Terbit: 16 July 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Nadolol adalah obat untuk menurunkan tekanan darah dalam kondisi hipertensi, mengobati aritmia atau meredakan angina pektoris. Kenali lebih jauh mengenai Nadolol, mulai dari kegunaan, dosis, sampai efek sampingnya lewat ulasan di bawah ini.

Nadolol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Apa itu Nadolol?

Nadolol adalah obat yang berperan sebagai beta (beta blocker). Obat ini dapat bekerja dengan cara menghambat reseptor beta yang terdapat di otot jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, aliran darah bisa lebih lancar, tekanan darah menurun, dan denyut jantung melambat.

Obat ini bisa dikombinasikan dengan obat lain atau digunakan sebagai terapi tunggal. Meski begitu, obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter.

Manfaat Nadolol

Nadolol berguna untuk mengatasi hipertensi, mencegah angina, dan meredakan aritmia (detak jantung tidak teratur).  

Perlu Anda ketahui, obat ini dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi dan nyeri dada, tapi tidak bisa mengobatinya. Kemudian untuk merasakan manfaat dari pengobatan dengan Nadolol secara maksimal, dibutuhkan waktu beberapa minggu.

Dosis Penggunaan Nadolol

Berikut ini dosis Nadolol sesuai dengan kondisi dan usia pasien:

Untuk kondisi hipertensi:

  • Dewasa: Dosis awal 40–80 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap, sesuai kondisi pasien. Dosis maksimal 240 mg per hari.
  • Lansia: Dosis awal 20 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap tergantung kondisi pasien.

Untuk kondisi angina pektoris:

Dewasa: Dosis awal 40 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap tergantung kondisi pasien. Dosis maksimal 240 mg per hari.

Untuk kondisi aritmia atau migrain:

Dewasa: 40–160 mg, 1 kali sehari.

Untuk kondisi terapi tambahan pada hipertiroidisme:

Dewasa: 80–160 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi pasien.

Peringatan Sebelum Menggunakan Nadolol

Sebelum menggunakan obat Nadolol, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap kandungan Nadolol.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, jantung, sindrom Raynaud, penyakit PPOK, diabetes, depresi, eksim atopik, psoriasis,  pheochromocytoma, atau hipertiroidisme.
  • Beri tahu dokter apa bila sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan obat ini sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan mengoperasikan alat berat, mengemudikan kendaraan, atau melakukan hal yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan Nadolol, karena obat ini bisa mengakibatkan pusing.
  • Jangan menghentikan konsumsi Nadolol sebelum berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Berhenti mengonsumsi obat ini secara mendadak bisa meningkatkan risiko kambuhnya angina atau kondisi memburuk.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama mengonsumsi Nadolol, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.

Interaksi Obat Nadolol

Nadolol dapat berinteraksi dengan beberapa obat berikut:

  • Atazanavir
  • Ceritinib
  • Dolasetron
  • Saquinavir
  • Salmeterol
  • Albuterol
  • Clonidine
  • Formoterol atau aminofilin
  • Diltiazem atau verapamil
  • Fingolimod atau siponimod

Efek Samping

Konsumsi Nadolol dapat memicu efek samping. Berikut ini beberapa efek samping yang bisa terjadi selama penggunaan obat ini, yaitu:

  • Mual
  • Diare
  • Muntah
  • Sembelit
  • Kelelahan
  • Masalah penglihatan
  • Perubahan suasana hati
  • Gangguan dalam mengingat
  • Mati rasa atau dingin pada tangan dan kaki

Segera periksakan diri Anda ke dokter apa bila merasakan berbagai efek samping yang lebih serius seperti berikut:

  • Napas pendek
  • Kepala kliyengan
  • Pembengkakan
  • Detak jantung melambat
  • Peningkatan berat badan secara drastis
  • Bronkospasme (menegangnya otot-otot yang melapisi bronkus sehingga bisa kesulitan bernapas)

Efek samping ini terjadi bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jika Anda mengkhawatirkan efek tertentu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai. 

Nah itulah pembahasan mengenai Nadolol mulai dari manfaat sampai efek samping yang mungkin dirasakan.

  1. Anonim. Nadolol. 2023. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682666.html. (Diakses pada 3 November 2023).
  2. Anonim. 2023. Nadolol (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/nadolol-oral-route/description/drg-20071105. (Diakses pada 3 November 2023).
  3. Anonim. Nadolol – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11755/nadolol-oral/details. Diakses pada 3 November 2023).
  4. Anonim. Nadolol Tablets. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/20983-nadolol-tablets. Diakses pada 3 November 2023).
  5. Anonim. Cogard Tablets (Nadolol Tablets). 2013. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/018063s063lbl.pdf. Diakses pada 3 November 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi