Terbit: 21 February 2021
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cravit adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Ketahui Cravit obat apa, indikasi, dosis, aturan pakai, efek samping, dll.

Cravit: Indikasi, Dosis, Efek Samping, Aturan Pakai, dll

Rangkuman Informasi Obat Cravit

 Nama Obat  Cravit
 Kandungan Obat  Levofloxacin
 Kelas Obat  Quinolones
 Kategori Obat  Obat resep
 Manfaat Obat  Mengatasi infeksi bakteri termasuk bakteri akut pneumonia, infeksi saluran kemih, sinusitis, dll.
 Kontraindikasi Obat
  • Hipersensitif terhadap levofloxacin atau agen antimikroba quinolones.
  • Pasien epilepsi.
  • Gangguan terkait pemberian fluoroquinolone.
  • Anak-anak dan remaja dalam masa pertumbuhan.
  • Ibu hamil.
  • Ibu menyusui.
 Sediaan Obat  Tablet, kaplet, injeksi, dan tetes mata.
 Harga Obat  Rp510.000/10 tablet (500mg)

Cravit Obat Apa?

Cravit adalah obat dengan kandungan utama levofloxacin untuk melawan infeksi bakteri pada tubuh, seperti infeksi kulit dan jaringan lunak, pneumonia, infeksi saluran kemih, sinusitis, dan infeksi prostat. Levofloxacin juga dapat digunakan untuk orang yang pernah terinfeksi antraks atau jenis wabah tertentu. Obat ini mungkin digunakan untuk indikasi lain yang belum tercantum dalam informasi kesehatan ini.

Merek Dagang Cravit

Cravit adalah obat paten atau merek dagang dari obat generik Levofloxacin. Obat dengan kandungan levofloxacin yang sama dijual dengan merek dagang lain seperti Cravit IV dan Levaquin.

Fungsi Obat Cravit

Obat Cravit berguna untuk mengatasi berbagai indikasi infeksi bakteri, termasuk:

  • Infeksi saluran kemih.
  • Sinusitis.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak.
  • Infeksi prostat.
  • Pneumonia.

Obat levofloxacin juga digunakan untuk mengatasi gejala infeksi bakteri ringan, sedang, dan berat dari strain bakteri:

  • Streptococcus pneumoniae.
  • Haemophilus influenzae.
  • Moraxella catarrhalis.
  • Staphylococcus aureus.
  • Streptococcus pneumoniae.
  • Haemophilus influenzae.
  • Haemophilus parainfluenzae.
  • Moraxella catarrhalis. 
  • Staphylococcus aureus yang rentan terhadap methicillin.
  • Pseudomonas aeruginosa.
  • Serratia marcescens.
  • Escherichia coli.
  • Klebsiella pneumoniae.
  • Haemophilus influenzae.
  • Streptococcus pneumoniae. 
  • Chlamydia pneumoniae.
  • Legionella pneumoplophila.
  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Legionella pneumophila.
  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Escherichia coli.
  • Enterococcus faecalis
  • Staphylococcus epidermidis.

Bahan aktif levofloxacin akan membantu tubuh dalam melawan bakteri penyebab infeksi dan memberi perlindungan agar bakteri tersebut tidak kembali lagi. Selanjutnya, tanyakan pada dokter jenis infeksi bakteri apa saja dapat diatasi dengan obat levofloxacin ini.

Peringatan Obat Cravit

Harap perhatikan beberapa peringatan penting ini sebelum menggunakan obat levofloxacin, sebagai berikut:

  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi levofloxacin, quinolones, atau kandungan lainnya.
  • Minum obat levofloxacin sesuai dengan resep dokter.
  • Levofloxacin dapat menyebabkan kerusakan pada aorta dan pendarahan (kasus yang jarang terjadi).
  • Jangan berikan obat ini untuk anak kecil tanpa persetujuan dokter.
  • Ibu menyusui tidak boleh menggunakan obat ini.
  • Tanyakan pada dokter apakah obat ini aman untuk ibu hamil.

Demi keamanan sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit sebagai berikut:

  • Diabetes.
  • Penyakit ginjal.
  • Kejang atau epilepsi.
  • Cedera kepala.
  • Tumor otak.
  • Sindrom long QT.
  • Hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah).
  • Gangguan otot atau saraf seperti miastenia gravis.
  • Masalah tendon, tulah, radang sendi, dan persendian khususnya pada anak-anak.
  • Penyempitan atau pengerasan arteri.
  • Masalah jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penyakit genetik seperti sindrom Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos.

Perhatikan peringatan tersebut demi keamanan dan efektivitas obat antibakteri. Gunakan obat hanya berdasarkan resep dokter dan dengan pemeriksaan kesehatan rutin.

Interaksi Obat Cravit

Reaksi antara dua obat (atau lebih) yang digunakan bersamaan tanpa resep dokter. Semua kandungan obat ini mungkin akan saling melemahkan, menguatkan, atau bereaksi tidak sesuai dengan fungsinya. Berikut ini interaksi obat levofloxacin yang mungkin terjadi:

  • Antasida yang mengandung magnesium atau aluminium seperti Maalox, Mylanta, atau Rolaids, atau obat maag sucralfate seperti Carafate.
  • Bubuk didanosine (Videx) atau tablet kunyah.
  • Suplemen vitamin atau mineral yang mengandung aluminium, besi, magnesium, atau zinc.
  • Obat levofloxacin mungkin juga akan mengalami interaksi dengan obat:
  • Diuretik.
  • Theophylline.
  • Insulin.
  • Obat steroid.
  • Obat untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
  • NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) seperti aspirin, ibuprofen, diclofenac, dll.
  • Obat pengencer darah seperti warfarin.

Selain itu, obat lain dapat berinteraksi dengan levofloxacin, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, suplemen, suplemen makanan, dan produk herbal. Sebaiknya beri tahu dokter semua daftar obat yang Anda gunakan.

Efek Samping Cravit

Berikut ini efek samping obat yang mungkin terjadi:

  • Gejala alergi seperti ruam merah, gatal, bengkak pada wajah, dan sesak napas.
  • Reaksi kulit seperti mata perih, nyeri kulit, sakit tenggorokan, demam, bintik-bintik, kulit terkelupas, serta ruam kulit merah atau keunguan.
  • Masalah tendon.
  • Gangguan sistem saraf.
  • Perubahan suasana hati dan perilaku.

Segera hentikan penggunaan obat bila Anda mengalami reaksi efek samping parah, seperti:

  • Gula darah rendah, gejalanya berupa lemah, letih, lesu. keringat dingin, lapar, gelisah, dan gemetar.
  • Gangguan sistem saraf dengan gejala seperti mati rasa, lemah, sensasi nyeri terbakar, dan kesemutan.
  • Perubahan suasana hati seperti halusinasi, paranoia, tidak fokus, dan memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Tendon pecah dengan gejala nyeri, bengkak, memar, sulit gerak, atau sensasi letusan di persendian.

 

Dosis Obat Cravit

Dosis obat levofloxacin untuk setiap pasien berbeda berdasarkan beberapa faktor, yaitu:

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Tingkat keparahan gejala
  • Riwayat atau kondisi medis saat ini
  • Respon terhadap dosis pertama

Berikut ini dosis obat levofloxacin sediaan tablet secara umum:

  • Tablet: 250-750 mg sekali sehari.
  • Injeksi: 250-750 mg dengan infus intravena lambat dalam 3-28 hari tergantung indikasi.

Informasi tentang dosis obat antibakteri ini hanya berdasarkan ketentuan yang umum digunakan, tidak dapat menggantikan resep dokter. Mohon konsultasi ke dokter tentang dosis obat yang sesuai dengan indikasi infeksi bakteri Anda.

Cara Pakai Cravit

Berikut ini panduan cara minum obat quinolones:

  • Minum obat sesuai dosis dokter dan baca label penggunaan obat dengan teliti.
  • Bila menggunakan sediaan tablet, minum air putih yang cukup agar ginjal tetap bekerja dengan baik.
  • Obat ini dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.
  • Bila menggunakan obat dalam sediaan injeksi, dokter akan membantu dan memberikan dosis yang tepat.

Tanyakan pada dokter bila Anda belum mengerti cara menggunakan levofloxacin sesuai ketentuan yang tepat.

Petunjuk Penyimpanan Cravit

Berikut ini petunjuk penyimpanan obat-obatan antibakteri secara umum:

  • Simpan obat dalam suhu ruangan sekitar 20°C-25°C.
  • Letakkan obat pada tempat yang kering seperti dalam kotak P3K khusus atau wadah tertutup.
  • Simpan obat dalam kemasan asli agar mudah mengecek tanggal kedaluwarsanya dan menjaga kualitas obat.
  • Jangan buang sampah obat sembarangan untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan penyalahgunaan limbah obat.

Itulah pembahasan tentang Cravit obat apa. Cravit adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Drugs. 2020. Levofloxacin. https://www.drugs.com/mtm/levofloxacin.html. (Diakses pada 20 Februari 2021).
  2. MIMS. 2020. Cravit/Cravit IV. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cravit-cravit%20iv?type=full. (Diakses pada 20 Februari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi