Terbit: 26 March 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Belum selesai dengan wabah virus Corona (COVID-19), dunia kembali digemparkan dengan berita seorang warga negara China meninggal dunia akibat terinfeksi Hantavirus. Dilansir dari Fox News, pria asal Provinsi Yunnan tersebut meregang nyawa pada Senin (23/3/2020) saat sedang dalam perjalanan menggunakan bus menuju Provinsi Shandong. Lantas, apa itu Hantavirus? Simak informasinya berikut ini!

Hantavirus: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, dll

Apa Itu Hantavirus?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Hantavirus adalah jenis virus RNA yang berasal dari hewan pengerat seperti tikus. Sama seperti SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, virus ini juga menyerang sistem pernapasan.

Berbeda dengan SARS-CoV-2 yang tergolong baru, virus ini sejatinya merupakan ‘pemain’ lama. Berdasarkan catatan, wabah Hantavirus pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1993 silam. Kini, virus tersebut kembali menjadi perbincangan hangat setelah terkonfirmasi menewaskan seorang warga negara China pada Senin lalu.

Penyakit Akibat Infeksi Hantavirus

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis virus ini juga menyerang sistem pernapasan. Dampak infeksi virus tersebut diklaim sangat fatal karena dapat berujung kematian pada penderitanya.

Berikut ini adalah dua jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi Hantavirus untuk Anda ketahui dan waspadai:

1. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Hantavirus Pulmonary Syndrome  adalah jenis penyakit pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus Hanta tersebut.

Penyakit ini tergolong ke dalam penyakit serius dan bisa berakibat fatal apabila penderitanya tidak segera mendapat pertolongan medis.

Penyakit HPS ditandai oleh sejumlah gejala, yaitu:

  • Tubuh terasa lelah
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Meriang
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut

Pada perkembangannya, yakni sekitar 4-10 hari pasca gejala-gejala tersebut muncul, penderita mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Paru-paru dipenuhi cairan
  • Nyeri dada

2. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)

Penyakit lainnya yang juga disebabkan oleh infeksi Hantavirus—tepatnya dari famili Bunyaviridae—adalah Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).

Penderita penyakit ini umumnya akan mulai merasakan gejala sekitar 1-2 minggu (kadang-kadang bisa 8 minggu) pasca terinfeksi. Gejala-gejala yang timbul adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala intens
  • Nyeri punggung
  • Sakit perut
  • Demam
  • Meriang
  • Mual
  • Penglihatan kabur

Selain gejala-gejala di atas, beberapa orang mungkin akan mengalami gejala lainnya seperti:

  • Mata memerah
  • Ruam pada kulit

Sementara pada kondisi yang sudah sampai ke tahap lebih parah, penderita HFRS akan merasakan gejala-gejala berikut:

  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Syok akut
  • Gagal ginjal akut
  • Kebocoran pembuluh darah

Penyebab dan Cara Penularan Hantavirus

Cara penularan Hantavirus adalah dari hewan ke manusia. Hewan yang dimaksud adalah hewan pengerat seperti tikus. Virus akan menular melalui medium-medium berikut ini:

  • Urine tikus
  • Kotoran (feses) tikus
  • Liur (saliva)
  • Droplet

Selain itu, seseorang juga bisa terinfeksi virus ini apabila ia tergigit oleh tikus, namun kasusnya terbilang jarang.

Jenis virus Hanta maupun hewan pengerat yang menjadi medium penularan terdiri dari berbagai macam. Seperti pada kasus HPS yang pernah mewabah di Amerika Serikat, penyakit ini disebabkan oleh Sin Nombre virus yang ditularkan oleh spesies tikus Peromyscus maniculatus atau ‘tikus rusa’.

Jenis tikus lainnya yang menjadi carrier Hantavirus adalah sebagai berikut:

  • Cotton rat (Sigmodon hispidus)
  • Rice rat (Oryzomys palustris)
  • White-footed mouse (Peromyscus leucopus)

Anda bisa sedikit bernapas lega karena tidak seperti virus Corona SARS-CoV-2 yang bisa menular antar-manusia, virus ini hanya bisa menular dari hewan ke manusia. Artinya, seseorang yang terinfeksi virus Hanta tidak mungkin menularkannya kepada orang lain.

Anda harus tetap harus waspada karena tikus adalah hewan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jaga selalu kebersihan lingkungan tempat tinggal guna mencegah kehadiran hewan ini.

Faktor Risiko Hantavirus

Virus Hanta bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis kelamin. Ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu:

  • Lingkungan tempat tinggal yang kotor.
  • Bekerja di tempat yang berpotensi kontak langsung dengan tikus (pembasmi hama, pekerja bangunan, petugas kebersihan).
  • Berada di tempat yang menjadi habitat tikus (hutan, tempat pembuangan sampah, dsb.).
  • Memelihara tikus atau hewan pengerat lainnya.

Ciri dan Gejala Infeksi Hantavirus

Infeksi Hantavirus ditandai oleh sejumlah gejala yang terdiri dari:

  • Tubuh terasa lelah
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Nyeri punggung
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Meriang
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Sesak napas
  • Batuk
  • Paru-paru dipenuhi cairan
  • Nyeri dada
  • Penglihatan kabur
  • Mata memerah
  • Ruam pada kulit

Sebagian besar gejala-gejala di atas tampak seperti gejala penyakit ringan seperti flu. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika gejala sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tak kunjung sembuh setelah diberikan obat-obatan umum.

Diagnosis Hantavirus

Guna memastikan apakah keluhan yang Anda alami terkait dengan infeksi virus inidokter perlu melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan yang meliputi:

  • Anamnesis adalah tahapan di mana dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan.
  • Pemeriksaan fisik adalah tahapan di mana dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien yang sekiranya dapat mengarah pada adanya infeksi. Di tahap ini, pasien juga diperiksa tekanan darah, tinggi, dan berat badannya.
  • Pemeriksaan penunjang adalah tahap lanjutan untuk menguatkan hasil diagnosis. Jenis pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan seperti uji sampel darah dan biopsi sampel liur.

Pengobatan Infeksi Hantavirus

Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus yang dapat diterapkan pada pasien penderita infeksi Hantavirus.

Pengobatan yang dilakukan saat ini hanya bersifat suportif dan lebih ke penanganan gejala-gejala yang dialami oleh penderita. Obat-obatan yang dimaksud seperti:

  • Obat-obatan analgetik untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam (acetaminophen dan aspirin)
  • Obat-obatan untuk membantu melancarkan pernapasan

Para peneliti sedang mengembangkan antivirus untuk mengatasi virus ini. Hingga informasi ini diterbitkan, belum dapat dipastikan apakah antivirus yang diberi nama ribavirin tersebut dapat benar-benar menyembuhkan infeksi, khususnya pada kasus HPS.

Sementara itu, untuk infeksi yang menyebabkan HFRS, ribavirin dilaporkan efektif dalam menyembuhkan penyakit tersebut.

Pencegahan Infeksi Hantavirus

Infeksi virus Hanta dapat dicegah dengan menerapkan sejumlah tips berikut ini:

  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
  • Menjaga kebersihan diri (mandi, cuci tangan, dsb.)
  • Menaburkan obat pembasmi tikus di lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi habitatnya
  • Menghindari aktivitas-aktivitas di tempat yang menjadi habitat tikus
  • Menjaga sistem kekebalan tubuh

Komplikasi Infeksi Hantavirus

Virus ini jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius berupa:

  • Syok akut
  • Gagal ginjal akut
  • Penumpukan cairan di paru-paru
  • Kebocoran pembuluh darah
  • Kematian

 

  1. CDC. Hantavirus. https://www.cdc.gov/hantavirus/index.html (Diakses pada 26 Maret 2020)
  2. CDC. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). https://www.cdc.gov/hantavirus/hps/index.html (Diakses pada 26 Maret 2020)
  3. CDC. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome. https://www.cdc.gov/hantavirus/hps/index.html (Diakses pada 26 Maret 2020)
  4. CDC. Rodents in United States that Carry Hantavirus. https://www.cdc.gov/hantavirus/rodents/index.html (Diakses pada 26 Maret 2020)
  5. Davis, CP. Early Signs and Symptoms of Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). https://www.medicinenet.com/hantavirus_pulmonary_syndrome/article.htm#hantavirus_and_hantavirus_pulmonary_syndrome_hps_facts (Diakses pada 26 Maret 2020)
  6. Hein, A. 2020. Hantavirus kills man in coronavirus-hit China, 32 others tested, report says. https://www.foxnews.com/health/hantavirus-kills-man-coronavirus-hit-china-32-others-tested-report (Diakses pada 26 Maret 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi