Midazolam obat apa? Tentunya Anda mengetahui bahwa dalam sebuah prosedur operasi, diperlukan obat bius yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama berlangsungnya operasi tersebut. Salah satu obat yang kerap kali digunakan sebelum operasi dilakukan adalah obat Midazolam. Obat Midazolam adalah obat yang digunakan sebagai anestesi atau obat bius. Para pasien yang hendak menjalani sebuah prosedur operasi akan diberikan obat jenis anestesi yang satu ini oleh dokter. Pemberian obat Midazolam hanya dapat dilakukan oleh dokter atau pun pihak rumah sakit (perawat) atas intruksi yang sudah diberikan oleh dokter.
Setelah mengetahui obat Midazolam obat apa, Anda juga harus mengenali fungsi Midazolam dan manfaat Midazolam. Tahukah Anda mengenai informasi tersebut? Jika belum, mari simak lebih mendalam mengenai informasi obat yang ada di halaman ini.
Fungsi Midazolam & Manfaat Midazolam
Fungsi Midazolam adalah untuk mempengaruhi reseptor GABA di otak sehingga memberikan efek yang memenangakan dengan mengurangi kecemasan. Sedangkan manfaat Midazolam adalah sebagai obat bius atau anestesi bagi pasien yang hendak menjalani prosedur operasi, menurunkan kesadaran, obat bagi orang yang memiliki masalah tidur, memberikan rasa kantuk atau efek menenangkan bagi pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan, dan obat kecemasan. Komposisi Midazolam adalah midazolam.
Selain itu, obat Midazolam adalah obat yang dapat digunakan untuk mengobati, merawat dan mengontrol penyakit sedasi sadar, kejang pada anak, gigi dan minor bedah prosedur sedasi, kejang pada bayi, dan premedikasi sebelum anestesi.
Perlu juga diperhatikan oleh Anda, bahwa penggunaan obat Midazolam pada ibu hamil dan menyusui tidak sarankan untuk Anda gunakan. Untuk kondisi kehamilan dan menyusui, lebih baik Anda menghindari penggunaan obat Midazolam tetapi jika memang diharuskan untuk menggunakan, Anda harus melakukan konsultasi mengenai manfaat dan seberapa besar risiko yang akan dihadapi kepada dokter terhadap penggunaan obat. Obat Midazolam untuk kondisi kehamilan dan menyusui baru dapat digunakan jika tidak ada obat lain yang lebih aman bagi kehamilan untuk menggantikan fungsi Midazolam.
Setelah Anda mengetahui Midazolam obat apa, fungsi, manfaat dan komposisi Midazolam, Anda juga wajib mengetahui penggunaan dosis Midazolam karena dosis yang sesuai akan memberikan dampak pada efektivitas obat Midazolam. Kenali lebih mendalam mengenai dosis Midazolam dan indikasi di halaman ini supaya Anda lebih cermat dalam menggunakan obat dan terhindar dari efek samping penggunaan obat yang tidak diinginkan.
Nama: Midazolam
Kelas: Anti ansietas, Antiansiolitik, Benzodiazepin
Kelas antiansietas yang lain: Buspirone, Clonazepam, Clorazepat, Diazepam, Lorazepam, Midazolam, Oxazepam, Valium
Tersedia dalam bentuk: Sirup oral 2 mg/ml, Larutan suntik (intravena) 1 mg/ml dan 5 mg/ml
Obat Midazolam adalah obat yang digunakan sebagai anestesi, obat bius, obat bagi orang yang memiliki masalah tidur, dan obat kecemasan.
Dosis Midazolam dan Indikasi
Untuk Pra operasi Sedasi/ansiolitik dengan Amnesia anterograde
Pemberian IM (intramuskuler)
Dosis 70-80 mcg/kg (kisaran dosis ~5 mg) 30-60 menit sebelum operasi (kurangi sebesar 50% untuk pasien sakit kronis atau geriatri)
Pemberian IV (intravena)
- Dosis Awal: Biasanya 0,5-1 mg diberikan selama dari 2 menit (tidak melebihi 2,5 mg/dosis); tunggu 2-3 menit untuk mengevaluasi efek sedatif setelah setiap penyesuaian dosis; Total dosis >5 mg biasanya tidak diperlukan untuk mencapai sedasi yang diinginkan; kurangi 30% lebih sedikit midazolam jika pasien mendapatkan premedikasi dengan narkotik atau depresan SSP lainnya
- Pada pasien lemah atau pasien sakit kronis: 1,5 mg IV awalnya; ulangi 1 mg/dosis IV setiap 2-3 menit jika perlu (PRN); tidak melebihi dosis kumulatif 3,5 mg; efek puncak mungkin tertunda pada usia lanjut, sehingga kenaikan dosis harus dilakukan sedikit demi sedikit dengan laju injeksi yag lambat
- Dosis Pemeliharaan: 25% dari dosis efektif awal oleh titrasi lambat jika diperlukan; kurangi 30% dosis premedikasi dengan opiat (50% pada usia lanjut/kronis sakit)
Untuk Anestesi
Dosis Induksi
- Usia <55 tahun tanpa premedikasi: 300-350 mcg/kg injeksi IV diberikan selama 20-30 detik; tunggu 2-3 menit untuk mengevaluasi efek sedatif setelah setiap penyesuaian dosis; dapat menggunakan kelipatan 25% dari dosis awal untuk menyelesaikan induksi; dapat digunakan hingga 0,6 mg/kg dosis total dalam kasus resisten, tapi dosis tersebut dapat memperpanjang pemulihan
- Usia >55 tahun tanpa premedikasi dan tanpa penyakit sistemik, pada pasien yang tidak lemah: 300 mcg/kg selama 20-30 detik pada awalnya; tunggu 2-3 menit untuk mengevaluasi efek sedatif setelah setiap penyesuaian dosis
- Usia >55 tahun tanpa premedikasi tetapi ada penyakit sistemik atau kondisi pasien lemah: 200-250 mcg/kg diberikan selama 20-30 detik; 0,15 mg/kg dalam beberapa kasus; tunggu 2-3 menit untuk mengevaluasi efek sedatif setelah setiap penyesuaian dosis
- Usia >55 tahun dengan premedikasi: 150-350 mcg/kg injeksi IV selama 20-30 detik; tunggu 2-3 menit untuk mengevaluasi efek sedatif setelah setiap penyesuaian dosis; dosis 250 mcg/kg biasanya cukup untuk mencapai efek yang diinginkan
Dosis Pemeliharaan
Dapat ditambahkan sebesar 25% dari dosis induksi bila ada tanda-tanda bahwa efek anestesi keringanan