Terbit: 3 September 2024 | Diperbarui: 4 September 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Lasix adalah obat untuk mengatasi penumpukan cairan di dalam tubuh atau edema. Ketahui lebih lanjut mengenai manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut ini. 

Lasix: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Lasix Obat Apa? 

Lasix merupakan salah satu jenis obat diuretik kuat yang digunakan untuk mengatasi edema. Obat ini mengandung Furosemide sebagai bahan aktifnya. 

Cara kerja obat Lasix adalah dengan cara menghalangi penyerapan natrium, klorida, dan air yang disaring ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan besar dalam produksi urine (diuresis). 

Obat Lasix umumnya digunakan sebagai dosis tunggal atau dapat dikombinasikan dengan obat lain untuk mengatasi edema. 

Manfaat Lasix

Manfaat obat Lasix adalah untuk mengurangi kelebihan cairan di dalam dalam tubuh yang diakibatkan oleh kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang biasanya diobati dengan Lasix: 

  • Edema (bengkak yang disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam tubuh) pada penderita gagal jantung kongestif, penyakit liver, atau gangguan ginjal seperti sindrom nefrotik. 
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) 
  • Terkadang digunakan untuk membantu buang air kecil ketika ginjal tidak bekerja dengan baik.

Dosis Penggunaan Obat Lasix

Lasix tersedia dalam sediaan oral bentuk tablet dan injeksi. Dosis Lasix ditentukan berdasarkan usia, riwayat medis, dan tingkat keparahan pasien. Berikut adalah dosis Lasix yang disarankan: 

1. Dosis untuk Edema

Bentuk tablet: 

  • Dewasa: Dosis awal umumnya 20-80 mg, diberikan 1 kali sehari. Dosis dapat berubah menyesuaikan reaksi tubuh terhadap obat tersebut.
  • Usia 0-17 tahun: Dosis umumnya 2 mg per kg berat badan, diberikan 1 kali sehari. Dosis maksimal 6 mg per kg berat badan.

Bentuk injeksi: 

  • Dewasa: Dosis awal 20-50 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg setiap 2 jam sekali. Dosis maksimal 1.500 mg per hari.  
  • Lansia: Diawali dengan dosis yang paling rendah.
  • Anak usia 0-17 tahun: 0,5-1,5 mg/kg per hari. Dosis maksimal 20 mg per hari. 

2. Dosis untuk Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) 

Bentuk tablet: 

  • Dewasa: 40-80 mg per hari (sebagai dosis tunggal atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain). 
  • Lansia: Dimulai dari dosis yang lebih rendah. 

3. Dosis untuk Oliguria pada Gagal Ginjal Akut dan Kronis

Bentuk tablet: 

  • Dewasa: Dosis awal 250 mg. Dosis dapat diberikan  4-6 jam sesuai kebutuhan dan respon pasien. Dosis maksimal 1.500 mg per hari. 
  • Lansia: Dosis disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 
  • Anak usia >12 tahun: Dosis yang sama dengan dosis dewasa. 

Cara Menggunakan Obat Lasix

Penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan sediaannya. Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat antibiotik Lasix yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat Furosemide tablet sebaiknya digunakan pada pagi hari. Obat ini menyebabkan frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering. 
  • Bila obat dalam bentuk tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jika tidak sengaja menggunakan ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasi dengan dokter. 
  • Hindari menggunakan obat ini beberapa jam sebelum tidur untuk mencegah terbangun di malam hari akibat keinginan buang air kecil. 
  • Furosemide dalam bentuk injeksi diberikan melalui intravena baik melalui infus atau suntikan oleh tenaga medis yang diberikan wewenang oleh dokter.
  • Jangan menerima obat bila warna cairan telah berubah. 
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi dokter. 

Penggunaan Lasix pada Ibu Hamil dan Menyusui

Keamanan obat Lasix pada ibu hamil dan menyusui masuk dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Lasix ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan pada dokter bila Anda memiliki riwayat hipersensitif atau alergi Furosemide. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat sirosis hati, asam urat, gangguan berkemih, berisiko mengalami penurunan tekanan darah, gangguan hati, dan gangguan ginjal.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien pra diabetes atau diabetes. 
  • Obat ini tidak umum digunakan selama kehamilan. Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 
  • Hindari konsumsi alkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan obat yang mengandung zat aktif Furosemide. 

Interaksi Obat Lasix

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat Lasix: 

  • Metotreksat 
  • Lithium 
  • Fenitoin
  • Antibiotik
  • Cisplatin
  • Aspirin
  • Ibuprofen
  • Naproxen 
  • Celecoxib
  • Diklofenak
  • Indometasin
  • Meloxicam
  • Obat diuretik lainnya.

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Lasix. 

Informasikan pada dokter atau apoteker bila sedang atau belakangan menggunakan obat-obatan lain, suplemen, atau produk herbal lainnya untuk menghindar risiko terjadinya interaksi obat. 

Efek Samping Lasix

Pada kondisi tertentu, setiap obat berpotensi menimbulkan efek sam

ping, Begitu juga dengan obat ini. Berikut efek samping obat Cefoperazone yang mungkin terjadi: 

  • Intensitas buang air kecil meningkat, Anda dapat buang air kecil beberapa kali dalam waktu beberapa jam. Penurunan berat badan juga mungkin terjadi akibat kondisi ini.
  • Rasa haus dan mulut kering
  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Kram atau lemah otot
  • Mual
  • Muntah

Efek samping yang timbul pada setiap orang akan berbeda-beda. Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau alergi obat segera hentikan penggunaan obat dan segera temui dokter. 

 

  1. Anonim. Lasix. https://www.drugs.com/lasix.html#interactions. (Diakses pada 9 Januari 2024). 
  2. Anonim. Furosemide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/furosemide?mtype=generic. (Diakses pada 9 Januari 2024). 
  3. Anonim. Furosemide. https://www.nhs.uk/medicines/furosemide/. (Diakses pada 9 Januari 2024).
  4. Anonim. Furosemide Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/furosemide.html#ref_breastfeeding. (Diakses pada 9 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi