DokterSehat.Com – Berotec obat apa? Berotec adalah obat yang dapat mengatasi gejala yang muncul pada kasus asma akut. Obat Berotec termasuk obat keras sehingga untuk bisa mendapatkannya dibutuhkan resep dokter dan hanya tersedia di apotek dan bukan toko obat.
Yuk, simak lebih dalam mengenai obat Berotec yang harus digunakan secara hati-hati melalui penjelasan ini. Penjelasan ini mengandung informasi tentang sediaan, kandungan, manfaat, indikasi, peringatan penggunaan, dosis, cara menggunakan, efek samping, dan harga Berotec.
Rangkuman Informasi Obat Berotec
Nama | Berotec |
Golongan Obat | Antiasma dan Bronkodilator » Agonis Adrenoseptor (Simpatomimetik) » Agonis Adrenoseptor Beta-2 Selektif |
Bentuk Sediaan | Aerosol dan cairan inhalasi |
Kandungan | Fenoterol Hidrobromida |
Cara Kerja | Menghasilkan bronkodilatasi |
Manfaat | Mengatasi gejala sesak napas pada beberapa masalah pernapasan |
Indikasi Penggunaan | Pengobatan asma akut, pengobatan asma bronkial, dan lainnya |
Peringatan Penggunaan | Diabetes mellitus, ibu hamil, ibu menyusui, penderita aritmia, dan lainnya |
Cara pakai | Dihirup |
Dosis | 1-2 semprot sebanyak 3 kali sehari (aerosol) |
Efek samping | Sakit kepala, palpitasi, kram otot, tremor, dan lainnya |
Harga | Rp250.000/ pcs (aerosol) dan Rp400.000/ botol (cairan inhalasi) |
Bentuk Sediaan Berotec
Berotec yang merupakan obat asma bronkial tersedia dalam dua bentuk sediaan. Kedua bentuk sediaan obat Berotec adalah cairan inhalasi dan aerosol. Berotec dalam bentuk cairan inhalasi dikemasan dalam botol dengan ukuran 50 mL.
Produk ini juga dikenal dengan produk Berotec Solution. Kekuatan dosis dari Berotec Solution adalah 0,1%. Selain itu, ada juga Berotec dalam bentuk sediaan aerosol. Ini dikenal dengan Berotec inhaler oral atau Berotec Aerosol.
Berotec inhaler oral memiliki kekuatan dosis 100 mcg per hembusan/ semprotan. Namun, ada juga Berotec Aerosol dengan dosis 200 mcg per puff/ hembusan. Setiap satu unit berotec aerosol memiliki netto sebesar 10 mL.
Simpanlah obat Berotec di tempat yang kering dan sejuk. Selain itu, hindari penyimpanan Berotec di tempat yang mudah terkena paparan sinar matahari. Berotec juga perlu disimpan di tempat yang tidak bisa dijangkau anak-anak karena merupakan obat keras.
Cara Menggunakan Berotec
Penggunaan Berotec tergantung pada jenis bentuk sediaannya. Dalam bentuk sediaan cairan inhalasi, cara menggunakan Berotec adalah dengan menggunakan alat nebulizer. Pemakaian Berotec dengan nebulizer memang lebih mudah terutama bagi anak-anak atau penderita asma yang membutuhkan dosis besar.
Akan tetapi, penggunaan Berotec bersama alat bantu nebulizer sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis profesional atau di bawah pengawasan tenaga medis. Biasanya, hal tersebut dilakukan di rumah sakit karena memerlukan persiapan dan praktik yang lebih kompleks.
Oleh karena itu, pasien lebih menyukai menggunakan inhaler. Berotec inhaler dianggap cukup mudah digunakan tetapi ini tidak cocok untuk anak-anak.
Cara menggunakan Berotec inhaler bisa dilihat di bawah ini:
- Buka tutup pengaman
- Tekan tabung aerosol bersamaan dengan menarik napas dalam-dalam lewat mulut
- Tahan napas selama beberapa detik
- Buang napas melalui mulut
- Lakukan hal yang sama jika dosis Anda membutuhkan lebih dari 1 semprotan
- Tutuplah lagi pengamannya agar aman
Jangan pernah menggunakan inhaler milik orang lain. Bawalah inhaler bersama Berotec aerosol ke mana pun Anda pergi untuk mengantisipasi kambuhnya asma bronkial atau masalah pernapasan lainnya yang terkait.
Kandungan Berotec
Kandungan yang ada di dalam Berotec adalah Fenoterol Hidrobromida. Fenoterol Hidrobromida merupakan bahan aktif obat Antiasma dan Bronkodilator yang tergolong dalam kelas terapi Agonis Adrenoseptor Beta-2 Selektif.
Cara kerja Fenoterol Hidrobromida yaitu dengan menghasilkan bronkodilatasi. Bronkodilatasi akan membuat otot-otot bronkus lebih rileks dan luas permukaannya menjadi lebih lebar sehingga daya serap oksigen ke paru-paru meningkat.
Manfaat Berotec
Manfaat Berotec adalah mengatasi gejala sesak napas pada beberapa masalah pernapasan. Obat Berotec bermanfaat untuk mengobati gejala asma akut, mengobati gejala asma bronkial, profilaksis asma karena olahraga, dan mengobati masalah pernapasan lainnya yang berakibat pada penyimpatan saluran napas sementara.
Indikasi Berotec
Sebagai golongan obat keras, penggunaan Berotec tidak boleh sembarangan. Anda memerlukan indikasi medis untuk bisa menggunakan Berotec. Obat Berotec diindikasikan pada pengobatan gejala asma akut, gejala asma bronkial, dan profilaksis asma karena olahraga.
Peringatan Penggunaan Obat Berotec
Penggunaan Berotec harus dilakukan secara hati-hati pada pasien yang mengalami kondisi tertentu. Hal ini penting karena pasien dengan kondisi-kondisi tertentu berisiko terkena efek samping jika pemberian obat Berotec tidak dilakukan secara hati-hati.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang memerlukan kehati-hatian pada pemakaian Berotec:
- Aritmia
- Hipertensi
- Hipertiroidisme
- Diabetes melitus
- Penyakit kardiovaskular
- Sensitivitas terhadap perpanjangan interval QT
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
Apabila Anda sedang menjalani terapi obat-obatan lain, maka beritahukan semua jenis obat medis, obat herbal, dan suplemen yang Anda gunakan kepada dokter. Pasalnya, kandungan Berotec, yaitu Fenoterol Hidrobromida memungkinkan adanya interaksi obat.
Dosis Berotec
Ikutilah anjuran dosis Berotec yang diresepkan oleh dokter. Dosis Berotec yang Anda dapatkan menyesuaikan dengan indikasi medis dan usia Anda. Selain itu, penggunaan Berotec juga memiliki dosis sesuai dengan bentuk sediaan Berotec.
Inilah dosis Berotec yang perlu Anda ketahui:
Jenis obat | Dosis | Keterangan |
Berotec inhaler oral (aerosol) | 1-2 semprot sebanyak 3 kali sehari | dewasa dan anak di atas 6 tahun |
Berotec solution (cairan inhalasi) | 10 tetes atau 0,5 mL | dewasa dan anak di atas usia 12 tahun |
20 – 25 tetes atau 1 – 1,25 mL | dewasa (bila kondisi lebih parah) | |
5 – 10 tetes atau 0,25 – 0,5 mL | anak-anak usia 6-12 tahun | |
20 tetes atau 1 mL | anak-anak (jika kasusnya lebih parah) |
Efek Samping Berotec
Obat antiasma dan bronkodilator pun tidak luput dari efek samping. Ada pun beberapa efek samping obat Berotec pada umumnya adalah sakit kepala, palpitasi, kram otot, tremor di bagian tangan.
Selain efek samping umum tersebut, ada juga beberapa efek samping lainnya yang mungkin muncul, seperti aritmia, hipotensi, urtikaria, angioderma, takikardi, gangguan tidur, vasodilatasi perifer, dan perubahan tingkah laku.
Berhentilah menggunakan Berotec jika Anda mengalami efek samping tersebut. Segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk segera mendapatkan tindakan penanganan yang tepat sehingga efek samping dapat di atasi secepatnya.
Harga Berotec
Obat Berotec dibanderol dengan harga yang berbeda-beda tergantung pada area penjualan, jenis apotek, dan bentuk sediaan.
Berikut ini adalah kisaran harga Berotec pada umumnya:
Jenis obat | Kisaran harga |
Berotec inhaler oral (aerosol) | Rp250.000/ pcs |
Berotec solution (cairan inhalasi) | Rp400.000/ botol |
Ada kemungkinan harga tersebut lebih mahal atau lebih murah dari harga Berotec yang Anda beli di apotek dekat lokasi Anda. Akan tetapi, perbedaan harga tersebut tidak terlalu signifikan.
Sumber:
- PIONAS-BPOM: Agonis Adrenoseptor Beta-2 Selektif. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-3-sistem-saluran-napas-0/31-antiasma-dan-bronkodilator/312-agonis-adrenoseptor/3121-agonis [diakses pada 17 Mei 2019]