Terbit: 18 May 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ketamin atau ketamine adalah salah satu jenis obat bius total/anestesi umum yang digunakan prosedur diagnosis dan bedah yang tidak memerlukan relaksasi otot rangka. Simak informasi lengkap mengenai fungsi, efek samping, hingga dosis di bawah ini.

Ketamin: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Rangkuman Informasi Obat Ketamin

Nama obat Ketamine
Golongan obat Obat resep
Kategori obat Obat bius/anestesi
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Penelitian pada hewan menunjukkan risiko, namun penelitian pada manusia tidak tersedia.

Tidak diketahui apakah ketamin diekskresikan melalui ASI dan efeknya pada bayi menyusui tidak diketahui. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

Fungsi obat Obat bius untuk prosedur operasi
Kontraindikasi obat Hipersensitivitas
Sediaan obat Suntik

Ketamin Obat Apa?

Ketamin adalah adalah obat anestesi suntik disosiatif (blocks sensory perception) yang bisa digunakan untuk mengatasi depresi yang resistan terhadap pengobatan. Obat ini juga dapat digunakan pada pasien depresi dengan ide atau perilaku bunuh diri akut.

Ketamine dapat menyebabkan distorsi pandangan, warna, suara, diri, dan lingkungan. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan bening atau bubuk putih pudar untuk injeksi intravena atau sebagai semprotan hidung.

Merek Dagang Ketamin

Obat yang tersedia dalam bentuk suntikan ini memiliki beberapa nama dagang, di antaranya:

  • Ketaset.
  • Ketalar.
  • Ketalar SV.
  • Ketanest.
  • Ketanest S.

Selain itu, ketamine juga memiliki nama jalanan, seperti:

  • Special K.
  • K.
  • Super C.
  • Cat Valium.
  • Jet.
  • Super acid.
  • Green.

Fungsi Obat Ketamin

Obat ini berfungsi untuk meredakan nyeri dan memulihkan ingatan jangka pendek (misalnya, amnesia akibat prosedur medis).

Dalam pembedahan, obat ini digunakan sebagai agen induksi dan pemeliharaan untuk sedasi serta untuk memberikan anestesi umum.

Pada dosis normal, obat ini sering dipilih sebagai anestesi pada pasien yang berisiko mengalami bronkospasme dan depresi pernapasan. Bahkan, ketamine juga berfungsi dalam mengendalikan gejala depresi dan keinginan bunuh diri akut.

Peringatan Obat Ketamin

Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap ketamin atau bahan apa pun yang terkandung di dalamnya Obat ini dapat menyebabkan ketergantungan jika digunakan jangka panjang; penghentian penggunaan juga telah dikaitkan dengan withdrawal syndrome dengan gangguan psikotik.

Cara Kerja Ketamin untuk Mengatasi Depresi

Mekanisme kerja ketamin berbeda dengan antidepresan lain. Seseorang biasanya konsumsi antidepresan selama beberapa minggu sebelum memulai aktivitas. Obat-obatan itu perlu dibangun di sistem tubuh agar memiliki efek. Sedangkan ketamine berbeda, efeknya pada depresi baru terjadi saat ia meninggalkan tubuh.

Menurut National Institute of Mental Health, ketamin injeksi mungkin merupakan terobosan paling penting dalam pengobatan antidepresan dalam beberapa dekade ke depan. Namun, penggunaan metode ini belum siap digunakan secara luas.

Perlu Anda ketahui, obat ini masih memiliki sisi gelap karena penggunaannya sebagai obat jalanan, di mana risikonya dapat dengan cepat lepas kendali.

Interaksi Obat Ketamin

Tidak ada reaksi parah yang diketahui terkait dengan penggunaan ketamin. Obat ketamine bisa memicu interaksi obat bila digunakan dengan obat lain, meliputi:

  • Doxapram.
  • Elvitegravir/cobicistat/emtricitabine/tenofovir df.
  • Epinephrine.
  • Epinephrine racemic.
  • Fentanyl.
  • Fentanyl intranasal.
  • Idelalisib.
  • Fentanyl iontophoretic transdermal system.
  • Isocarboxazid.
  • Fentanyl transdermal.
  • Fentanyl transmucosal.
  • Ivacaftor.
  • Memantine.
  • Norepinephrine.
  • Phenelzine.
  • Phenylephrine po.
  • Rasagiline.
  • Selegiline.
  • Sodium oxybate.
  • Tranylcypromine.

Beberapa daftar obat di atas tidak berisi semua kemungkinan interaksi. Oleh karena itu, sebelum menggunakan produk ini, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua produk yang Anda gunakan.

Efek Samping Obat Ketamin

Penting untuk diketahui, jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun sebelum memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu.

Pada dasarnya, penggunaan obat apa pun selalu membawa risiko. Oleh karena itu, Anda harus lebih berhati-hati saat mengonsumsi obat.

Ketamine memengaruhi setiap orang secara berbeda, berdasarkan:

  • Ukuran, berat dan kesehatan.
  • Apakah orang tersebut terbiasa meminumnya.
  • Apakah obat lain dikonsumsi sekitar waktu yang sama.
  • Jumlah yang digunakan.
  • Kekuatan obat.

Berikut adalah beberapa efek yang mungkin dialami, antara lain:

  • Merasa bahagia dan santai.
  • Merasa terlepas dari tubuh.
  • Halusinasi.
  • Kebingungan dan kecanggungan.
  • Peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
  • Bicara cadel dan penglihatan kabur.
  • Kecemasan, panik, dan melakukan tindak kekerasan.
  • Muntah.
  • Menurunkan kepekaan terhadap nyeri.

Overdosis

Jika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah besar dampaknya adalah overdosis. Segera hubungi ambulans jika Anda melihat seseorang mengalami gejala berikut:

  • Ketidakmampuan untuk bergerak, otot kaku.
  • Suhu tubuh tinggi, detak jantung cepat.
  • Kejang.
  • Koma dan pengalaman ‘hampir mati’.

Sehari setelah penggunaan ketamin, Anda mungkin mengalami:

  • Hilang ingatan.
  • Disorientasi.
  • Kecanggungan.
  • Sakit dan nyeri.
  • Depresi.

Efek Jangka Panjang

Penggunaan ketamin secara teratur pada akhirnya dapat menyebabkan:

  • Sakit kepala.
  • Indra penciuman yang buruk.
  • Perubahan suasana hati dan kepribadian.
  • Konsentrasi yang buruk.
  • Sakit perut.
  • Perlu menggunakan lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama.
  • Ketergantungan pada ketamin.

Ketamine Bladder Syndrome

Dosis ketamin berulang yang besar pada akhirnya dapat menyebabkan sindrom ini. Gejala yang bisa terjadi adalah sulit menahan buang air kecil,

Withdrawal (Putus Obat)

Gejala dari putus obat ini biasanya berlangsung selama 4-6 hari. Gejala-gejala ini bisa meliputi:

  • Keinginan untuk menggunakan ketamin.
  • Tidak nafsu makan.
  • Kelelahan.
  • Menggigil, berkeringat.
  • Kegelisahan, gemetar.
  • Mimpi buruk, kecemasan, depresi.
  • detak jantung tidak teratur dan cepat.

Dosis Obat Ketamin

Pada dasarnya, obat dapat diberikan lewat suntikan melalui pembuluh darah (intravena/IV) atau ke dalam otot (intramuskular/IM).

Dosisi untuk Anak-anak usia 3 bulan ke atas:

  • Intramuskular. Dosis awal 4-5 mg/kg. Dosis berulang (kisaran 2-5 mg/kg) jika sedasi tidak adekuat setelah 5-10 menit atau jika diperlukan dosis tambahan intravena.
  • Oral. Dosis awal 6-10 mg/kg diminum sekali; campur dengan 0,2-0,3 mL/kg minuman; berikan waktu 30 menit sebelum prosedur.

Usia 16 tahun ke atas:

  • IV: 1-4,5 mg/kg.
  • IM: 6,5-13 mg/kg.

Pada umumnya, 50% dosis induksi ketamin IV diberikan sesuai kebutuhan atau 0,1-0,5 mg/menit IV terus menerus.

 

  1. Anonim. KETAMINE. https://www.rxlist.com/consumer_ketamine/drugs-condition.htm. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  2. Anonim. Ketamine Abuse. https://www.drugs.com/illicit/ketamine.html. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  3. Anonim. 2020. Ketamine. https://adf.org.au/drug-facts/ketamine/. (Diakses pada 18 Mei 2021).
  4. Collins, Sonya. 2018. What You Need to Know About Ketamine’s Effects. https://www.webmd.com/depression/features/what-does-ketamine-do-your-brain. (Diakses pada 18 Mei 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi