Terbit: 16 February 2020 | Diperbarui: 27 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Clarithromycin obat apa? Clarithromycin adalah obat dari golongan antibiotik makrolida. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Ketahui selengkapnya tentang obat antibiotik ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Clarithromycin: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Clarithromycin

Nama Obat Clarithromycin
Kelas Terapi Obat Antibiotik makrolida
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi infeksi bakteri
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Sediaan Obat Tablet, serbuk injeksi, sirup kering
Merek Dagang Abbotic, Bicrolid, Clacine, Comtro, Clapharma, Hecobac 500, Klarid, Orixal

Clarithromycin Obat Apa?

Clarithromycin termasuk ke dalam golongan obat antibiotik makrolida. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri sehingga infeksi dapat dihentikan. Obat ini merupakan antibiotik sehingga hanya dapat digunakan mengatasi infeksi bakteri dan tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur atau virus.

Manfaat Clarithromycin

Secara umum kegunaan Clarithromycin adalah untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu yang peka terhadap antibiotik ini. Berikut adalah beberapa jenis infeksi bakteri yang biasanya diatasi dengan obat ini:

  • Infeksi saluran pernapasan bagian atas
  • Infeksi ringan hingga sedang pada kulit dan jaringan lunak
  • Otitis media
  • Terapi tambahan untuk eradikasi (pemusnahan total) Helicobacter pylori pada tukak duodenum

Dosis Clarithromycin

Obat ini hadir dalam sediaan tablet, serbuk injeksi, dan sirup kering. Dosis yang diberikan bergantung pada kondisi pasien. Berikut adalah dosis yang lazim diberikan:

1. Dosis Intravena

Dosis untuk infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, atau infeksi lain yang peka terhadap obat ini jika diberikan melalui intravena:

  • Dewasa: 500 mg dua kali sehari, selama 2-5 hari. Infus diberikan lebih dari 60 menit menggunakan larutan 0,2%. Dapat dikembalikan ke terapi oral jika sudah memungkinkan.

2. Dosis Oral

Dosis pemberian oral untuk infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi lain yang peka terhadap obat ini:

  • Dewasa: 250 mg dua kali sehari, meningkat menjadi 500 mg dua kali sehari untuk infeksi berat bila perlu, diberikan selama 7-14 hari.
  • Anak-anak: 7,5 mg/kg berat badan dua kali sehari selama 5-10 hari.

Dosis pemberian oral untuk eradikasi H. pylori terkait tukak lambung:

  • Dewasa: 500 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan antibakteri lain dan antagonis reseptor H2 atau proton pump inhibitor, diberikan selama 7-14 hari.
  • Anak-anak di atas usia 1 tahun: 7,5 mg/kg berat badan dua kali sehari, diberikan bersama dengan antibakteri lain dan proton pump inhibitor selama 7 hari.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berganti menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Clarithromycin

Penggunaan obat Clarithromycin sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan ini:

  • Gunakan obat sesuai dengan sediaannya.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter.
  • Gunakan obat di waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Obat harus digunakan sesuai petunjuk dokter dan jangan hentikan penggunaannya tanpa seizin dokter.

Petunjuk Penyimpanan Clarithromycin

Simpan obat Clarithromycin sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Clarithromycin yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat pada suhu yang disarankan sesuai dengan sediaannya (lihat petunjuk pada kemasan)
  • Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Clarithromycin

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Clarithromycin. Berikut adalah berbagai efek samping Clarithromycin yang mungkin timbul:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Rasa tidak normal di mulut
  • Gangguan hati
  • Masalah detak jantung
  • Reaksi alergi

Gejala yang disebutkan di atas tidak selalu terjadi. Efek samping yang terjadi pada setiap orang juga mungkin berbeda-beda. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Clarithromycin

Interaksi obat dapat terjadi ketika suatu obat digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Clarithromycin:

  • Colchicine
  • Simvastatin
  • Lovastatin
  • Sildenafil
  • Tadalafil
  • Vardenafil
  • Ergotamine
  • Dihydroergotamine
  • Pimozide
  • Atazanavir
  • Lopinavir
  • Nelfinavir
  • Ritonavir
  • Indinavir
  • Saquinavir
  • Ombitasvir
  • Telaprevir
  • Paritaprevir
  • Itraconazole
  • Ketoconazole
  • Voriconazole
  • Antibiotik lainnya
  • Triazolam
  • Midazolam
  • Nateglinide
  • Pioglitazone
  • Repaglinide
  • Rosiglitazone
  • Warfarin
  • Atorvastatin
  • Pravastatin
  • Quinidine
  • Disopyramide
  • Verapamil
  • Amlodipine
  • Diltiazem
  • Nifedipine
  • Theophylline
  • Carbamazepine
  • Digoxin
  • Quetiapine
  • Zidovudine

Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Penggunaan obat-obatan di atas bersamaan dengan Clarithromycin masih mungkin dilakukan jika memang dibutuhkan. Dokter akan menyesuaikan penggunaan dan dosis untuk menurunkan risiko dari interaksi obat.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat antibiotik ini untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Clarithromycin

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat ini:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap Clarithromycin dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Hati-hati penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik lainnya.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien yang memiliki kondisi seperti penyakit arteri koroner, masalah ginjal, miastenia gravis, dan riwayat irama jantung abnormal.
  • Obat ini masuk kategori C penggunaan pada ibu hamil, artinya hanya dapat digunakan apabila manfaatnya lebih besar dari risiko yang mungkin terjadi.
  • Obat ini dapat disekresikan melalui ASI. Sebaiknya diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui.
  • Obat ini tidak untuk digunakan anak dengan usia di bawah 6 bulan karena belum terbukti manfaat dan efektivitasnya.

 

  1. Anonim. 2019. Clarithromycin. https://www.drugs.com/clarithromycin.html. (Diakses 16 Februari 2020).
  2. Anonim. Clarithromycin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clarithromycin?mtype=generic. (Diakses 16 Februari 2020).
  3. Anonim. Klaritromisin. http://pionas.pom.go.id/monografi/klaritromisin. (Diakses 16 Februari 2020).
  4. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2017. Clarithromycin, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/clarithromycin-oral-tablet. (Diakses 16 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi