Terbit: 2 August 2024 | Diperbarui: 5 August 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Cyclosporin adalah obat yang digunakan agar tubuh tidak menolak organ yang ditransplantasikan seperti organ ginjal, jantung, hati, dan sumsum tulang. Ketahui lebih jauh obat ini mulai dari kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya berikut ini.

Cyclosporin: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Cyclosporin Obat Apa? 

Cyclosporin adalah obat resep khusus untuk mencegah penolakan terhadap organ baru yang ditransplantasikan seperti pasca transplantasi organ ginjal, jantung, hati, dan sumsum tulang.  

Obat ini juga digunakan untuk mengatasi gejala peradangan pada rheumatoid arthritis aktif (RA), dan meredakan gejala psoriasis parah.

Cara kerja obat ini cyclosporin adalah dengan melemahkan kekebalan tubuh agar tidak menyerang organ baru yang ditransplantasikan. Sementara pada kondisi rheumatoid arthritis (RA) dan psoriasis, obat ini bekerja dengan cara menghentikan sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri.

Manfaat Cyclosporin

Berikut ini adalah manfaat obat cyclosporin, yaitu:

  • Profilaksis penolakan graft dalam transplantasi sumsum tulang.
  • Imunosupresan dalam transplantasi organ.
  • Sindrom nefrotik.
  • Psoriasis
  • Dermatitis atopik berat.
  • Radang sendi.
  • Imunosupresan dalam transplantasi organ.

Obat ini mungkin digunakan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini.

Dosis Penggunaan Obat Cyclosporin

Cyclosporin termasuk dalam golongan obat imunosupresan yang hadir dalam sediaan kapsul oral, larutan oral, sirup, injeksi, dan tetes mata. Obat ini adalah obat resep yang hanya dapat digunakan berdasarkan ketentuan dokter.

Berikut ini dosis obat cyclosporin: 

1. Mencegah Penolakan Graft dalam Transplantasi Sumsum Tulang

  • Dewasa: 12,5 – 15 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi. Dikonsumsi 1 hari sebelum prosedur transplantasi. Dosis pemeliharaan 12,5 mg/kgBB dibagi dalam 2 jadwal konsumsi, selama 3 – 6 bulan.

2. Mencegah Penolakan Organ

  • Dewasa: Dosis tunggal dalam sediaan suntikan adalah 5-6 mg/kgBB/hari selama lebih dari 2-6 jam. Setelahnya, dosis diberikan dalam obat sediaan oral sesegera mungkin.

3. Mengatasi Psoriasis dan Dermatitis Atopik Berat

  • Dewasa: Dosis awal 2,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis. Setelahnya, kurangi dosis efektif terendah setelah remisi tercapai. Dosis maksimal adalah 5 mg /kgBB/hari. Hentikan pengobatan jika tidak ada peningkatan yang cukup untuk dosis maksimal dalam waktu 6 minggu.

4. Mengatasi Sindrom Nefrotik

  • Dewasa: 5 mg/kgBB setiap hari dibagi dalam 2 dosis.
  • Anak: 6 mg/kgBB setiap hari dibagi dalam 2 dosis.

5. Mengatasi Radang Sendi

  • Dewasa: Dosis awal adalah 2,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis selama 6-8 minggu. Dosis maksimal adalah 4 mg /kgBB/hari. ika respons tidak mencukupi, dosis dapat ditambahkan secara bertahap.

Cara Menggunakan Obat Cyclosporin 

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat cyclosporin yang perlu diketahui:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat ini diminum setelah makan (atau mengikuti saran dokter). Pastikan ada jarak  waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jadwal minum obat selanjutnya masih jauh). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba meski sudah tidak ada gejala. Tetap konsumsi obat hingga waktu yang dianjurkan dokter. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat cyclosporin ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap obat ini.
  • Obat ini termasuk dalam kategori “Black Box Warning” yaitu peringatan paling serius dari Food and Drug Administration (FDA). Ini berarti peringatan pada dokter terkait efek samping berbahaya pada pasien.
  • Obat ini meningkatkan risiko infeksi serius, risiko terkena tumor, atau kanker kulit.
  • Apabila Anda menggunakan terapi psoralen plus ultraviolet A, metotreksat, tar batubara, terapi radiasi, atau terapi sinar ultraviolet, Anda berisiko terkena penyakit kulit bila menggunakan obat ini .
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit ginjal, penyakit liver, kolesterol tinggi, hipertensi, kanker. 
  • Beri tahu dokter jika sedang atau baru saja sembuh dari infeksi
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. Hal ini untuk mengurangi risiko interaksi obat. 
  • Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau  sedang menyusui. 
  • Batasi aktivitas luar ruang di bawah sinar matahari, selama pengobatan menggunakan obat ini. 
  • Hindari mengemudikan kendaraan atau aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan, karena obat ini menyebabkan pusing dan kantuk. 

Interaksi Obat Cyclosporin 

Interaksi obat adalah respon obat di dalam tubuh apabila Anda mengonsumsi dua jenis obat atau lebih dalam satu waktu.

Apabila diminum bersamaan, cyclosporin akan menimbulkan efek:

  • Meningkatkan kadar cyclosporin apabila digunakan bersama diltiazem, doksisiklin, eritromisin, ketokonazol, metilprednisolon (dosis tinggi), nikardipin, verapamil, dan kontrasepsi oral.
  • Mengurangi kadar cyclosporin apabila digunakan bersama dengan karbamazepin, isoniazid, fenobarbiton, fenitoin, dan rifampisin.
  • Meningkatkan risiko kejang bila digunakan bersamaan dengan metilprednisolon dosis tinggi.
  • Memiliki risiko fatal apabila digunakan bersama aminoglikosida, amfoterisin B, siprofloksasin, colchicine, melphalan, kotrimoksazol, dan NSAID.

Beritahu dokter apabila Anda sedang menggunakan obat lain sebelum minum obat cyclosporin untuk mengurangi risiko efek samping.

Efek Samping Cyclosporin

Berikut ini adalah risiko efek samping obat yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Reaksi alergi
  • Tremor
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Jerawat
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar magnesium rendah dalam tubuh Anda
  • Gumpalan darah di ginjal Anda
  • Pertumbuhan rambut di area tertentu
  • Peningkatan ukuran gusi Anda

Efek samping ringan mungkin hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika lebih parah atau tidak hilang, segera hentikan penggunaan dan bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.

 

  1. Anonim. 2020. Ciclosporin. https://www.mims.com/singapore/drug/info/ciclosporin?mtype=generic. (Diakses pada14 November 2023).
  2. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2018. Cyclosporine, Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/cyclosporine-oral-capsule. (Diakses pada14 November 2023).
  3. Anonim. Cyclosporine – Uses, Side Effects, and More.https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5645-9108/cyclosporine-oral/cyclosporine-oral/details. (Diakses pada 14 November 2023).
  4. Anonim. Cyclosporine. https://www.drugs.com/mtm/cyclosporine.html. (Diakses pada 14 November 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi