • Amenore
  • Perubahan pada eversi serviks dan derajat sekresi serviks
  • Sindrom mirip sistitis
  • Nyeri payudara
  • Pembesaran payudara
  • Penyakit kuning
  • Mual
  • Muntah
  • Kram perut
  • Eritema multiformis
  • Eritema nodosum
  • Erupsi hemoragik
  • Rambut rontok
  • Hirsutisme
  • Kloasma atau melasma (bisa tidak hilang meskipun penggunaan obat dihentikan)
  • Curam lengkung kornea
  • Intoleransi terhadap lensa kontak
  • Depresi
  • Sakit kepala
  • Migrain
  • Pusing
  • Penyakit chorea
  • Toleransi karbohidrat berkurang
  • Perubahan libido
  • Penambahan atau pengurangan berat badan

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Gejala ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan atau saat tubuh telah menyesuaikan diri. Efek samping juga mungkin terjadi akibat interaksi obat, dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Dienestrol

Obat ini hadir dalam sediaan krim dengan kandungan 0,01% dienestrol. Sebaiknya gunakan dosis terendah untuk obat ini dan dengan jangka waktu sesingkat mungkin. Dosis yang lazim diberikan adalah sebagai berikut:

  • Dosis awal: Satu atau dua aplikator penuh per hari, diberikan selama satu atau dua minggu. Secara bertahap dikurangi menjadi setengah dosis awal untuk periode yang sama.
  • Dosis pemeliharaan: Satu aplikator, diberikan satu hingga tiga kali seminggu. Dosis ini dapat diberikan setelah pemulihan mukosa vagina tercapai.

Aturan di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Petunjuk Penggunaan Dienestrol

Obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah cara penggunaan yang benar:

  • Gunakan obat ini sesuai dengan sediaannya.
  • Konsumsi obat ini sesuai dengan dosis yang ditetapkan oleh dokter agar tidak terjadi overdosis.
  • Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika lebih dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Dienestrol

Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat ini yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu di bawah 25°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap. Jangan simpan obat ini di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jaga obat tetap dalam kemasannya sebelum digunakan.
  • Jika obat expired, tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum membuang obat. Membuang obat sembarangan dapat berpotensi merusak lingkungan.

 

  1. Anonim. Dienestrol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dienestrol?mtype=generic. (Diakses 1 Oktober 2020).
  2. Anonim. Dienestrol topical Drug Interactions. https://www.drugs.com/drug-interactions/dienestrol-topical.html. (Diakses 1 Oktober 2020).
  3. Anonim. Dienestrol topical Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/dienestrol-topical.html. (Diakses 1 Oktober 2020).
  4. Anonim. 2005. DIENESTROL. https://www.rxlist.com/dienestrol-drug.htm#description. (Diakses 1 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi