Terbit: 15 January 2025
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Cefaclor adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri kokus gram positif seperti infeksi saluran pernapasan, pneumonia, infeksi kulit, dll. Lebih lanjut ketahui tentang obat ini, mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Cefaclor: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Umum Obat Cefaclor

Nama Obat Cefaclor
Kandungan Obat Cefaclor
Kelas Obat Antibiotik Sefalosporin generasi ke II
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengobati infeksi bakteri tertentu seperti infeksi paru-paru dan saluran pernapasan bawah, infeksi telinga, tenggorokan, kulit, dan lainnya.
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Tablet dan kapsul
Harga obat
  • Tablet: Rp27.000 (500 mg)
  • Kapsul: Rp36.000 (300 mg)

Cefaclor Obat Apa?

Cefaclor adalah obat untuk membantu mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, infeksi kulit, telinga, tenggorokan, amandel, infeksi saluran kemih, dan pneumonia.

Cefaclor termasuk dalam golongan antibiotik dan tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Obat ini hanya untuk mengatasi infeksi bakteri, bukan infeksi virus seperti pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.

Obat ini tergolong dalam kelas obat antibiotik sefalosporin generasi ke II. Cara kerja obat ini dengan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi sehingga gejala infeksi lebih cepat sembuh.

Obat cefaclor harus digunakan sesuai resep karena bila digunakan saat tidak dibutuhkan atau tidak sesuai, kemungkinan akan meningkatkan risiko infeksi kambuh di kemudian hari dan kebal akan antibiotik.

Manfaat Obat Cefaclor

Cefaclor adalah antibiotik sefalosporin generasi kedua yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi dalam tubuh dan kondisi lainnya. Berikut ini infeksi yang dapat diobati cefaclor, antara lain:

  • Infeksi telinga.
  • Infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia.
  • Faringitis.
  • Tonsilitis.
  • Mengatasi infeksi saluran kemih.
  • Mengatasi infeksi kulit.

Obat ini mungkin juga digunakan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini. Harap konsultasi dengan dokter untuk penggunaan obat ini yang tepat.

Antibiotik seperti Cefaclor tidak akan bekerja untuk pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Menggunakan antibiotik ketika tidak diperlukan dapat meningkatkan risiko terkena infeksi di kemudian hari yang menolak pengobatan antibiotik.

Dosis Obat Cefaclor

Obat dini diresepkan berdasarkan indikasi dan usia pasien. Ini termasuk untuk mengatasi otitis media, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, infeksi jaringan lunak, dan infeksi saluran kemih.

Berikut ini adalah panduan dosis obat Cefaclor:

  • Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam. Dosis maksimal sebanyak 4 gram per hari.
  • Anak di atas usia 1 tahun: 20-40 mg/kgBB yang dibagi dalam 2 atau 3 dosis. Dosis maksimal anatara 0.75-1.5 gram per hari.

Obat ini tidak dianjurkan diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun. Penggunaan obat ini untuk lansia juga harus sesuai resep dokter dengan dosis yang berbeda. 

Petunjuk Penggunaan Obat Cefaclor

Gunakan obat ini sesuai dengan resep atau petunjuk penggunaan yang tertera pada label atau kemasan obat. Berikut ini adalah petunjuk penggunaannya:

  • Obat ini dapat diminum sebelum makan.
  • Obat dalam sediaan kapsul dapat diminum dengan mencampurkan serbuk obatnya dengan air.
  • Telan seluruh tablet jangka panjang dan jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
  • Minum obat sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan oleh dokter atau apoteker.
  • Jangan mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang sudah disarankan karana dapat meningkatkan risiko overdosis.
  • Konsultasi lebih lanjut tentang penggunaan obat ini yang paling efektif untuk mengatasi kondisi penyakit Anda.
  • Minumlah obat ini sampai menyelesaikan resepnya, meskipun sudah merasa lebih baik. Jika berhenti mengonsumsinya terlalu cepat atau melewatkan dosisnya, infeksi mungkin tidak bisa diobati sepenuhnya dan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.

Petunjuk Penyimpanan Obat Cefaclor

Cara menyimpan obat di tempat yang benar akan berpengaruh pada kinerja obat membuatnya aman dari kerusakan. Berikut ini panduan cara menyimpan obat dengan benar:

  • Jauhkan obat dari paparan cahaya, panas, air dan kelembapan karena dapat merusak kandungan obat.
  • Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering atau di bawah suhu 30°C.
  • Simpan obat di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari yang tertutup rapat.
  • Jauhi obat dari kompor, wastafel, dan semua peralatan panas.
  • Pastikan selalu simpan obat dalam wadah aslinya.
  • Jangan membuang obat sembarangan karena akan mencemari lingkungan. Sebaiknya tanyakan kepada apoteker tentang cara pembuangan obat ini.
  • Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jika masih bingung tentang penyimpanan obat ini, Anda bisa bertanya pada apoteker tentang instruksi penyimpanan obat secara spesifik.

Efek Samping Obat Cefaclor

Seperti obat-obatan lainnya, Cefaclor dapat menimbulkan efek samping. Sebaiknya beri tahu dokter jika salah satu gejala berikut ini parah atau tidak kunjung hilang, antara lain:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Gatal pada bagian kelamin
  • Reaksi alergi
  • Kulit ruam
  • Gatal
  • Sensasi terbakar pada kulit
  • Sesak napas
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, lengan, atau kaki
  • Lemas
  • Nyeri sendi
  • Demam
  • Sakit tenggorokan

Apabila Anda mengalami reaksi efek samping tersebut, segera hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter.

Interaksi Obat Cefaclor

Interaksi obat dapat terjadi jika Cefaclor digunakan secara bersamaan dengan jenis obat lain tertentu baik itu obat resep, non-resep maupun herbal. Interaksi obat dapat menyebabkan efektivitas obat menurun dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. 

Berikut ini kemungkinan interaksi Cefaclor bila dikonsumsi dengan obat lain, seperti:

  • Obat pengencer darah.
  • Probenecid.
  • Aminoglikosida.
  • Terapi BCG, vaksin tifoid dan natrium picosulfate.
  • Warfarin.

Pastikan berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat apapun untuk mengurangi risiko interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Obat Cefaclor

Sebelum mengonsumsi obat ini, ada beberapa hal yang menjadi peringatan dan perhatian yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Jangan minum obat ini apabila memiliki riwayat alergi kandungan obat ini.
  • Beri tahu dokter Anda jika memiliki penyakit gastrointestinal (yang memengaruhi lambung atau usus), terutama kolitis (kondisi yang menyebabkan pembengkakan pada lapisan usus besar, atau penyakit ginjal.
  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat lainnya.
  • Obat ini mungkin dapat menyebabkan masalah pada perut.
  • Jika Anda mengonsumsi obat antasida yang mengandung magnesium atau aluminium, minumlah 1 jam sebelum atau 1 jam setelah tablet rilis diperpanjang cefaclor.
  • Beri tahu dokter apabila Anda sedang berencana hamil, sedang hamil, atau menyusui sebelum menggunakan obat ini.

Harga Obat Cefaclor

Obat ini bisa didapatkan di berbagai apotek dan toko obat baik secara online maupun offline. Harga obat cefaclor di setiap toko obat dan apotek mungkin bervariasi. Biasanya obat ini dijual dengan kisaran harga Rp27.000 (500 mg) untuk sediaan tablet, sedangkan sediaan kapsul di kisaran harga Rp36.000 (300 mg).

Demikian ulasan lengkap tentang Cefaclor, obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Medscape. Cefaclor (Rx). https://reference.medscape.com/drug/cefaclor-342494 (Diakses pada 8 Juli 2024)
  2. Medine Plus. Cefacor. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682729.html (Diakses pada 8 Juli 2024)
  3. WebMD. Cefaclor – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-471-385/cefaclor-oral/cefaclor-oral/details  (Diakses pada 8 Juli 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi