Terbit: 15 October 2024 | Diperbarui: 16 October 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Imodium adalah obat untuk mengatasi diare. Selengkapnya ketahui informasi manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya dalam ulasan di bawah ini. 

Imodium: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Imodium

Nama Obat Imodium
Kandungan Obat Loperamide HCl
Kelas Obat Diare akut & kronik
Kategori Obat Obat  resep
Manfaat Obat Obat antidiare
Kontraindikasi
  • Hipersensitivitas pada komposisi
  • Pasien dengan riwayat gangguan fungsi liver. 
  • Anak-anak kurang dari 12 tahun.
  • Kondisi dimana penghambatan peristaltik (gerakan pada otot saluran pencernaan untuk mendorong makanan) harus dihindari.
Sediaan Obat Tablet salut selaput
Harga Obat Rp10.20 /tablet

*Harga Imodium mungkin berbeda di setiap apotek.

Imodium Obat Apa?

Imodium adalah obat yang termasuk dalam kelompok antimotilitas dan obat antidiare. Obat ini mengandung zat aktif Loperamide Hidroklorida yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan diare

Obat ini bekerja dengan memperlambat pergerakan sistem pencernaan agar cairan dan nutrisi makanan dapat lebih mudah diserap di usus kecil, sehingga tinja lebih padat dan diare berhenti. 

Imodium masuk dalam kategori obat resep yang hanya dapat digunakan melalui resep dokter. 

Manfaat Obat Imodium

Pemberian obat Imodium bisa dilakukan untuk pasien dengan keluhan diare akut baik pada orang dewasa maupun anak-anak yang berusia lebih dari 12 tahun. Akan tetapi, pada kasus diare kronik yang berlangsung selama lebih dari satu bulan, obat dengan kandungan Loperamide Hidroklorida ini hanya bisa diberikan kepada orang dewasa.

Selain untuk mengatasi diare, obat imodium A-D juga bisa untuk mengurangi jumlah feses pada pasien yang memiliki ileostomy atau  pembedahan yang dilakukan dengan tujuan untuk membuang tinja melalui usus yang keluar lewat perut.  

Dosis Penggunaan Obat Imodium

Obat Imodium tersedia dalam bentuk tablet. Pemberian dosis obat ini tergantung pada usia dan tingkat keparahan masalah pencernaan yang Anda alami. 

Berikut ini dosis Imodium untuk mengatasi diare: 

1. Diare Akut

  • Dewasa: 4 mg sebagai dosis awal dan 2 mg setiap setelah buang air besar. Pemberian obat dalam dosis ini dilakukan selama 5 hari. Dosis yang lazim yaitu sebanyak 6-8 mg per hari. 
  • Anak usia 4-8 tahun: 1 mg, 3-4 kali per hari, maksimal obat digunakan selama 3 hari.
  • Anak usia 9-12 tahun: 2 mg, 4 kali per hari. Pemberian obat berlangsung maksimal selama 5 hari. 

2. Diare Kronik

  • Dewasa: 4-8 mg sebagai dosis awal dan 2 mg setiap kali buang air besar. Dosis maksimal 16 mg dalam sehari. Hentikan pemberian obat bila tidak ada perbaikan selama 48 jam. 

Dokter mungkin dapat merubah dosis obat, sesuai dengan kondisi dan gejala yang Anda alami. 

Cara Menggunakan Obat Imodium

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Imodium yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari apoteker atau dokter yang menangani Anda. 
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Cek tanggal kedaluwarsa obat sebelum menggunakannya. 
  • Obat ini dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.
  • Imbangi dengan minum air yang banyak selama menjalani pengobatan menggunakan obat Imodium. 
  • Jangan berikan obat  Imodium ke orang lain, walaupun mungkin memiliki gejala serupa. 
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan Imodium ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter atau apoteker bila Anda alergi atau hipersensitif terhadap Loperamide Hidroklorida. 
  • Hati-hati penggunaan pada pasien yang memiliki hambatan peristaltik dan kondisi kram perut. Hal ini bisa semakin parah saat obat loperamid hidroklorida masuk ke dalam lambung.
  • Pasien yang memiliki kondisi kolitis ulseratif akut yang diakibatkan oleh obat-obatan jenis antibiotik tidak dapat menggunakan obat loperamid hidroklorida karena dapat mengalami BAB dengan tinja berdarah.
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan liver, HIV/AIDS, aritmia, atau kolitis ulseratif. 
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi serta kewaspadaan setelah Anda menggunakan Imodium. 
  • Jangan sembarangan memberikan obat Imodium kepada anak-anak tanpa anjuran dari dokter. 
  • Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan. 

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Imodium menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Imodium dapat terserap ke dalam ASI walau dalam jumlah yang sedikit. Informasikan pada dokter bila Anda sedang dalam masa menyusui, sebelum menggunakan obat ini.

Interaksi Obat Imodium

Berikut ini daftar obat yang berisiko interaksi obat dengan Imodium:

  • Acetaminophen
  • Albuterol
  • Aspirin
  • Benadryl (diphenhydramine)
  • Furosemide
  • Gabapentin
  • Ibuprofen
  • Levothyroxine
  • Lisinopril
  • Melatonin
  • Metformin
  • Metoprolol
  • Omeprazole
  • Prednisone
  • Tramadol
  • Tylenol (acetaminophen)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Xanax (alprazolam)
  • Zyrtec (cetirizine)

Selain obat-obatan tersebut, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi apabila digunakan secara bersamaan dengan obat Imodium.

Informasikan ke dokter mengenai obat-obatan, vitamin, suplemen, atau produk herbal yang mungkin sedang atau belakangan Anda gunakan untuk menghindari risiko interaksi obat. 

Efek Samping Imodium

Penggunaan obat Imodium mungkin menimbulkan beberapa efek samping, termasuk:

  • Pusing
  • Mual
  • Rasa kantuk
  • Perut kembung
  • Kram perut
  • Beberapa reaksi kulit seperti urtikaria juga bisa terjadi. 

Kondisi-kondisi di atas tidak selalu terjadi. Kemungkinan efek samping yang dialami oleh masing-masing pasien akan berbeda. Namun, apabila gejalanya tidak kunjung mereda atau semakin serius, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter. 

 

  1. Anonim. 2024. Imodium. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/imodium?type=brief&lang=id. (Diakses pada 30 Januari 2024).
  2. Anonim. Loperamide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/loperamide?mtype=generic. (Diakses pada 30 Januari 2024).
  3. Anonim. 2023. Imodium A-D. https://www.drugs.com/imodium.html. (Diakses pada 30 Januari 2024).
  4. Anonim. Loperamide-Oral. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/loperamide/patientmedicine/loperamide%2B-%2Boral. (Diakses pada 30 Januari 2024). 
  5. Black A Roland, et al. 2003. Over-the-Counter Medications in Pregnancy. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2003/0615/p2517.html. (Diakses pada 30 Januari 2023)
  6. Anonim. 2023. Loperamide Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/loperamide.html. (Diakses pada 30 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi