Hepatitis B immunoglobulin adalah obat yang digunakan untuk mencegah hepatitis B. Lebih lanjut ketahui mengenai obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya di bawah ini!

Rangkuman Informasi Obat Hepatitis B Immunoglobulin
Nama Obat | Hepatitis B immunoglobulin |
Kandungan Obat | Plasma yang mengandung konsentrasi tinggi anti-HBs |
Kelas Obat | Imunoglobulin |
Kategori Obat | Obat resep |
Manfaat Obat | Mencegah hepatitis B |
Keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui | Penggunaan Imunoglobulin hepatitis B aman bagi ibu hamil dan menyusui, asalkan penggunaanya sesuai anjuran dokter.
Hepatitis B immunoglobulin aman bayi yang lahir dari ibu penderita hepatitis B. |
Kontraindikasi Obat | Individu yang memiliki reaksi anafilaksis. |
Sediaan Obat | Injeksi |
Harga Obat | Rp1.375.000 |
Hepatitis B Immunoglobulin Obat Apa?
Hepatitis B immunoglobulin obat yang digunakan untuk mencegah hepatitis B pada orang yang menerima transplantasi hati dan pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B.
Imunoglobulin ini juga dapat digunakan untuk mencegah hepatitis B pada orang yang telah terpapar hepatitis B melalui produk darah yang terkontaminasi, kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, atau tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi.
Hepatitis B immunoglobulin bukanlah vaksin. Oleh karena itu, obat ini tidak akan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap hepatitis B. Bagi perlindungan jangka panjang, pasien harus menerima vaksin hepatitis B seperti Engerix-B, Recombivax HB, atau Twinrix.
Manfaat Hepatitis B Immunoglobulin
Hepatitis B immunoglobulin digunakan untuk mencegah hepatitis B terjadi lagi pada pasien transplantasi hati HBsAg-positif yang telah menjalani transplantasi hati. Obat ini juga dapat membantu mencegah seseorang jatuh sakit jika telah terpapar virus hepatitis B.
Hepatitis B imunoglobulin dapat digunakan untuk pasien dengan kondisi berikut:
- Pasangan seksual dari orang dengan hepatitis B.
- Orang yang mungkin terpapar virus melalui darah, produk darah, atau gigitan manusia, seperti petugas layanan kesehatan, karyawan di fasilitas medis, pasien dan staf fasilitas perawatan dan program penitipan anak untuk penyandang cacat perkembangan, petugas kamar jenazah dan pembalsem, personel polisi dan pemadam kebakaran, dan personel militer.
- Mereka yang memiliki paparan rumah tangga terhadap penderita hepatitis B akut dan bayi berusia di bawah 12 bulan yang pengasuhnya dinyatakan positif hepatitis B.
- Bayi yang lahir dari ibu yang dinyatakan positif hepatitis B.
Dosis Hepatitis B Immunoglobulin
Hepatitis B immunoglobulin disuntikkan ke otot atau vena melalui pompa infus. Dokter atau profesional kesehatan akan memberikan suntikan ini kepada pasien. Berikut ini dosis hepatitis B immunoglobulin yang umum diberikan:
1. Dosis untuk pencegahan hepatitis B pada orang yang terpapar virus hepatitis B
Hepatitis B immunoglobulin diberikan melalui suntikan ke dalam otot atau suntikan pembuluh vena jika seseorang terpapar cairan atau darah yang terinfeksi hepatitis B.
Semakin lama seseorang menunda untuk mendapatkan imunoglobulin, semakin tinggi risiko untuk tertular virus hepatitis B.
2. Dosis untuk pasien yang menjalani cangkom hati (transplantasi)
Obat ini diberikan sebelum tindakan operasi. Dosis yang umum diberikan sebagai dosis awal adalah 20.000 IU secara infus intravena. Kemudian obat diberikan setiap hari selama 7 hari setelah menjalani operasi.
Frekuensi suntikan obat ini dikurangi secara perlahan. Imunoglobulin juga bisa disuntikan ke lapisan bawah kulit. Dosis adalah 500-1000 IU, yang diberikan 1-2 kali seminggu.
3. Dosis untuk bayi yang baru lahir dari ibu penderita hepatitis B
Hepatitis B immunoglobulin diberikan melalui infus intravena atau disuntikan ke dalam otot. Dosis yang umum diberikan antara 30-100 IU/kg BB bayi.
Penyuntikan dilakukan 12-24 jam setelah bayi lahir. Bayi tersebut bisa mendapatkan vaksin hepatitis B sesuai dengan jadwal imunisasi.
Petunjuk Penggunaan Hepatitis B Immunoglobulin
Obat ini diberikan hanya oleh dokter, perawat atau atau tenaga kesehatan terlatih di rumah sakit. Meski begitu, berikut ini langkah-langkah pemberian hepatitis B immunoglobulin:
- Obat ini diberikan sebagai suntikan ke otot atau vena.
- Jika menggunakan obat ini untuk mencegah hepatitis B pada pasien yang telah menjalani transplantasi hati, obat ini diberikan melalui jarum yang dimasukkan ke salah satu vena.
- Jika menggunakan obat ini untuk mencegah infeksi hepatitis B setelah terpapar virus hepatitis B, obat ini diberikan melalui suntikan ke salah satu otot.
- Obat ini bekerja paling baik jika Anda menerimanya segera setelah terpapar hepatitis B.
- Jika Anda melakukan kontak seksual dengan penderita hepatitis B, Anda harus menerima obat ini dalam waktu 14 hari. Jika terpapar dengan cara lain, Anda harus menerima obat ini dalam waktu 24 jam setelah terpapar hepatitis B.
- Pastikan Anda memahami jadwal mendapatkan obat ini jika Anda perlu mendapatkan dosis kedua.
- Obat ini dapat diberikan kepada bayi yang menderita hepatitis B. Obat ini diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir.
Petunjuk Penyimpanan Obat Hepatitis B Immunoglobulin
Obat ini harus disimpan pada tempat yang benar agar kinerja obat tetap terjaga dan untuk melindungi obat dari kerusakan. Berikut ini cara menyimpan obat secara umum:
- Simpan obat-obatan di tempat yang kering dan dalam suhu ruangan sekitar 20°C-25°C.
- SImpan obat dalam kotak P3K khusus atau wadah tertutup.
- Simpan obat dalam kemasan aslinya agar memudahkan untuk mengecek tanggal kadaluarsanya.
- Alat medis seperti jarum suntik hanya untuk penggunaan sekali pakai dan harus segera dibuang pada tempat sampah khusus setelah pemakaian.
- Jangan membuang sampah obat atau obat kedaluwarsa sembarangan karena akan mencemari lingkungan. Tanyakan pada apoteker tentang pembuangan obat yang benar.
Efek Samping Hepatitis B Immunoglobulin
Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek seperti obat lain pada umumnya. Meski begitu, tidak semua efek samping ini dapat terjadi. Jika terjadi, mungkin memerlukan penanganan medis.
Berikut ini efek samping yang jarang hingga umum terjadi dari penggunaan hepatitis B immunoglobulin:
- Penglihatan kabur.
- Kebingungan.
- Pusing.
- Pingsan.
- Pening saat bangun tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.
- Berkeringat.
- Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa.
- Batuk.
- Susah atau sesak napas.
- Kesulitan menelan.
- Detak jantung cepat
- Demam.
- Gatal-gatal.
- Bengkak atau pembengkakan pada kelopak mata atau di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah.
- Ruam kulit.
- Sesak di dada
- Mengi.
Interaksi Obat Hepatitis B Immunoglobulin
Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua jenis obat atau lebih digunakan bersamaan. Reaksi interaksi dapat menyebabkan efektivitas obat menurun, toksisitas obat, efek samping, dan bahkan overdosis.
Penggunaan obat lain dapat berinteraksi dengan hepatitis B immunoglobulin, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Untuk itu, beri tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan saat ini dan obat apa pun yang mulai atau berhenti Anda gunakan.
Jika kedua obat diresepkan bersama-sama, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat tersebut:
- Vaksin Adenovirus Tipe 4, Hidup
- Vaksin Adenovirus Tipe 7, Hidup
- Vaksin Dengue Tetravalen, Hidup
- Vaksin Virus Influenza, Hidup
- Vaksin Virus Campak, Hidup
- Vaksin Virus Gondongan, Hidup
- Vaksin Poliovirus, Hidup
- Vaksin Rotavirus, Hidup
- Vaksin Virus Rubella, Hidup
- Vaksin Cacar Monyet
- Vaksin Virus Varicella, Hidup
- Vaksin Demam Kuning
- Vaksin Zoster, Hidup
Peringatan dan Perhatian Hepatitis B Immunoglobulin
Sebelum menggunakan obat ini, ada sejumlah hal yang perlu Anda ketahui seperti berikut ini:
- Jangan menerima hepatitis B immunoglobulin jika Anda alergi terhadapnya.
- Guna memastikan hepatitis B immunoglobulin aman bagi Anda, sebaiknya beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap imunoglobulin manusia, gangguan pendarahan atau pembekuan darah seperti hemofilia; dan diabetes.
- Kategori kehamilan C menurut FDA. Tidak diketahui apakah hepatitis B immunoglobulin akan membahayakan bayi yang belum lahir. Untuk itu, beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil saat menggunakan obat ini.
- Belum diketahui apakah imunoglobulin hepatitis B masuk ke dalam ASI atau dapat membahayakan bayi yang disusui. Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui bayi.
Hepatitis B immunoglobulin dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, terutama jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, termasuk:
- Penyakit jantung, penyakit arteri koroner (arteri yang mengeras), riwayat pembekuan darah.
- Faktor risiko penyakit arteri koroner (seperti menopause, merokok, kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit arteri koroner, lansia).
- Jika Anda perlu menggunakan pengencer darah.
- Jika Anda mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon.
- Jika Anda menggunakan jenis kateter tertentu.
Harga Obat Hepatitis B Immunoglobulin
Harga obat ini mungkin berbeda-beda di setiap rumah sakit. Umumnya hepatitis B immunoglobulin dijual dengan kisaran harga Rp1.375.000.
Demikian penjelasan lengkap mengenai hepatitis B immunoglobulin, obat yang digunakan untuk mencegah hepatitis B. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Drugs. Hepatitis B immune globulin. https://www.drugs.com/mtm/hepatitis-b-immune-globulin.html#before-taking (Diakses pada 31 Januari 2025)
- MIMS. Hepatitis B Immunoglobulin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hepatitis-b-immunoglobulin?mtype=generic (Diakses pada 31 Januari 2025)
- Mayo Clinic. Hepatitis b immune globulin (intramuscular route, intravenous route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/hepatitis-b-immune-globulin-intramuscular-route-intravenous-route/description/drg-20064160#drug-side-effects (Diakses pada 31 Januari 2025)