Terbit: 27 February 2025
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Chlordiazepoxide adalah obat untuk membantu mengatasi gejala gangguan kecemasan dan rasa takut berlebihan. Lebih lanjut ketahui mengenali obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Chlordiazepoxide: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Chlordiazepoxide

Nama Obat Chlordiazepoxide
Kandungan Obat Chlordiazepoxide
Kelas Obat Hipnotik/Sedatif/Anxiolytics
Kategori Obat Obat resep
Kategori obat untuk ibu  hamil dan menyusui Kategori D: 

Penggunaan obat berisiko terhadap janin. Meski begitu, obat ini masih bisa digunakan bila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya.

Penggunaan obat ini untuk ibu menyusui tidak disarankan karena mungkin bisa menghambat produksi ASI.

Manfaat Obat Mengatasi gangguan kecemasan dan sakau alkohol
Kontraindikasi Obat
  • Hipersensitivitas terhadap benzodiazepin
  • Psikosis kronis
  • Porfiria
  • Kehamilan dan menyusui
  • Insufisiensi paru akut
  • Kelemahan pernapasan neuromuskuler
Sediaan Obat Kapsul

 

Chlordiazepoxide Obat Apa?

Chlordiazepoxide adalah obat untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan (anxiety disorder), kecemasan sebelum operasi, dan gangguan rasa takut berlebihan. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gejala alcohol withdrawal (sakau alkohol).

Obat ini termasuk dalam kelas obat Benzodiazepin yang memberikan efek sedatif atau menenangkan. Obat ini bekerja dengan cara mengaktifkan hormon bahagia dan menenangkan saraf atau sel-sel pada sistem saraf pusat.

Fungsi Obat Chlordiazepoxide

Chlordiazepoxide adalah golongan obat penenang untuk membantu mengatasi gejala anxiety disorder alias gangguan kecemasan. Obat ini juga digunakan untuk beberapa kondisi lain, termasuk berikut ini:

  • Gangguan kecemasan.
  • Insomnia.
  • Kejang otot.
  • Rasa takut berlebihan.
  • Digunakan oleh pasien sebelum operasi untuk mengatasi gangguan kecemasan yang sering terjadi.
  • Alcohol withdrawal syndrome akut (sakau akibat alkohol).

Alcohol withdrawal syndrome adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang minum alkohol secara berlebihan dan sering, lalu tiba-tiba harus berhenti minum alkohol. Efek sakau akan terjadi dan memicu komplikasi kesehatan yang mengancam jiwa. Obat Chlordiazepoxide dapat digunakan untuk mengontrol gejala sakau tersebut.

Dosis Obat Chlordiazepoxide

Dosis obat ini berbeda untuk setiap orang berdasarkan beberapa faktor, termasuk kekuatan obat, gejala, keparahan kondisi, usia dan riwayat medis. Obat Chlordiazepoxide merupakan obat resep, sehingga penggunaannya harus berhati-hati. Obat hadir dalam sediaan kapsul.

Berikut ini dosis obat Chlordiazepoxide yang umum digunakan:

Dosis untuk kecemasan:

  • Dewasa: 5-25 mg diminum 3 atau 4 kali sehari.
  • Lansia: 5 mg diminum 2 hingga 4 kali sehari.
  • Anak-anak berusia 6 tahun ke atas: Dosis awal 5 mg diminum 2-4 kali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis jika diperlukan.

Dosis untuk insomnia:

  • Dewasa: 10-30 mg pada jam tidur. Penggunaan maksimal selama 4 minggu, dosis pada 2 minggu terakhir harus dikurangi.

Dosis untuk kejang otot:

  • Dewasa: 10-30 mg per hari dengan dosis terbagi.

Dosis untuk ketakutan dan kecemasan sebelum operasi:

  • Dewasa: 5-10 mg diminum 3 atau 4 kali sehari. Dikonsumsi selama beberapa hari sebelum operasi.

Dosis untuk alcohol withdrawal:

  • Dewasa: Dosis awal 50-100 mg. Dosis dapat diulang hingga agitasi terkendali. Namun, dosisnya biasanya tidak lebih dari 300 mg per hari.

Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasi dengan dokter tentang dosis Chlordiazepoxide untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan sesuai dengan kondisi Anda.

Petunjuk Penggunaan Obat Chlordiazepoxide

Gunakan obat ini dengan benar agar pengobatannya efektif dan untuk menghindari efek samping atau overdosis obat. Ikuti petunjuk penggunaannya berikut ini:

  • Baca aturan pakai atau resep dokter dengan teliti sebelum minum obat ini.
  • Konsultasi dengan dokter secara rutin bila ingin menggunakan obat ini dalam perawatan jangka panjang.
  • Gunakan obat sesuai dosis dari dokter. Jangan berhenti secara tiba-tiba karena akan menyebabkan sakau obat.
  • Minum obat ini dengan segelas air 30-60 menit sebelum makan dan sebelum tidur. 
  • Jangan minum alkohol selama perawatan dengan obat ini.
  • Bila lupa minum obat, segera minum dosis yang terlewat setelah Anda ingat. Lewati dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya yang dijadwalkan. Jangan minum obat melebihi dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
  • Jangan berbagi obat ini dengan orang lain meskipun memiliki gejala yang sama.

Tanyakan kepada dokter jika Anda belum memahami instruksi penggunaan obat penenang ini. Gunakan obat apa pun sesuai dengan resep dokter untuk memaksimalkan fungsi obat bagi tubuh Anda.

Petunjuk Penyimpanan Obat Chlordiazepoxide

Menyimpan obat di tempat yang benar dapat menjaga kinerja obat dan melindunginya dari kerusakan. Oleh karena itu, ikuti petunjuk penyimpanan obat yang tepat berikut ini:

  • Simpan obat-obatan pada tempat bersuhu 20°C-25°C.
  • Simpan obat di kotak P3K khusus atau laci yang tertutup rapat.
  • Simpan obat pada kemasan aslinya agar memudahkan memerhatikan tanggal kedaluwarsa obat.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang lembap atau basah.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jangan membuang sisa obat atau obat kedaluwarsa sembarangan karena akan mencemari lingkungan. Tanyakan pada dokter tentang cara pembuangan obat ini.

Efek Samping Obat Chlordiazepoxide

Seperti jenis obat-obatan lainnya, obat ini juga berisiko menimbulkan efek samping yang ringan hingga seserius.

Gejala efek samping yang umum terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Namun hubungi dokter jika gejala berikut ini terus berlanjut atau mengganggu, antara lain:

  • Kebingungan
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi

Sesegera mungkin hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala efek samping berikut ini:

  • Reaksi alergi: ruam kulit, gatal, biduran, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
  • Depresi sistem saraf pusat: pernapasan lambat atau dangkal, napas pendek, merasa ingin pingsan, pusing, kebingungan, kesulitan untuk tetap terjaga.
  • Pikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri, suasana hati yang memburuk, perasaan depresi

Daftar efek samping di atas tidak mencantumkan semuanya karena setiap orang mungkin mengalami reaksi berbeda pada setiap obat. 

Interaksi Obat Chlordiazepoxide

Interaksi obat adalah reaksi yang mungkin terjadi ketika menggunakan dua obat atau lebih secara bersamaan tanpa resep dokter. Efek interaksi obat dapat memicu efek samping atau mengurangi kinerja obat untuk tubuh.

Berikut ini interaksi obat Chlordiazepoxide bila diminum bersamaan dengan obat-obatan berikut 

  • Simetidin
  • Abilify
  • Fluticasone
  • Ambien
  • Amitriptyline
  • Celexa
  • Clidinium
  • Clonazepam
  • Cymbalta
  • Diazepam
  • Suplemen minyak Ikan
  • Hidrokodon
  • Ibuprofen
  • Lexapro
  • Lipitor
  • Lorazepam
  • Lyrica
  • Metadon
  • Metoprolol Succinate ER
  • Metoprolol Tartrate
  • Mobic
  • Parasetamol
  • Seroquel
  • Soma
  • Valium
  • Valtrex
  • Vistaril
  • Suplemen vitamin B12
  • Suplemen vitamin D3
  • Xanax
  • Zantac

Obat Chlordiazepoxide juga dapat meningkatkan efek depresan bila digunakan dengan alkohol. Guna mencegah efek interaksi obat, penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker tentang obat-obatan lainnya yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Peringatan Obat Chlordiazepoxide

Sebelum menggunakan obat, harap perhatikan sejumlah peringatan penting berikut ini:

  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat Chlordiazepoxide, atau riwayat alergi obat penenang lain atau obat lainnya.
  • Chlordiazepoxide adalah obat keras, maka harap baca dengan teliti resep dokter atau petunjuk penggunaan obat ini.
  • Minum obat ini sesuai dengan dosis dan jadwal dari dokter, tidak kurang dan tidak lebih.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apakah obat ini aman digunakan saat hamil, menyusui, atau bila Anda sedang merencanakan kehamilan.
  • Obat ini hanya boleh digunakan untuk orang di atas usia 6 tahun.
  • Apabila Anda sedang melakukan konsultasi kesehatan untuk gejala penyakit lain, beri tahu dokter bila Anda sedang menggunakan obat penenang ini.
  • Umumnya, obat ini digunakan untuk perawatan jangka panjang.
  • Jangan menggunakan obat ini tanpa resep dokter, dan jangan berhenti menggunakan obat ini tanpa saran dokter.
  • Obat ini dapat menyebabkan indikasi sakau atau gejala kegelisahan yang lebih parah bila dihentikan secara tiba-tiba.

Demikian ulasan lengkap mengenai Chlordiazepoxide, obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan hingga sakau alkohol. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Clevelandclinic. Chlordiazepoxide Capsules. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19258-chlordiazepoxide-capsules (Diakses pada 9 September 2024)
  2. Mayo Clinic. Chlordiazepoxide Hydrochloride (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chlordiazepoxide-hydrochloride-oral-route/side-effects/drg-20072246?p=1 (Diakses pada 9 September 2024)
  3. WebMD. Chlordiazepoxide Tablet – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-32651/chlordiazepoxide-oral/details (Diakses pada 9 September 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi