Borraginol obat apa? Borraginol adalah obat dengan kandungan kombinasi yang bisa mengatasi gejala wasir atau hemoroid. Obat borraginol terdiri dari dua jenis, yaitu Borraginol N dan Borraginol S. Borraginol N adalah obat wasir dengan sediaan pelembut, sedangkan Borraginol S adalah sediaan kombinasi dengan kortikosteroid.
Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat borraginol termasuk informasi tentang indikasi borraginol, kontraindikasi borraginol, bentuk sediaan borraginol, manfaat borraginol, dosis borraginol, dan efek samping borraginol.
- Nama: Borraginol N & Borraginol S
- Kelas Terapi:
- Hemoroid » Sediaan Pelembut (Borraginol N)
- Hemoroid » Sediaan Kombinasi Dengan Kortikosteroid (Borraginol S)
- Monografi Obat:
- Setrimida+Benzokain+Dibukain+Difenhidramin (Borraginol N)
- Setrimida+Benzokain+Lidokain+Prednisolon (Borraginol S)
Indikasi Borraginol
Obat borraginol biasanya diberikan kepada pasien atau konsumen yang terindikasi memiliki beberapa gejala wasir atau ambeien (hemoroid). Beberapa gejala tersebut berupa gatal-gatal, nyeri, dan ekskoriasi pada bagian anus atau perianus.
Orang yang memiliki keluhan wasir baik pada penderita wasir dalam maupun wasir luar bisa memakai obat borraginol. Penderita ambeien yang disertai luka terbuka dan pendarahan di dubur juga bisa menggunakan obat borraginol.
Pemberian obat borraginol bisa diberikan kepada pasien yang sedang mengalami perineal dengan rasa gatal di dubur, anal prolapse, anal fistula, dan periproctitis. Indikasi-indikasi ini sebaiknya dipastikan melalui diagnosis dokter.
Kontraindikasi Borraginol
Penggunaan obat borraginol baik jenis Borraginol N maupun Borraginol S, sebaiknya memerhatikan terlebih dahulu kontraindikasi yang mungkin ada. Kontraindikasi bisa terjadi pada pasien yang memiliki alergi atau hipersensitif terhadap kandungan yang ada di dalam Borraginol N dan Borraginol S.
Sebaiknya Anda mengingat riwayat atau berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah Anda alergi terhadap salah satu atau beberapa kandungan zat seperti Setrimida, Benzokain, Dibukain, Difenhidramin, Lidokain, dan Prednisolon.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan obat borraginol terutama Borraginol S yang mengandung kortikosteroid. Hal ini menjadi perhatian lebih khususnya pada ibu hamil trimester satu. Berhati-hatilah di dalam penggunaan borraginol pada penderita epilepsi.
Bentuk Sediaan Borraginol
Anda sudah mengetahui sebelumnya bahwa obat borraginol yang ada terdiri dari dua jenis, yaitu Borraginol N dan Borraginol S. Kedua jenis obat borraginol tersebut sama-sama tersedia dalam dua bentuk sediaan.
Borraginol N yang tersedia di pasaran tersedia dalam bentuk suppositoria dan salep. Begitupula dengan Borraginol S yang juga tersedia dalam bentuk suppositoria dan salep. Kedua bentuk sediaan tersebut sama-sama digunakan untuk pemakaian luar di bagian anus.
Meskipun bentuk sediaan suppositoria hampir menyerupai kapsul. Akan tetapi, kapsul suppositoria tidak digunakan secara oral melainkan dengan memasukkannya ke dalam dubur. Bentuk sediaan salep dilakukan dengan cara mengoles tipis.
Manfaat Borraginol
Ada beberapa manfaat borraginol yang bisa Anda dapatkan. Manfaat borraginol N sebagai sediaan pelembut bisa membantu meringankan beberapa gejala ambeien seperti gatal-gatal dan perih di bagian anus atau perianus.
Jenis borraginol tipe S sebagai sediaan kombinasi dengan kortikosteroid memiliki manfaat untuk mengatasi ambeien atau wasir untuk jangka pendek baik pada wasir luar maupun wasir dalam. Manfaat borraginol bisa mengatasi luka terbuka dan pendarahan di dubur.
Kandungan lidokain di dalam borraginol S bermanfaat untuk meringankan nyeri pada fisura anus. Selain itu, manfaat borraginol juga bisa untuk mengobati anal prolapse, anal fistula, perineal, dan periproctitis.
Dosis Borraginol
Manfaat borraginol bisa didapatkan apabila digunakan sesuai dengan dosis dan aturan pakai. Obat borraginal memiliki dosis yang berbeda tergantung jenis dan bentuk sediaan. Dosis borraginal N dengan bentuk sediaan suppositoria adalah 1 suppositoria sebanyak 3 kali sehari.
Obat borraginal S dengan bentuk sediaan suppositoria adalah 1 supppositoria sebanyak 2 kali sehari. Pada kasus yang lebih parah obat borraginal bisa ditambahkan 1 suppositoria sebelum tidur.
Dosis borraginal dengan bentuk sediaan salep baik untuk borraginal N dan borraginal S memiliki dosis 2-3 kali sehari olesan pada borraginal N. Pengolesan salep borraginal dilakukan secara tipis.
Efek Samping Borraginol
Meskipun untuk pemakaian luar, obat borraginol baik jenis N maupun jenis S bisa memiliki efek samping tertentu apabila digunakan tidak sesuai petunjuk dan dosis. Efek samping borraginol juga mungkin bisa terjadi baik pada bentuk sediaan salep maupun bentuk sediaan suppositoria.
Efek samping borraginol S bisa membahayakan janin pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan adanya kandungan kortikosteroid. Obat borraginol yang diberikan secara jangka panjang bisa menyebabkan atrofi kulit anus.
Salep borraginol yang diberikan lebih dari 7 hari dapat menyebabkan sensitasi kulit anus. Efek samping borraginol bisa menyebabkan kulit di bagian anus terasa gatal, terbakar, dan kemerahan pada orang yang alergi dengan kandungan borraginol.
Sumber:
- BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id