Terbit: 14 August 2025 | Diperbarui: 8 August 2025
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Apazol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan panik. Lebih lanjut ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Apazol: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Informasi Umum Obat Apazol

Berikut ini adalah informasi umum obat apazol, yaitu:

Nama Obat Apazol
Kandungan Obat Alprazolam
Kelas Obat Benzodiazepin (penenang)
Kategori Obat Obat resep
Kategori Kehamilan dan Menyusui Kategori D:

Kandungan obat ini berisiko pada janin manusia, tetapi besarnya manfaat mungkin lebih besar daripada risikonya. Semetara untuk ibu menyusui, obat ini dapat terserap ke dalam ASI sehingga tidak boleh digunakan selama menyusui.

Manfaat Obat Mengatasi kecemasan dan serangan panik
Kontraindikasi Hipersensitivitas dan penggunaan jangka panjang
Sediaan Obat Tablet
Harga obat Rp12.150 per strip

 

Apazol Obat Apa?

Apazol adalah obat dengan kandungan alprazolam yang digunakan untuk membantu mengobati gangguan kecemasan dan gangguan panik, seperti serangan rasa takut dan kekhawatiran ekstrem yang tiba-tiba dan tidak terduga. 

Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut benzodiazepin yang bekerja pada otak dan saraf (sistem saraf pusat) untuk menghasilkan efek menenangkan. Ini bekerja dengan meningkatkan efek bahan kimia alami tertentu dalam tubuh (GABA).

GABA adalah neurotransmitter yang menghalangi impuls antara sel-sel saraf otak. Tingkat GABA yang rendah dikaitkan dengan gangguan kecemasan.

Manfaat Obat Apazol

Fungsi obat Apazol umumnya adalah sebagai obat penenang, khususnya untuk kecemasan. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat diobati dengan obat ini, antara lain:

  • Gangguan kecemasan
  • Gangguan panik
  • Kecemasan yang disebabkan oleh depresi

Dosis Obat Apazol

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis beberapa dosis, yakni 0,25 mg, 0,5 mg, dan 1 mg. Dosis obat ini bersifat individual, sehingga dosis berbeda-beda untuk setiap orang. Berikut adalah dosis Apazol yang umumnya disarankan.

Dosis untuk gangguan kecemasan:

  • Dewasa: Dosis awal 0,25-0,5 mg, diberikan 3 kali sehari. Dosis maksimum 4 mg terbagi menjadi 2 dosis.
  • Lansia: 0,25 mg, diberikan 2 atau 3 kali sehari dan dapat ditingkatkan secara bertahap.

Dosis untuk gangguan panik:

  • Dewasa : Dosis awal antara 0,5-1 mg, diminum sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 1 mg setiap 3-4 hari, bergantung dengan kondisi dan kebutuhan setiap pasien.
  • Lansia: Dosis awal 0,5 mg, diminum 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan. Ini dengan kondisi dan kebutuhan setiap pasien.

Petunjuk Penggunaan Obat Apazol

Menggunakan obat Apazol sesuai dengan petunjuk atau aturannya membuat pengobatan lebih efektif dan optimal. Maka dari itu, berikut adalah petunjuk penggunaan yang perlu diperhatikan:

  • Bacalah panduan atau petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh apoteker atau dokter sebelum mengonsumsinya.
  • Cek tanggal kedaluwarsa obat di balik kemasan sebelum mengonsumsinys. 
  • Konsumsi obat ini baik bersama atau tanpa dengan makanan.
  • Obat langsung ditelan bersamaan dengan air. Sebaiknya jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah obat.
  • Gunakan obat ini di waktu yang sama setiap hari agar dosis tidak terlewat.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Apazol

Simpan obat ini sesuai dengan petunjuk penyimpanannya. Hal ini untuk mencegah obat mengalami kerusakan dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang harus Anda perhatikan:

  • Simpan obat ini di tempat bersuhu di bawah 30°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat ini dari cahaya atau paparan sinar matahari langsung.
  • Jauhkan obat ini dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa kedaluwarsa, jangan buang obat sembarangan karena akan mencemari lingkungan. Tanyakanlah pada apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Obat Apazol

Seperti jenis obat-obatan lain pada umumnya, obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang dimaksud dan perlu diwaspadai:

  • Rasa kantuk
  • Lemah otot
  • Ataksia
  • Amnesia
  • Depresi
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Halusinasi
  • Penglihatan kabur
  • Peningkatan produksi air liur 
  • Perubahan gairah/kemampuan seks.

Segera beri tahu dokter jika Anda memiliki efek samping serius, termasuk:

  • Perubahan mental/suasana hati (seperti halusinasi, pikiran untuk bunuh diri)
  • Kesulitan berbicara
  • Kehilangan koordinasi
  • Kesulitan berjalan
  • Masalah ingatan.

Gejala efek samping yang terjadi pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Gejala efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan obat jangka panjang, atau akibat kondisi tertentu pada pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat Apazol dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Apazol

Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi apabila obat ini digunakan secara bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat dapat menyebabkan efektivitas obat menurun dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.

Berikut adalah daftar obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Apazol, antara lain:

  • Itraconazole
  • Ketoconazole
  • Barbiturat
  • Eszopiclone
  • Zaleplon
  • Zolpidem
  • Clonazepam
  • Lorazepam
  • Temazepam
  • Morphine
  • Oxycodone
  • Brompheniramine
  • Chlorpheniramine
  • Dimenhydrinate
  • Diphenhydramine
  • Doxylamine
  • Etomidate
  • Propofol
  • Ketamine
  • Fluvoxamine
  • Fluoxetine
  • Nefazodone
  • Antasida
  • Kontrasepsi oral

Daftar obat-obatan di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Maka dari itu beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Penggunaan obat-obatan di atas bersamaan dengan obat Apazol masih mungkin dilakukan jika memang dibutuhkan. Dokter mungkin akan menyesuaikan penggunaan dan dosis untuk menurunkan risiko dari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Obat Apazol

Kendati obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras, maka penggunaannya harus melalui resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini ada beberapa hal yang menjadi peringatan dan perhatian selama menggunakan obat ini, berikut di antaranya:

  • Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap obat Alprazolam dan komponen lainnya yang terkandung dalam obat ini.
  • Jangan gunakan obat ini pada pasien dengan kecanduan alkohol akut, glaukoma sudut tertutup, ketergantungan narkoba, penyakit ginjal atau hati, depresi pernapasan, dan kejang.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang mengalami depresi, penyakit paru obstruktif kronis, sleep apnea, obesitas, dan reaksi paradoks.
  • Obat ini tidak untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil dan menyusui.
  • Obat ini hanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek.
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing, mengantuk, atau pandangan kabur. Maka dari itu disarankan untuk tidak berkendara atau mengoperasikan mesin setelah menggunakan obat ini.
  • Penggunaan obat ini berpotensi menyebabkan ketergantungan.
  • Perokok dengan kandungan nikotin mungkin memiliki respons yang lebih sedikit terhadap obat ini.

Harga Obat Apazol

Obat ini bisa didapatkan di berbagai apotek dan toko obat baik secara online maupun offline. Harga obat Apazol di setiap toko obat dan apotek mungkin berbeda-beda karena sejumlah faktor. Umumnya apazol atau alprazolam tablet 1 mg di kisaran harga Rp12.150 per strip.

Demikian ulasan lengkap tentang Apazol, obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan panik. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Brewer, Alex. 2023. Alprazolam. https://www.healthline.com/health/drugs/alprazolam-ir-oral-tablet#_noHeaderPrefixedContent  (Diakses pada 22 Juli 2024).
  2. Dexa Medica. Apazol. https://www.dexa-medica.com/brandedcontoh/Apazol. (Diakses pada 22 Juli 2024).
  3. Drugs.com. Alprazolam: 6 things you should know. https://www.drugs.com/tips/alprazolam-patient-tips. (Diakses pada 22 Juli 2024).
  4. MIMS. Alprazolam. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/alprazolam?mtype=generic (Diakses pada 22 Juli 2024).


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi