DokterSehat.Com – Clotrimazole obat apa? Clotrimazole adalah obat yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit infeksi kulit dan kelamin akibat jamur. Obat Clotrimazole digunakan untuk pemakaian luar dan tersedia dalam beberapa bentuk sediaan.
Bacalah penjelasan ini untuk mengali lebih jauh informasi tentang bentuk sediaan, cara kerja, nama dagang, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga Clotrimazole.
Rangkuman Informasi Obat Clotrimazole
Nama | Clotrimazole |
Golongan Obat | Antijamur |
Bentuk Sediaan | Salep, krim, tablet vagina, larutan |
Cara Kerja | Menghentikan pertumbuhan jamur yang menginfeksi |
Nama Dagang | Fungiderm, Hufaderm, Dermifar, Erphamazol, Canesten, dan lainnya |
Manfaat | Mengobati penyakit infeksi yang diakibatkan oleh jamur tertentu |
Indikasi Penggunaan | Tinea corporis, tinea pedis, tinea cruris, tinea capitis, kandidiasis vagina, dan lainnya |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
Cara pakai | Dioleskan ke kulit yang terinfeksi jamur (krim atau salep), dimasukkan ke dalam vagina (vaginal tablet) |
Dosis | 2-3 kali sehari (krim/salep), 1 tablet sehari (tablet vagina) |
Efek samping | Reaksi alergi, iritasi vagina, dan lainnya |
Harga | Rp7.000-70.000/tube (salep atau krim) dan Rp500.000-2.000.000 per pack (tablet vagina) |
Bentuk Sediaan Clotrimazole
Pada umumnya, Clotrimazole tersedia dalam bentuk sediaan topikal, yaitu digunakan pada permukaan kulit. Beberapa bentuk sediaan Clotrimazole secara topikal, seperti:
- Salep atau krim
- Tablet vagina
- Larutan
Clotrimazole dalam bentuk salep atau krim adalah sediaan yang paling banyak tersedia. Hampir semua salep Clotrimazole atau Clotrimazole cream dijual dalam kemasan tube dengan berat bersih 5-10 gram/tube.
Biasanya, kandungan bahan aktif pada salep Clotrimazole adalah 1%. Clotrimazole cream tersedia dalam beberapa nama dagang. Selain dalam bentuk salep, Clotrimazole juga tersedia dalam bentuk larutan dan tablet untuk vagina.
Clotrimazole tablet biasanya mengandung 100 mg atau 500 mg bahan aktif pada setiap tabletnya. Obat Clotrimazole bisa tergolong obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras. Anda hanya bisa mendapatkan Clotrimazole yang tergolong obat keras dengan resep dokter.
Simpanlah Clotrimazole sesuai dengan petunjuk pada kemasan atau sesuai dengan prinsip penyimpanan yang ada di dalam GeMa Cermat. Penyimpanan Clotrimazole pastinya harus jauh dari jangkauan oleh anak-anak, terutama Clotrimazole yang termasuk obat keras.
Cara Kerja Clotrimazole
Bahan aktif Clotrimazole paling efektif untuk mengobati infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh dermatofita, ragi, dan jamur. Klotrimazol atau Clotrimazole adalah obat antijamur dari golongan imidazol yang merupakan obat antijamur spektrum luas.
Obat-obatan yang mengandung Clotrimazole memiliki cara kerja yang sama meskipun berbeda nama dagang. Clotrimazole bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi.
Nama Dagang Obat yang Mengandung Clotrimazole
Ada beberapa jenis obat yang mengandung Clotrimazole. Obat-obatan tersebut tersedia dengan beberapa nama dagang yang berbeda. Pada beberapa obat, ada juga yang memiliki kandungan kombinasi selain Klotrimazol.
Berikut ini adalah beberapa nama dagang obat yang memiliki kandungan Clotrimazole:
- Fungiderm
- Hufaderm
- Dermifar
- Erphamazol
- Canesten
- Baycuten
- Candacort
- Lotremin
- Heltiskin
- Neo Ultrasiline, dll
Manfaat Clotrimazole
Manfaat Clotrimazole adalah untuk mengobati penyakit infeksi yang diakibatkan oleh jamur tertentu, seperti infeksi jamur pada kulit, infeksi jamur pada kuku, kandidiasis, dan lainnya. Manfaat obat ini akan sama meskipun dalam berbagai bentuk sediaan ataupun nama dagang.
Indikasi Clotrimazole
Gatal seperti jamuran? Bukan berarti Anda bisa serta merta menggunakan obat yang mengandung Clotrimazole. Anda memerlukan indikasi untuk bisa menggunakan Clotrimazole.
Berikut ini adalah beberapa indikasi penggunaan obat yang mengandung Clotrimazole:
- Tinea corporis (kurap tubuh)
- Tinea cruris (infeksi jamur di selangkangan atau bokong)
- Tinea pedis/Athlete’s foot (kutu air atau infeksi jamur di kaki dan tangan)
- Tinea capitis (infeksi jamur di kepala)
- Tinea unguium (infeksi jamur di kuku)
- Tinea versikolor (panu)
- Kandidiasis vagina
- Trikomonas vaginitis
- Kandidiasis mukokutan
- Kandidiasis Oropharangeal
- Kandidiasis Orophyrangeal
- Infeksi dermatofit
- Otitis eksterna (infeksi jamur di telinga), dll
Kontraindikasi Clotrimazole
Anda tidak bisa menggunakan salep Clotrimazole, Clotrimazole cream, Clotrimazole tablet, ataupun Clotrimazole larutan jika memiliki hipersensitivitas terhadap Klotrimazol atau obat antijamur dari golongan imidazol lainnya.
Obat Clotrimazole juga dikontraindikasikan terhadap ibu hamil, perempuan yang sedang program hamil, atau berencana untuk hamil. Hal ini dikarenakan kandungan Clotrimazole bisa membahayakan tumbuh kembang janin.
Peringatan Penggunaan Obat Clotrimazole
Belum diketahui Clotrimazole memengaruhi laktasi atau tidak. Oleh karena itu, penggunaan obat yang mengandung Clotrimazole pada ibu menyusui sebaiknya tidak dilakukan sebelum melakukan konsultasi dengan dokter.
Hal tersebut juga berlaku pada anak-anak di bawah usia 17 tahun dan pasien lansia (di atas 60 tahun), terutama jika ingin menggunakan Clotrimazole pada kasus kandidiasis vagina atau trikomonas vaginitis.
Pasalnya, Clotrimazole tablet vagina baru diketahui keamanannya jika digunakan pada orang dewasa yang sedang mengalami infeksi jamur vagina seperti kandidiasis atau trikomonas.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Clotrimazole, seperti:
- Gunakan sesuai dosis (jangan kurang maupun lebih)
- Hanya untuk pemakaian luar, yaitu kulit
- Jangan sampai masuk ke mulut, hidung, atau mengenai mata
- Bersihkan dam keringan tangan dan area kulit yang terinfeksi terlebih dahulu
- Jangan menutup area kulit yang sedang diberikan Clotrimazole agar tidak mengganggu sirkulasi udara
- Jangan menggunakan untuk jangka panjang
- Beri tahu dokter tentang semua jenis obat medis, obat herbal, suplemen, dan multivitamin yang sedang Anda gunakan terlebih dahulu
- Beri tahu semua riwayat penyakit yang pernah Anda derita
- Beri tahu metode KB Anda karena penggunaan kondom bisa melemah jika sedang menjalankan terapi Clotrimazole tablet vagina
Dosis Clotrimazole
Pemakaian obat Clotrimazole tentunya harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter (jika obat keras) atau sesuai aturan pada kemasan (jika obat bebas). Pada umumnya, dosis Clotrimazole cream adalah 2-3 kali sehari.
Cara menggunakan salep Clotrimazole dengan mengoleskan krim atau salep pada kulit yang terinfeksi jamur hingga 2 minggu. Dosis Clotrimazole tablet vagina adalah 2 tablet vagina 100 mg selama 3-6 malam berturut-turut.
Efek Samping Clotrimazole
Hentikanlah penggunaan Clotrimazole jika Anda mengalami efek samping, seperti:
- Reaksi alergi: gatal-gatal, ruam kulit, kulit teriritasi, dan bengkak
- Kulit melepuh
- Kulit kemerahan
- Kulit terasa terbakar
- Pruritus
- Dermatitis Kontak
- Iritasi vagina
- Iritasi uretra
Harga Clotrimazole
Harga Clotrimazole cream atau salep terbilang cukup terjangkau, yaitu berkisar antara Rp7.000-Rp70.000/tube. Clotrimazole tablet vagina dibanderol dengan harga yang cukup mahal, yaitu sebesar Rp500.000-Rp2.000.000 per pack (isi 3-6).
Sumber:
- PIONAS-BPOM: Klotrimazol (Pencarian Konten). http://pionas.pom.go.id/cari/konten/KLOTRIMAZOL [diakses pada 24 Juni 2019]
- Drugs: Clotrimazole topical. https://www.drugs.com/mtm/clotrimazole-topical.html [diakses pada 24 Juni 2019]
- MedlinePlus: Clotrimazole Vaginal. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682753.html [diakses pada 24 Juni 2019]
- DrugInfoSys: Clotrimazole. http://www.druginfosys.com/drug.aspx?drugcode=192&type=1 [diakses pada 24 Juni 2019]