Cefditoren obat apa? Cefditoren adalah obat yang masuk ke dalam golongan antibiotik cephalosporin yang berfungsi untuk mengatasi infeksi, khususnya infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini tidak bisa mengobati infeksi virus.
Ketahui lebih lanjut mengenai obat Cefditoren mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!
Rangkuman Informasi Obat Cefditoren
Nama obat | Cefditoren |
Golongan obat | Antibiotik cephalosporin |
Kategori obat | Obat resep |
Manfaat obat | Mengatasi infeksi bakteri |
Kontraindikasi obat |
|
Dosis obat | Dewasa:
Anak-Anak >12 tahun:
|
Sediaan obat | Tablet |
Cara Kerja Obat Cefditoren
Obat ini merupakan golongan antibiotik cephalosporin yang memiliki mekanisme kerja yaitu mengikat penicillin binding proteins (PBPs). Protein ini sendiri berperan dalam proses sintesis peptidoglikan pada dinding sel dari bakteri.
Melalui mekanisme kerja yang sedemikian, obat ini dapat menghambat proses biosintesis bakteri yang berakibat pada matinya sel dari mikroorganisme jahat tersebut.
Manfaat Obat Cefditoren
Manfaat obat ini adalah untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit-penyakit yang dimaksud yaitu:
- Bronkitis
- Tonsillitis
- Faringitis
- Infeksi kulit
- Infeksi jaringan lunak
Pastikan untuk menggunakan obat Cefditoren ini sesuai dengan peruntukannya. Penggunaan obat yang tidak sesuai mungkin saja akan menimbulkan reaksi yang bisa membahayakan diri Anda.
Kontraindikasi Obat Cefditoren
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.
Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
- Hipersensitivitas terhadap obat antibiotik golongan cephalosporin
- Gangguan fungsi ginjal
- Penyakit hati (liver)
- Defisiensi karnitin
Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Cefditoren apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Dosis Obat Cefditoren
Obat ini masuk ke dalam kategori obat resep. Penggunaannya tidak bisa sembarangan dan harus melalui resep dokter.
Cefditoren tersedia dalam bentuk tablet oral. Dosis obat tergantung dari jenis penyakit yang diderita, pun usia. Berikut adalah dosis obat yang perlu diketahui:
Dewasa:
- Bronkitis: 400 mg, 2 kali sehari selama 10-14 hari
- Tonsilitis/Faringitis: 200 mg, 2 kali sehari selama 10-14 hari
- Infeksi kulit/jaringan lunak: 200 mg, 2 kali sehari selama 10-14 hari
Anak-Anak >12 tahun:
- Bronkitis: 400 mg, 2 kali sehari selama 10-14 hari
- Tonsilitis/Faringitis: 200 mg, 2 kali sehari selama 10-14 hari
- Infeksi kulit/jaringan lunak: 200 mg, 2 kali sehari selama 10-14 hari
Dosis di atas mungkin saja berbeda dengan yang diberikan oleh dokter Anda, tergantung dari kebutuhan. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan dosisnya. Penggunaan obat yang melebihi dosis dapat menimbulkan reaksi yang membahayakan tubuh.
Petunjuk Penggunaan Obat Cefditoren
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter
- Gunakan obat secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Contoh, setiap 12 jam sekali (untuk dosis 2 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
- Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera minum ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 4 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat
- Imbangi pemakaian obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, dan aktivitas lainnya sesuai arahan dokter
Petunjuk Penyimpanan Obat Cefditoren
Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
- Simpan obat di tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius
- Hindari menyimpan obat di tempat lembap
- Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa
Efek Samping Obat Cefditoren
Penggunaan obat dapat menimbulkan gejala efek samping. Beberapa gejala efek samping yang dimaksud antara lain:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Reaksi alergi (gatal, ruam, dsb.)
- Sakit kepala
- Pusing
- Nyeri sendi
- Sensitif terhadap cahaya
- Sesak napas
- Gangguan penglihatan
Selain mual dan diare, gejala efek samping di atas tergolong jarang terjadi. Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda merasakan gejala-gejala di atas dan sudah berlangsung cukup lama.
Interaksi Obat Cefditoren
Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan lainnya. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang dimaksud antara lain:
- Acetaminophen
- Amoxicillin
- Aspirin
- Alprazolam
- Carboplatin
- Cefixime
- Clotrimazole
- Warfarin
Sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan di atas agar bisa dicarikan alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Peringatan dan Perhatian Obat Cefditoren
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini:
- Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
- Obat ini masuk ke dalam kategori B untuk ibu hamil dan menyusui. Penggunaannya menurut sejumlah penelitian dianggap tidak menimbulkan risiko
- Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti kepala pusing, mual, muntah, diare, dan gejala efek samping lainnya sebagaimana telah disebutkan di atas
- Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit
- Cefditoren. https://www.drugs.com/drug-interactions/cefditoren.html (Diakses pada 9 Februari 2020)
- Cefditoren. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a605003.html (Diakses pada 9 Februari 2020)