Terbit: 22 February 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Azathioprine adalah obat yang digunakan pasca operasi transplantasi ginjal agar tubuh Anda tidak menolak hasil cangkok ginjal tersebut. Ketahui azathioprine obat apa, cara kerja obat, dosis obat, efek samping, dll.

Azathioprine: Fungsi, Dosis, Efek Samping, Aturan Pakai, dll

Informasi Umum Obat Azathioprine

Berikut ini adalah informasi umum obat azathioprine, yaitu:

Nama Obat Azathioprine
Kandungan Obat Azathioprine
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Obat pasca operasi ginjal agar tubuh tidak menolak ginjal hasil transplantasi
Sediaan Obat Tablet
Harga Obat Rp800.000/100 kapsul @50 mg

Harga obat azathioprine mungkin berbeda di setiap apotik. Merek dagang obat ini adalah Azasan dan Imuran.

Azathioprine Obat Apa?

Azathioprine adalah obat dalam golongan kelas obat imunosupresan yang diresepkan untuk pasien pasca transplantasi ginjal. Obat ini digunakan untuk mencegah tubuh agar tidak menolak cangkokan ginjal baru. Selain itu, fungsi obat azathioprine adalah agar ginjal baru dapat bekerja dengan normal.

Transplantasi ginjal adalah jenis pembedahan besar. Terdapat risiko kegagalan transplantasi ginjal karena beberapa faktor, salah satunya adalah saat tubuh menolak ginjal baru di tubuh karena dianggap sebagai organ asing, karena itulah dibutuhkan obat azathioprine yang mungkin dikombinasikan juga dengan obat lain.

Cara kerja obat ini adalah dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda sehingga sistem imun tidak memiliki kekuatan untuk menyerang ginjal baru yang dianggap sebagai organ asing tersebut.

Dalam kondisi lain, obat ini juga digunakan untuk mengatasi rheumatoid arthritis yang kondisinya sudah parah dimana sistem kekebalan tubuh Anda malah menyerang tubuh Anda sendiri dan memperburuk gejala rheumatoid arthritis tersebut.

 

Fungsi Obat Azathioprine

Berikut ini adalah fungsi obat azathioprine, yaitu:

  • Obat pasca transplantasi ginjal agar tubuh tidak menolak ginjal baru.
  • Mengobati Rheumatoid arthritis akut.
  • Perawatan penyakit dan gejala Crohn’s Disease akut.
  • Mengatasi chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy.
  • Mengatasi eksim atopik.
  • Mengatasi penyakit sarkoidosis.
  • Mengatasi ulcerative colitis.
  • Mengatasi Uveitis.
  • Mengatasi Multiple Sclerosis.
  • Mengatasi Lupus Erythematosus sistemik.
  • Mengatasi Hepatitis Aktif Kronis.
  • Mengatasi Arteritis Takayasu.

Manfaat obat azathioprine mungkin juga digunakan untuk indikasi lain yang sesuai dengan resep dokter.

Dosis Azathioprine

Berikut ini adalah panduan umum dosis obat azathioprine, yaitu:

1. Transplantasi Ginjal

Dosis obat untuk transplantasi ginjal pada orang dewasa (18-64 tahun) adalah:

  • Dosis Awal: 3-5 mg/kgBB dosis yang diminum setelah transplantasi ginjal.
  • Dosis Lanjutan: 1-3 mg/kgBB dosis per hari.

Dosis untuk pencegahan penolakan transplantasi ginjal harus sesuai dengan resep dokter dan diminum di bawah pengawasan dokter Anda.

2. Rheumatoid Arthritis

Dosis obat untuk rheumatoid arthritis pada orang dewasa (18-64 tahun) adalah:

  • Dosis Awal: 50-100 mg/kgBB  per oral dalam 1 atau dua dosis.
  • Dosis Lanjutan: Menggunakan dosis terendah yang diresepkan.
  • Dosis Maksimum: 2,5 mg/kgBB per hari.

Dosis dapat ditingkatkan hingga 0,5 mg /kgBB atau sekitar 25 mg/hari setelah 6-8 minggu dari awal pengobatan. Penggunaan obat ini untuk rheumatoid arthritis maksimum selama 12 minggu.

Sementara itu, penggunaan obat azathioprine untuk indikasi lain harus sesuai dengan resep dokter dan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien.

 

Interaksi Obat Azathioprine

Obat ini dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain seperti:

  • Allopurinol
  • Aspirin
  • Aspirin Low Strength (aspirin)
  • Benadryl (diphenhydramine)
  • Calcium 600 D (calcium / vitamin d)
  • Crestor (rosuvastatin)
  • cyclosporine
  • Cymbalta (duloxetine)
  • Fish Oil (omega-3 polyunsaturated fatty acids)
  • Humira (adalimumab)
  • Ibuprofen
  • Imodium (loperamide)
  • Imuran
  • Infliximab
  • Lipitor (atorvastatin)
  • Lyrica (pregabalin)
  • Mercaptopurine
  • Metoprolol Tartrate (metoprolol)
  • Nexium (esomeprazole)
  • Paracetamol (acetaminophen)
  • Pentasa (mesalamine)
  • Plaquenil (hydroxychloroquine)
  • Prednisone
  • Remicade (infliximab)
  • Synthroid (levothyroxine)
  • Tramadol
  • Tylenol (acetaminophen)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin C (ascorbic acid)
  • Vitamin D2 (ergocalciferol)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Vitamins (multivitamin)
  • Zyrtec (cetirizine)

Obat ini mungkin juga berinteraksi dengan obat lainnya yang tidak tertulis dalam daftar di atas. Harap selalu beritahu dokter Anda apabila Anda sedang mengonsumsi obat atau vitamin lain sebelum minum obat ini.

Efek Samping Azathioprine

Berikut ini adalah risiko efek samping obat azathioprine dalam efek ringan, yaitu:

  • Gusi berdarah
  • Urin atau feses berdarah
  • Feses kering atau berwarna hitam
  • Nyeri dada
  • Batuk
  • Demam
  • Sakit tenggorokan sesak napas
  • Bengkak pada kelenjar
  • Bintik-bintik merah pada bibir dan mulut
  • Merasa kelelahan
  • Kedinginan
  • Sulit buang air kecil
  • Pendarahan

Efek samping obat yang jarang terjadi berupa:

  • Nyeri dan kram perut
  • Sakit kepala
  • Nafsu makan menurun
  • Nyeri sendi dan otot
  • Mual, muntah, dan diare
  • Kulit lecet dan merah
  • Kaki bengkak
  • Demam mendadak
  • Mata atau kulit kuning
  • Penurunan berat badan

Obat azathioprine adalah obat pasca transplantasi ginjal yang diresepkan oleh dokter, jadi kemungkinan dokter sudah dapat meminimalisir efek samping obat tersebut.

 

Peringatan Obat Azathioprine

Berikut ini adalah peringatan obat yang harus Anda perhatikan.

  • Beritahu dokter apabila Anda memiliki riwayat alergi kandungan azathioprine atau obat lainnya.
  • Beritahu dokter riwayat penyakit yang pernah Anda derita dan kondisi kesehatan Anda.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat atau vitamin lain.
  • Obat ini dapat meningkatkan risiko kanker kulit, jadi jangan terlalu lama terpapar sinar matahari setelah Anda minum obat ini.
  • Obat ini juga dapat meningkatkan risiko beberapa infeksi seperti seperti cacar air, campak, dan flu.
  • Penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui harus dikonsultasikan dengan dokter Anda.

Petunjuk Penyimpanan Azathioprine

Menyimpan obat di tempat yang benar akan berpengaruh pada kinerja obat. Berikut ini panduan cara menyimpan obat dengan benar agar tidak rusak:

  • Paparan cahaya, panas, air dan kelembapan dapat merusak kandungan obat.
  • Simpan obat-obatan Anda di tempat yang sejuk dan kering atau di bawah suhu 30°C.
  • Anda dapat menyimpan obat di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari.
  • Jauhi obat dari kompor, wastafel, dan semua peralatan panas.
  • Selalu simpan obat dalam wadah aslinya.
  • Jangan membuang obat sembarangan karena akan mencemari lingkungan.
  • Selalu simpan obat Anda di luar jangkauan dan di luar jangkauan anak-anak.
  • Tanyakan apoteker Anda tentang instruksi penyimpanan spesifik.

Itulah pembahasan tentang azathioprine obat apa, fungsi obat, dosis, efek samping, dll. Semoga informasi kesehatan ini ini bermanfaat.

  1. Multum, Cerner. 2019. AzathioprineDrug. https://www.drugs.com/mtm/azathioprine.html. (Diakses pada 17 Desember 2019).
  2. WebMD. 2019. AzathioprineDrug. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-13771/azathioprine-oral/details. (Diakses pada 17 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi