Terbit: 18 September 2024 | Diperbarui: 19 September 2024
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Letonal adalah obat untuk mengatasi hipertensi, hipokalemia, edema, gagal jantung, dan penyakit terkait lainnya. Ketahui obat ini lebih jauh, mulai dari fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut. 

Letonal: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Letonal

Nama Obat Letonal
Kandungan Obat Spironolactone
Kelas Obat Diuretik
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Obat diuretik untuk hipertensi, hipokalemia, gagal ginjal, dan edema.
Kontraindikasi Obat
  • Anuria
  • Hiperkalemia
  • Insufisiensi ginjal akut
  • Gangguan fungsi ginjal yang signifikan
  • Hipersensitivitas Spironolakton
Sediaan Obat  Tablet (oral)
Harga Obat Rp76.430/tablet

*Harga obat mungkin berbeda di beberapa apotek. 

Letonal Obat Apa? 

Letonal adalah obat diuretik hemat kalium (pil air) yang bekerja untuk mencegah penyerapan garam terlalu banyak dan menjaga kadar kalium agar tidak terlalu rendah. 

Obat ini mengandung Spironolactone sebagai bahan aktif utama untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia), dan gagal ginjal. Spironolactone juga digunakan untuk mengatasi retensi cairan atau kelebihan cairan dalam tubuh (edema atau pembengkakan) pada pasien gagal jantung kongestif, sirosis hati, atau kelainan ginjal yang disebut sindrom nefrotik.

Obat Letonal masuk dalam kategori obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. 

Fungsi Letonal

Fungsi obat Letonal adalah mengontrol kadar kalium dalam darah dan mencegah tubuh agar tidak menyerap banyak garam. Obat Letonal juga berfungsi untuk indikasi sebagai berikut:

  • Mengatasi edema (pembengkakan akibat penimbunan cairan dalam tubuh).
  • Terapi tambahan untuk hipertensi maligna (tekanan darah tinggi yang meningkat drastis).
  • Mengatasi hipertensi esensial (tekanan darah tinggi dengan penyebab yang tidak diketahui).
  • Mencegah hipokalemia (kadar kalium dalam darah yang terlalu rendah).
  • Kondisi edema lain pada pasien dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati (dengan atau tanpa asites), sindrom nefrotik, edema idiopatik.
  • Pengobatan untuk hirsutisme pada wanita (pertumbuhan abnormal rambut seperti pria).
  • Mendeteksi bila ada kelebihan hormon aldosteron, hormon pengatur keseimbangan cairan tubuh.

Obat Letonal mungkin berguna untuk indikasi lain yang belum tercantum dalam informasi ini. Diskusikan dengan dokter mengenai fungsi obat. 

Dosis Penggunaan Obat Letonal

Obat ini tersedia dalam sediaan oral bentuk tablet. Dosis yang diberikan pada setiap pasien berbeda, tergantung pada usia,jenis kelamin, riwayat medis, tingkat keparahan dan respon pasien terhadap dosis pertama. 

Berikut dosis obat Letonal yang umumnya diberikan oleh dokter: 

Hipertensi esensial 

  • Dewasa: 50-100 mg sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap dengan interval 2 minggu menjadi 200 mg setiap hari untuk gejala parah.

Edema idiopatik

  • Dewasa: Dosis umum 100 mg setiap hari.

Edema pada anak

  • Dosis awal 3,3 mg/kgBB/hari diberikan baik dosis tunggal maupun terbagi.

Hipertensi maligna

  • Dewasa: Terapi tambahan untuk sekresi aldosteron yang berlebihan, hipokalemia, dan metabolik alkalosis. Dosis awal 100 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 2 minggu menjadi 400 mg per hari.

Hipokalemia

  • Dewasa:  25 mg sampai 100 mg setiap hari umumnya digunakan untuk mengobati hipokalemia akibat diuretik ketika suplemen kalium oral dianggap tidak sesuai.

Hirsutisme pada wanita

  • Dewasa: Dosis umum 100-200 mg dalam dosis terbagi. Dosis 50 mg/hari juga terbukti efektif.

Gagal jantung kongestif

  • Dewasa: 100 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan bertahap hingga 200 mg per hari. Dosis pemeliharaan: 25-200 mg per hari.

Dosis tersebut hanya berdasarkan dosis yang umum digunakan. Dokter mungkin dapat mengubah dosis sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. 

Cara Menggunakan Obat Letonal

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Letonal yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Konsumsi obat sesuai dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
  • Obat ini bisa Anda gunakan sebelum atau sesudah makan. 
  • Telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air.  Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya. Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Lakukan pemeriksaan dokter secara berkala, selama Anda menjalani pengobatan menggunakan obat ini. 
  • Simpan obat di suhu ruang, dalam wadah tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Letonal ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap zat aktif Spirolactone, obat diuretik, serta obat atau kandungan sejenis lainnya. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan ginjal, penyakit liver, penyakit jantung, penyakit Addison. 
  • Informasikan pada dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami kadar kalium dalam darah terlalu tinggi, buang air tidak lancar, ketidakseimbangan elektrolit, atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama hamil. 

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Letonal menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Pada ibu menyusui, Spironolactone dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan pada dokter bila Anda sedang hamil atau menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Letonal

Penggunaan Letonal secara bersamaan dengan jenis obat-obatan tertentu mungkin dapat menimbulkan interaksi obat. Berikut ini interaksi obat Letonal dengan obat lain: 

  • Jangan menggunakan suplemen kalium atau obat untuk kalium rendah lainnya bersamaan dengan obat spironolactone karena akan memicu hiperkalemia.
  • Spironolactone mengurangi respon vaskular terhadap noradrenalin.
  • Jangan menggunakan obat spironolactone dengan obat carbenoxolone secara bersamaan.
  • Jangan menggunakan obat eplerenone dan spironolactone bersamaan.

Obat-obatan berikut ini sebaiknya juga tidak digunakan berbarengan dengan Letonal, di yaitu: 

  • Colchicine
  • Obat diuretik lain
  • Digoksin
  • Lithium
  • Loperamide
  • Trimetoprim
  • Obat jantung atau tekanan darah
  • Obat untuk mencegah penggumpalan darah
  • OAINS (obat anti inflamasi nonsteroid) seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Aleve), celecoxib, diklofenak, indometasin, meloxicam, dan lainnya.

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lain yang dapat berinteraksi dengan obat Letonal. Informasikan pada dokter bila Anda sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. 

Efek Samping Letonal

Berikut ini efek samping obat Letonal yang mungkin terjadi:

  • Mual dan muntah
  • Lemah dan lelah
  • Urine sedikit
  • Nyeri dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Sulit bergerak
  • Kenaikan kadar kalium
  • Masalah ketidakseimbangan elektrolit dengan gejala mual, cepat haus, nyeri otot, kelelahan, masalah koordinasi tubuh, dan merasa tidak seimbang.

Segera hentikan penggunaan obat bila Anda mengalami gejala alergi parah atau efek samping serius. Konsultasi pada dokter untuk menghentikan efek samping tersebut.

 

  1. Anonim. Spironolactone. https://www.drugs.com/spironolactone.html#directions. (Diakses pada 18 Januari 2024). 
  2. Anonim. Spironolactone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spironolactone?mtype=generic. (Diakses pada 18 Januari 2024)
  3. Anonim. Spironolactone (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/spironolactone-oral-route/proper-use/drg-20071534. (Diakses pada 18 Januari 2024) 
  4. Anonim. Spironolactone Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/spironolactone.html#:~:text=US%20FDA%20pregnancy%20category%20C,pregnant%20women%20despite%20potential%20risks. (Diakses pada 18 Januari 2024). 
  5. NHS UK. Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking spironolactone. https://www.nhs.uk/medicines/spironolactone/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-spironolactone/. (Diakses pada 18 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi