Terbit: 27 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Nama kafein tentu tidak asing lagi di telinga Anda. Bagi Anda yang gemar minum kopi, mungkin Anda sering mengandalkan minuman ini untuk membuat Anda terjaga alias tidak mengantuk saat belajar atau bekerja. Namun tahukah Anda jika kafein juga bisa menjadi obat? Kafein obat apa? Kafein adalah obat yang menjadi stimulant sistem saraf pusat. Kafein adalah dan obat psikoaktif yang paling banyak digunakan di dunia. Namun, barangkali Anda bertanya-tanya mengapa penggunaan kafein tetap bisa ditemukan bebas dalam bentuk minuman seperti kopi. Jawabannya sederhana. Kafein tidak seperti kebanyakan zat psikoaktif lainnya yang penggunaannya dibatasi. Senyawa kafein ini merupakan zat legal dan tidak dibatasi di seluruh belahan dunia.

Kafein – Dosis, Indikasi, dan Peringatan

Lalu seperti apa jika senyawa kafein digunakan dalam pengobatan? Obat kafein adalah obat stimulan yang tersedia dalam bentuk/sediaan tablet, kapsul, oral, tablet hisap, dan injeksi.

Anda dapat mengkonsumsi kafein dalam bentuk obat, jika Anda memang membutuhkan sesuai anjuran dokter. Namun, sebelum Anda mengkonsumsi obat tersebut, tahukah Anda manfaat dan fungsi dari Kafein obat apa? Jika belum mengetahuinya, mari simak penjelasan yang ada di bawah ini mengenai Kafein obat apa, lengkap beserta fungsi dan manfaat Kafein.

Fungsi Kafein & Manfaat Kafein

Kafein adalah zat yang banyak ditemukan dalam konsumsi minuman, seperti kopi atau teh. Fungsi Kafein adalah untuk meningkatkan kewaspadaan mental. Sedangkan manfaat Kafein adalah dapat untuk menghilangkan rasa sakit, sama halnya dengan parasetamol. Siapa sangka, kafein juga dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala sebelah, pengidap penyakit asma, ADHD, penurunan berat badan, dan tekanan darah rendah.

Penjelasan di atas dapat membantu Anda untuk mengenali senyawa stimulant tersebut yang ternyata bukan terkandung dalam makanan saja, tetapi terdapat dalam obat-obatan.

Kegunaan senyawa kafein dalam bentuk obat juga harus Anda perhatikan. Anda tidak dapat mengkonsumsinya begitu saja. Informasi mengenai dosis kafein, indikasi, dan peringatan mengenai Kafein obat apa, akan membuat Anda lebih mengetahui secara rinci mengenai senyawa tersebut.

Nama: Kafein
Nama Dagang: Cafcit, NoDoz, ReCharge, Vivarin
Kelas: Stimulan, Stimulan respirasi, Inhibitor fosfodiesterase nonselektif
Obat lain yang termasuk stimulan: Amfetamin, Amfetamin polistireks, Amfetamin/Dekstroamfetamin, Armodafinil, Deksmetilfenidat, Metamfetamin, Lisdeksamfetamin, Dietilpropion, Modafinil, Fendimetrazin, Fentermin
Obat lain yang termasuk inhibitor enzim fosfodiesterase nonselektif: Aminofilin, Amrinon, Diflin, Inamrinon, Teofilin

Bentuk dan sediaan:

Larutan injeksi

  • 20mg/mL

Larutan oral

  • 20mg/mL

Tablet

  • 200mg

Kapsul

  • 200mg

Lozenges/tablet hisap

  • 75mg

Dosis Kafein dan Indikasi untuk Dewasa

Dosis kafein untuk Kelelahan & Mengantuk
100-200 mg PO setiap 3-4 jam; tidak lebih dari 6 jam sebelum tidur

Dosis Kafein untuk Kegagalan Pernafasan
Kafein dan natrium benzoat: 250 mg IV/IM sekali; dapat diulangi bila perlu; sebagai alternatif, 500 mg dalam 1 L IV lebih dari 4 jam; tidak melebihi 2.500 mg/24 jam

PERHATIAN: Penggunaan terlalu banyak tidak dianjurkan

Dosis Kafein untuk Stimulan diuretik
500 mg IV/IM; 1 g dosis tunggal maksimum

Dosis Kafein dan Indikasi untuk Anak

Dosis Kafein untuk Mengantuk atau kelelahan

  • Usia <12 tahun: Tidak dianjurkan
  • Usia >12 tahun: 100-200 mg PO setiap 3-4 jam; tidak lebih dari 6 jam sebelum tidur
  • dosis toksik potensial <6 berusia tahun: 15 mg/kg

Untuk Apnea neonatal

  • Dosis loading: 10-20 mg/kg IV/PO sekali
  • Dosis Pemeliharaan: 5-10 mg/kg IV/PO setiap hari
  • dosis toksik potensial <6 berusia tahun: 15 mg/kg

Efek Samping Penggunaan Kafein

Frekuensi Tidak diketahui:

  • Takikardia
  • Palpitasi (tergantung dosis)
  • Insomnia
  • Sifat lekas marah (iritabilitas)
  • Gugup
  • Kegelisahan
  • Tremor
  • Tinnitus (telinga berdengung)
  • Kopi yang diminum secara reguler dan tanpa kafein akan meningkatkan asam lambung dan sekresi pepsin
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Diuresis
  • Gejala penarikan
  • Kegelisahan
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Sakit kepala (bisa bertahan sampai 7 hari)
  • Ketegangan otot
  • Ingusan

Peringatan

Kontraindikasi
Hipersensitivitas

Perhatian

  • Dapat meningkatkan keparahan penyakit fibrokistik payudara, PMS, meningkatkan risiko kanker kandung kemih, ovarium, usus & pankreas
  • Tidak untuk digunakan pada pasien dengan kecemasan, agitasi, atau tremor
  • Hati-hati pada pasien dengan riwayat ulkus peptikum, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan kejang, atau penyakit kardiovaskular
  • Hindari penggunaan pada gejala aritmia dan/atau palpitasi

Penggunaan Kafein dalam Kondisi Kehamilan dan Menyusui

Keamanan untuk kehamilan: Kategori C (melintasi plasenta, dapat bertahan di janin sekitar 64 – 300 jam).

Jenis kategori obat untuk kehamilan:

  • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita-wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin
  • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia
  • Kategori D: Digunakan jika memang tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
  • Kategori NA: Tidak ada informasi

Pada ibu menyusui, obat dapat diekskresikan melalui ASI, gunakan dengan hati-hati.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi