Terbit: 7 August 2025
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Atenolol adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau disebut hipertensi. Lebih lanjut ketahui tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Atenolol: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Informasi Umum Obat Atenolol

Nama Obat Atenolol
Kandungan Obat Atenolol
Kelas Obat Beta blocker
Kategori Obat Obat resep
Kategori Kehamilan dan Menyusui Kategori D:

Atenolol hanya boleh digunakan apabila besarnya manfaat melebihi risiko bahaya pada janin. Untuk ibu menyusui, obat ini dapat terekskresi pada ASI, sehingga penggunaannya harus berhati-hati.

Manfaat Obat
  • Mengatasi hipertensi
  • Angina pektoris
  • Myocardial Infarction
Kontraindikasi Bradikardia
Sediaan Obat Tablet dan kapsul
Harga obat Rp11.500/10 strip

 

Atenolol Obat Apa?

Atenolol adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi darah tinggi atau biasa disebut hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, hingga risiko kematian. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi nyeri dada atau angina yang berisiko menyebabkan serangan jantung apabila tidak diobati.

Obat ini termasuk dalam kelas obat beta-blocker yang bekerja dengan cara menghalangi bahan kimia alami tertentu di tubuh yang menjadi penyebab tekanan darah tinggi, seperti epinefrin pada pembuluh darah dan jantung.

Manfaat Obat Atenolol

Atenolol adalah beta-blocker yang memengaruhi jantung dan sirkulasi (aliran darah melalui arteri dan vena). Berikut ini adalah fungsi obat atenolol untuk beberapa kondisi berikut:

  • Mengatasi hipertensi atau darah tinggi.
  • Mengatasi angina pektoris, yaitu nyeri dada akibat suplai darah ke jantung terhambat.
  • Myocardial Infarction atau disebut juga dengan serangan jantung.
  • Menurunkan risiko kematian setelah serangan jantung.

Obat ini mungkin juga dapat digunakan untuk indikasi lain yang tidak tertulis dalam informasi ini.

Dosis Obat Atenolol

Dosis obat yang diberikan berbeda-beda karena disesuaikan dengan kondisi pasien, usia, jenis kelamin, dan tingkat keparahan penyakit. Berikut adalah panduan dosis obat ini secara umum, antara lain:

1. Hipertensi

Dosis obat untuk hipertensi pada orang dewasa adalah:

  • Dosis Awal: 50 mg diminum satu kali sehari.
  • Dosis Lanjutan: 50-100 mg diminum satu kali sehari.
  • Dosis Maksimum: Dosis maksimum 100 mg per hari.

Jika pasien tidak kunjung membaik setelah perawatan dengan obat ini selama 1-2 minggu, dokter mungkin akan meningkatkan dosis lebih dari 100 mg per hari dengan catatan khusus. Dokter juga mungkin meresepkan obat ini dengan kombinasi obat antihipertensi lainnya.

2. Mengatasi Angina Pektoris

Berikut ini panduan dosis untuk mengatasi angina pektoris pada orang dewasa, yaitu:

  • Dosis Awal: 50 mg diminum satu hari sekali.
  • Dosis Lanjutan: 50 hingga 200 mg diminum sekali sehari.
  • Dosis Maksimum: 200 mg per hari.

Dokter mungkin akan meningkatkan dosis obat hingga 100 mg apabila hasilnya kurang optimal setelah 1 minggu perawatan. Obat ini mungkin juga digunakan pada gejala angina pektoris akibat aterosklerosis koroner untuk perawatan jangka panjang.

3. Mengatasi Myocardial Infarction

  • Dewasa: 50 mg diminum dua kali sehari atau 100 mg sekali sehari.

Obat ini digunakan setidaknya selama 7 hari setelah mengalami myocardial infarction dan perawatannya mungkin harus dilanjutkan selama 3 tahun atau sampai gejalanya hilang.

Petunjuk Penggunaan Atenolol

Menggunakan obat dengan benar dapat membantu penyembuhan penyakit menjadi efektif dan optimal. Berikut ini petunjuk penggunaan obat ini yang perlu Anda perhatikan: 

  • Gunakanlah obat ini sesuai yang diresepkan oleh dokter atau sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada label atau kemasan obat. 
  • Ikuti semua petunjuk pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi.
  • Obat ini dapat diminum sebelum dan sesudah makan.
  • Selama menggunakan obat ini, Anda perlu memeriksa tekanan darah secara berkala.
  • Jika memerlukan pembedahan, beri tahu dokter sebelumnya menggunakan atenolol. Anda mungkin perlu berhenti menggunakan obat untuk waktu yang singkat.
  • Tetap gunakan obat ini sesuai petunjuk dan beri tahu dokter apabila gejala tidak kunjung membaik.
  • Tidak boleh berhenti mengonsumsi atenolol secara tiba-tiba, karena jika berhenti tiba-tiba malah akan memperburuk kondisi.
  • Tetap gunakan obat ini meskipun sudah merasa sehat. Tekanan darah tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala. 
  • Jangan mengubah dosis atau jadwal pengobatan Anda tanpa anjuran dari dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Atenolol

Menyimpan obat di tempat yang benar dapat mencegah obat rusak dan menjaga kualitas obat. Berikut ini adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

  • Simpan obat ini dalam wadahnya dan tertutup rapat. 
  • Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. 
  • Simpan obat pada ruang bersuhu 20°C-25°C.
  • Jauhkan dari kelembapan berlebih (bukan di kamar mandi).
  •  Jauhkan dari cahaya atau paparan sinar matahari langsung.
  • Jangan membuang sisa obat apa pun atau obat kedaluwarsa secara sembarangan karena dapat mencemari lingkungan. Sebaiknya tanyakan kepada apoteker tentang cara pembuangan obat ini.

Efek Samping Obat Atenolol

Seperti obat lain pada umumnya, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping. Efek samping atenolol yang umum terjadi mungkin termasuk berikut ini:

  • Tangan atau kaki dingin.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Suasana hati tertekan.

Segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala efek samping setelah menggunakan atenolol, berikut di antaranya:

  • Nyeri dada yang baru atau memburuk.
  • Detak jantung lambat atau tidak merata.
  • Perasaan pusing, seperti mau pingsan.
  • Sesak napas (bahkan dengan aktivitas ringan).
  • Bengkak.
  • Penambahan berat badan yang cepat.
  • Perasaan dingin di tangan dan kaki .

Segera dapatkan bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi terhadap atenolol, termasuk: 

  • Gatal-gatal.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Reaksi setiap orang pada obat mungkin berbeda-beda. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, minumlah obat sesuai dosis dan jadwal yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi risiko efek samping obat.

Interaksi Obat Atenolol

Interaksi obat dapat terjadi jika atenolol digunakan secara bersamaan dengan jenis obat lain tertentu seperti obat resep, non-resep atau obat herbal. Interaksi obat dapat memicu efektivitas obat menurun dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.

Berikut ini adalah daftar obat-obatan yang memiliki risiko interaksi dengan obat atenolol:

  • Adderall (amphetamine/dextroamphetamine)
  • Amlodipine
  • Aspirin
  • Aspirin kekuatan rendah (aspirin)
  • Chlorthalidone
  • Clonidine
  • Crestor (rosuvastatin)
  • Cymbalta (duloxetine)
  • Minyak Ikan (asam lemak tak jenuh ganda omega-3)
  • Hidroklorotiazid
  • Ibuprofen
  • Klonopin (clonazepam)
  • Lasix (furosemide)
  • Levothyroxine
  • Lipitor (atorvastatin)
  • Lisinopril
  • Losartan
  • Lyrica (pregabalin)
  • Melatonin
  • Metoprolol
  • Nexium (esomeprazole)
  • Norco (acetaminophen/hydrocodone)
  • Norvasc (amlodipine)
  • Oksikodon
  • Plavix (clopidogrel)
  • Prednison
  • Synthroid (levothyroxine)
  • Tramadol
  • Tylenol (acetaminophen)
  • Kalsium 600 D (kalsium/vitamin D)
  • Viagra (sildenafil)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin C (asam askorbat)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Xanax (alprazolam)
  • Zoloft (sertraline)
  • Zyrtec (cetirizine)

Mungkin ada jenis obat-obatan lainnya yang tidak tercantum dalam informasi ini. Oleh sebab itu, sebaiknya beritahu dokter tentang obat yang sedang Anda konsumsi baik obat resep, non-resep dan obat herbal sebelum mengonsumsi atenolol.

Peringatan dan Perhatian Obat Atenolol

Sebelum menggunakan obat ini untuk mengatasi hipertensi hingga masalah pada jantung, ada beberapa hal yang menjadi peringatan dan perhatian yang perlu Anda ketahui, berikut di antaranya:

  • Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap atenolol, obat lain, atau bahan apa pun dalam tablet atenolol.
  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung yang serius seperti blok AV, detak jantung lambat, gagal jantung kongestif, penyakit arteri koroner, asma, bronkitis, emfisema, dan diabetes.
  • Beri tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal apa yang Anda konsumsi saat Anda mengonsumsi atenolol. 
  • Jika sedang menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang mengonsumsi atenolol.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Jika sedang hamil saat mengonsumsi atenolol, segera hubungi dokter.

Harga Obat Atenolol

Obat ini bisa Anda peroleh di berbagai apotek dan toko obat baik secara online maupun offline. Harga obat atenolol di setiap toko obat dan apotek mungkin berbeda-beda. Biasanya obat ini dijual dengan kisaran harga Rp11.500 per 10 strip.

Demikian ulasan lengkap tentang atenolol, obat yang umum digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Cleveland Clinic. Atenolol Tablets. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/18066-atenolol-tablets (Diskes pada 12 Juli 2024)
  2. Drugs. Atenolol. https://www.drugs.com/atenolol.html#side-effects (Diskes pada 12 Juli 2024)
  3. Medline Plus. Atenolol. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684031.html (Diskes pada 12 Juli 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi