Terbit: 28 February 2025
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Avelox adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Selengkapnya ketahui mengenai obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Avelox: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Umum Obat Avelox

Berikut ini adalah informasi umum obat avelox, yaitu:

Nama Obat Avelox
Kandungan Obat Moxifloxacin
Kelas Obat Antibiotik Fluoroquinolone
Kategori Obat resep
Kategori obat untuk ibu  hamil dan menyusui Kategori C: 

Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, tetapi belum ada studi pada wanita hamil. 

Belum diketahui apakah obat Avelox terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika sedang menyusui.

Manfaat Obat Mengatasi berbagai infeksi bakteri
Kontraindikasi Aritmia
Sediaan Obat Tablet
Harga Obat Rp78.800/tablet

Avelox Obat Apa?

Avelox adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri seperti sinus bakteri, infeksi perut, infeksi paru-paru, pneumonia, bronkitis, dll. Obat dengan kandungan Moxifloxacin ini bukan untuk mengobati infeksi virus seperti demam, pilek, flu biasa.

Obat Avelox termasuk dalam kelas obat antibiotik fluoroquinolone yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Namun obat ini hanya dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang tidak dapat ditangani dengan obat lain. Obat ini juga dapat memiliki efek samping seperti kelumpuhan yang tidak dapat dikembalikan.

Manfaat Obat Avelox

Obat Avelox diformulasikan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri, bak pada kulit, sinus, paru-paru, dan perut. Obat ini digunakan untuk mengobati beberapa infeksi bakteri berikut ini: 

  • Sinus dan infeksi paru-paru.
  • Pneumonia.
  • Infeksi perut.
  • Infeksi kulit.
  • Bronkitis kronis.
  • Pes bubo – infeksi bakteri akibat kutu.

Kandungan obat avelox (Moxifloxacin) digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang harus digunakan berdasarkan saran dokter. Moxifloxacin mungkin juga digunakan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini.

Dosis Obat Avelox

Obat Ini hadir dalam sediaan tablet dengan kandungan Moxifloxacin. Dosis digunakan berdasarkan kekuatan obat, gejala, keparahan kondisi, usia dan riwayat medis.

Berdasarkan kondisi, berikut ini adalah dosis obat Avelox:

Dosis untuk infeksi paru-paru dan sinus:

  • Dewasa (18 tahun ke atas): Dosis awal satu tablet 400 mg diminum satu hari sekali. Penggunaan obat ini selama 5-14 hari atau tergantung pada kondisi pasien.

Dosis untuk pneumonia:

  • Dewasa: Satu tablet 400 mg diminum satu kali sehari selama 7-14 hari atau sesuai dengan kondisi pasien.

Dosis untuk infeksi kulit:

  • Dewasa: Satu tablet 400 mg diminum satu kali sehari selama 7-21 hari atau sesuai dengan seberapa gejala infeksi kulit yang ditangani.

Dosis untuk mengatasi infeksi perut:

  • Dewasa: Satu tablet 400 mg diminum satu kali sehari selama 5-10 hari atau sesuai dengan seberapa parah infeksi memengaruhi kesehatan perut.

Dosis untuk mengatasi Pes Bubo:

  • Dewasa: Satu tablet 400 mg yang diminum satu kali sehari selama 10-14 hari atau sesuai dengan seberapa gejala infeksi yang dialami.

Dosis mengatasi bronkitis:

  • Dewasa: Satu tablet 400 mg diminum satu kali sehari selama 5 hari atau sesuai dengan seberapa gejala bronkitis  yang ditangani.

Panduan dosis ini tidak dapat menggantikan resep dari dokter mengingat dosis setiap orang berbeda. Harap selalu menggunakan obat apa pun berdasarkan resep dokter.

Petunjuk Penggunaan Obat Avelox

Gunakan obat ini dengan benar agar pengobatan efektif dan menghindari risiko efek samping dan overdosis obat. Berikut ini ikuti petunjuk penggunaan obat ini:

  • Obat diminum dengan segelas air baik sesudah atau sebelum makan.
  • Sebaiknya minum obat ini di jam yang sama setiap harinya.
  • Jangan berhenti minum obat ini sebelum jadwal yang ditentukan, walaupun gejala penyakit sudah hilang.
  • Gunakan obat ini selama jangka waktu yang ditentukan, bahkan jika gejalanya cepat membaik. Melewatkan dosis dapat meningkatkan risiko infeksi yang resisten terhadap obat. 
  • Beri tahu dokter jika obat tidak bekerja dengan baik setelah dosis dan jadwal yang ditentukan.
  • Jangan meminum dua dosis di waktu bersamaan.
  • Bila Anda mengalami gejala overdosis, hentikan dosis dan segera hubungi dokter.

Petunjuk Penyimpanan Avelox

Simpan obat ini di tempat yang benar untuk menjaga kinerja obat dan melindunginya dari kerusakan. Oleh karena itu, ikuti petunjuk penyimpanannya berikut ini:

  • Simpan obat ini pada tempat bersuhu 20°C-25°C.
  • Simpan obat di kotak P3K khusus atau laci yang tertutup rapat.
  • Simpan obat pada kemasan aslinya agar memudahkan untuk memerhatikan tanggal kedaluwarsa obat.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang lembap atau basah.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan obat ini dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jangan membuang sisa obat atau obat kedaluwarsa sembarangan karena akan mencemari lingkungan. Tanyakan pada dokter tentang cara pembuangan obat ini.

Efek Samping Avelox

Obat Avelox dapat menimbulkan efek samping seperti obat-obatan lainnya, dari yang ringan hingga serius.

Berikut ini adalah efek samping Avelox yang umum terjadi, yaitu:

  • Rasa tidak nyaman di perut
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sariawan di mulut
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Gugup
  • Kecemasan
  • Agitasi
  • Gatal-gatal pada kulit 
  • Rasa tidak nyaman pada vagina (gatal atau sensasi terbakar)

Segera dapatkan pertolongan medis atau hubungi rumah sakit terdekat jika Anda mengalami efek samping serius berikut:

  • Gejala mata serius ditandai dengan kehilangan penglihatan tiba-tiba, penglihatan kabur, pandangan terowongan, nyeri atau pembengkakan mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Gejala jantung serius ditandai dengan detak jantung cepat, tidak teratur, atau berdebar-debar, dada berdebar-debar, sesak napas, dan pusing tiba-tiba, pening, atau pingsan.
  • Sakit kepala parah, kebingungan, bicara tidak jelas, kelemahan pada lengan atau kaki, kesulitan berjalan, kehilangan koordinasi, otot sangat kaku, demam tinggi, keringat berlebih, atau tremor.

Informasi ini tidak memuat semua kemungkinan efek samping dan efek samping lainnya dapat terjadi. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lainnya tentang efek samping obat ini.

Interaksi Obat Avlox

Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika menggunakan dua obat atau lebih secara bersamaan tanpa resep dokter. Efek interaksi obat ini dapat menimbulkan efek samping atau mengurangi kinerja obat untuk tubuh.

Berikut ini adalah daftar obat yang memiliki risiko interaksi dengan kandungan moxifloxacin, yaitu:

  • Acetaminophen
  • Advair Diskus (fluticasone/salmeterol)
  • Advil (ibuprofen)
  • Albuterol
  • Aleve (naproxen)
  • Aspirin
  • Benadryl (diphenhydramine)
  • Cipro (ciprofloxacin)
  • Cymbalta (duloxetine)
  • Furosemide
  • Gabapentin
  • Ibuprofen
  • Lasix (furosemide)
  • Levaquin (levofloxacin)
  • Lexapro (escitalopram)
  • Lipitor (atorvastatin)
  • Lisinopril
  • Metformin
  • Metoprolol
  • Moxifloxacin
  • Nexium (esomeprazole)
  • Omeprazole
  • Oxycodone
  • prednisone
  • Prednisone
  • Simvastatin
  • Singulair (montelukast)
  • Spiriva (tiotropium)
  • Symbicort (budesonide/formoterol)
  • Tylenol (acetaminophen)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Zantac (ranitidine)

Guna menghindari efek interaksi obat, penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker tentang obat-obatan lainnya yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Peringatan Obat Avelox

Sebelum menggunakan obat ini, ada baiknya perhatikan beberapa peringatan obat Avelox berikut ini:

  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat alergi obat antibiotik kuinolon seperti ciprofloxacin, levofloxacin atau obat lainnya.
  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, masalah sendi, penyakit hati, dan depresi.
  • Avelox dapat menimbulkan efek samping yang serius, termasuk masalah tendon, kerusakan saraf, perubahan suasana hati atau perilaku yang serius, atau gula darah rendah.
  • Hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala seperti sakit kepala, lapar, mudah tersinggung, mati rasa, kesemutan, nyeri terbakar, kebingungan, paranoia, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, pikiran untuk bunuh diri, atau nyeri tiba-tiba atau masalah gerakan di salah satu sendi.
  • Avelox dapat menyebabkan pembengkakan atau robekan tendon. Sebaiknya hentikan penggunaan Avelox dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami nyeri tiba-tiba, pembengkakan, memar, nyeri tekan, kekakuan, atau masalah gerakan di salah satu sendi.
  • Selalu minum obat ini sesuai dengan dosis dan anjuran dokter.
  • Penggunaan obat untuk wanita yang sedang hamil, berencana hamil, dan sedang menyusui harus berkonsultasi dengan dokter.

Harga Obat Avelox

Obat resep ini bisa didapatkan di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat ini berbeda-beda tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Biasanya obat Avelox dijual dengan kisaran harga Rp78.800 per tablet.

Demikian ulasan lengkap mengenai Avelox, obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Drugs. Avelox. https://www.drugs.com/avelox.html#warnings (Diakses pada 9 September 2024)
  2. RxList. Avelox. https://www.rxlist.com/avelox-drug.htm (Diakses pada 9 September 2024)
  3. WebMD. Avelox 400 Mg Tablet – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-17879/avelox-oral/details  (Diakses pada 9 September 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi