Terbit: 29 September 2018
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Benoson N obat apa? Benoson N adalah obat topikal dengan kandungan Betametason (Betamethasone) dan Neomisin sulfat (Neomycin sulfate). Benoson N biasa digunakan untuk mengatasi infeksi kulit yang dibarengi dengan infeksi oleh bakteri.

Benoson N: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Betametason merupakan jenis obat kortikosteroid yang bekerja sebagai antiinflasmasi. Obat ini mengendalikan sekaligus menekan peradangan di kulit. Sedangkan Neomisin adalah obat antibiotik golongan aminoglikosida. Obat ini juga bekerja untuk mengatasi peradangan yaitu dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peradangan. Neomisin hanya aktif terhadap bakteri dan tidak bisa melawan infeksi akibat virus dan jamur.

Manfaat Benoson N

Jika melihat kandungan bahan aktif Betametason dan Neomisin yang ada di dalam Benoson N, maka dapat dikatakan bahwa manfaat Benoson N adalah sebagai berikut:

  • Peradangan akibat reaksi alergi yang dibarengi dengan infeksi bakteri
  • Eksim yang dibarengi oleh infeksi bakteri
  • Psoriasis
  • Gatal, kemerahan, hingga infeksi yang menimbulkan nanah

Kontraindikasi

Tentunya tidak semua kondisi kelianan kulit dapat diobati dengan Benoson N. Berikut adalah beberapa kondisi yang sebaiknya tidak menggunakan Benoson N sebagai pengobatan:

  • Infeksi kulit primer atau infeksi yang penyebab utamanya merupakan bakteri, virus, dan juga jamur.
  • Dermatitis perioral atau peradangan di sekitar bibir.
  • Rosasea, kondisi yang menimbulkan benjolan kecil kemerahan mengandung nanah di wajah menyerupai jerawat.
  • Jerawat.
  • Psoriasis plak atau psoriasis vulgaris yang sebarannya luas.

Dosis Benoson N

Benoson N tersedia dalam bentuk krim salep yang dikemas dalam tube dengan isi 5 gr atau 15 mg. Setiap tube mengandung Betamethasone valerate sebanyak 0.1% dan Neomycin sulfate 0.5%. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga harus didapatkan melalui resep dokter. Dosis Benoson N bergantung pada besaran infeksi yang dialami.

Oleskan Benoson N ke seluruh luka secara tipis-tipis dan lakukan sebanyak 2-3 kali sehari. Penggunaan tipis-tipis dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya efek samping. Jangan gunakan obat ini lebih atau kurang dari dosis yang disarankan tanpa berkosultasi lebih dulu dengan dokter.

Efek Samping Benoson N

Sama seperti obat pada umumnya, Benoson N juga berpotensi memicu timbulnya efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat ini:

  • Reaksi alergi seperti munculnya ruam merah, gatal, sensasi terbakar.
  • Penipisan kulit
  • Perubahan pigmen kulit, hipopigmentasi
  • Kulit kering
  • Pertumbuhan bulu berlebihan
  • Infeksi sekunder
  • Miliaria atau biang keringat
  • Bruntusan
  • Stretch mark
  • Terganggunya penerapan vitamin B12

Munculnya efek samping Benoson N di atas bisa terjadi kerena penggunaan dosis yang kurang tepat atau karena kondisi tubuh tertentu. Jika Anda merasakan salah satu gejala di atas, segera hentikan penggunaan obat. Jika gejala efek samping tidak membaik setelah penggunaan obat berhenti, segera konsultasi dengan dokter untuk ditangani.

Perhatian dan Peringatan

Mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan dari penggunaan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasein yang hipersensitif terhadap Betametason dan Neomisin atau terhadap obat golongan aminoglikosida lainnya.
  • Penggunaan obat ini pada anak usia di bawah dua tahun dan ibu menyusui tidak disarankan, kecuali berdasarkan pertimbangan medis dari dokter.
  • Obat ini masuk ke dalam kategori D untuk ibu hamil yang artinya sudah terbukti memiliki risiko pada janin dan hanya boleh digunakan jika manfaat obat yang didapat lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi seperti untuk mengatasi penyakit serius atau situasi yang mengancam jiwa.
  • Obat ini merupakan obat luar sehingga tidak dapat digunakan pada membran mukosa dan tidak boleh tertelan. Hindari penggunaan obat ini pada area sensitif seperti area sekitar mata, mulut, dan juga hidung.
  • Jangan gunakan obat ini untuk pengobatan jangka panjang karena kemungkinan bisa menyebabkan bakteri resisten terhadap obat ini.
  • Hindari membalut luka setelah mengaplikasikan obat ini.
  • Dikusikan dengan dokter Anda jika Anda sedang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan lain. Penggunaan obat ini bersamaan dengan jenis obat lainnya mungkin menimbulkan interaksi obat yang bisa menurunkan kinerja obat dan meningkatkan timbulnya reaksi efek samping.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi