Haloperidol adalah obat antipsikotik untuk membantu mengontrol gejala episode skizofrenia. Selengkapnya ketahui tentang obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!
Rangkuman Informasi Obat Haloperidol
Nama Obat | Haloperidol |
Kandungan Obat | Haloperidol |
Kelas Obat | Obat Antipsikotik/Antivertigo |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengatasi gangguan skizofrenia |
Kontraindikasi | Depresi yang parah |
Sediaan Obat | Tablet |
Harga obat | Rp25.000/strip |
Haloperidol Obat Apa?
Haloperidol adalah obat yang digunakan untuk membantu mengatasi gangguan suasana hati atau gangguan mental seperti skizofrenia dan gangguan skizoafektif. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antipsikotik yang bekerja dengan cara menjaga keseimbangan neurotransmitter (zat alami di otak) yang mengatur kesehatan mental.
Obat ini digunakan untuk menjaga pola pikir tetap jernih, mengelola rasa gugup, dan menjaga kondisi mental seseorang dalam aktivitas sehari-hari. Obat antipsikotik ini juga membantu mengontrol halusinasi negatif, agresi, serta mencegah keinginan untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri.
Haloperidol juga digunakan untuk membantu mengontrol gerak tak terkendali pada pasien Tourette. Haloperidol juga diresepkan untuk anak hiperaktif sebagai pilihan pengobatan terakhir.
Merek Dagang Haloperidol
Obat ini dipasarkan dengan label obat generik haloperidol dan memiliki merek dagang lainnya, berikut di antaranya:
- Dores
- Govotil
- Haloperidol
- Haldol
- Haldol Decanoas
- Lodomer
- Seradol
- Serenace
- Upsikis
Obat antipsikotik ini mungkin tersedia atau diproduksi dengan merek dagang lainnya yang belum tercantum dalam informasi ini.
Fungsi Obat Haloperidol
Haloperidol adalah obat antipsikotik yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan mental, termasuk berikut ini:
- Psikosis: Gangguan mental yang ditandai dengan bias atau kesulitan membedakan antara kenyataan dengan imajinasi, halusinasi, atau delusi.
- Skizofrenia: Gangguan otak kronis yang menyebabkan seseorang kehilangan kontrol terhadap realitas. Gangguan kesehatan mental ini berpengaruh pada pemikiran dan perilaku yang tidak teratur dan penuh dengan halusinasi dan delusi.
- Mania: Episode dari gangguan kesehatan mental (bipolar) yang membuat mereka sangat gembira, energik, dan produktif namun dapat menyebabkan efek samping yang tidak rasional.
- Gangguan Kecemasan: Orang yang merasa gelisah berlebihan bahkan saat keadaan sebenarnya baik-baik saja.
- Agitasi: Ini adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai kegelisahan, kemarahan, dan stres yang sering dialami.
- Gangguan Skizoafektif: Kombinasi masalah kesehatan mental antara skizofrenia, halusinasi, delusi, depresi, mania, dan gangguan suasana hati lainnya.
Obat ini juga sering kali digunakan untuk mengatasi indikasi penyakit berikut:
- Sindrom Tourette
- Anak hiperaktif
Haloperidol mungkin digunakan untuk indikasi lain terkait gangguan kesehatan mental atau gangguan suasana hati yang belum tercantum dalam informasi ini.
Dosis Obat Haloperidol
Dosis obat untuk setiap individu memiliki dosis yang berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, tingkat keparahan gejala kesehatan mental, episode manik, usia, dan riwayat medis lainnya.
Berikut ini dosis obat antipsikotik untuk mengatasi gejala gangguan suasana hati:
1. Mengatasi Manis, Psikosis dan Skizofrenia
Dosis antipsikotik haloperidol untuk mengatasi mania, psikosis, dan skizofrenia, sebagai berikut:
- Dewasa: 0,5-5 mg 2-3 kali sehari. Dosis lanjutan 3-10 mg setiap hari.
- Anak 3-12 Tahun: Dosis awal 0,5 mg per hari. Dosis maksimal 6 mg setiap hari.
- Anak 13-17 Tahun: Dosis awal 0,5 mg per hari. Dosis maksimal 10 mg setiap hari.
- Lansia: 0,5-2 mg 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 20 mg setiap hari.
2. Mengatasi Sindrom Tourette
Dosis antipsikotik untuk mengatasi sindrom Tourette meliputi:
- Dewasa: 0,5-5 mg 2-3 kali sehari. Dosis lanjutan 4 mg sekali sehari. Dosis maksimal 30 mg setiap hari.
- Anak 3-12 Tahun: Dosis awal 0,25 mg per hari. Dosis maksimal 3 mg setiap hari.
Petunjuk Penggunaan Obat Haloperidol
Gunakan obat ini sesuai anjuran dari dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat ini. Berikut ini petunjuk penggunaannya:
- Baca aturan pakai sebelum minum obat ini atau sesuai dengan resep dokter.
- Minum obat ini sesuai dengan dosis dan jadwal yang ditentukan dokter.
- Obat ini dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.
- Jangan berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba karena akan menyebabkan efek penolakan.
- Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis kemungkinan menyebabkan overdosis. Overdosis obat ini akan menyebabkan gangguan pada detak jantung.
- Jangan berbagi obat ini dengan orang lain walaupun memiliki gejala yang sama.
Sebaiknya tanyakan kepada dokter jika Anda belum memahami instruksi penggunaan obat ini.
Petunjuk Penyimpanan Haloperidol
Simpanlah obat ini di tempat yang benar untuk mencegah obat rusak dan menjaga kualitas obat. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan, antara lain:
- Simpan obat ini pada ruang bersuhu 20°C-25°C.
- Sebaiknya simpan obat antipsikotik di kotak P3K khusus atau laci yang tertutup rapat.
- Simpan obat ini pada kemasan aslinya.
- Jauhkan obat ini dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Jangan membuang sisa obat apapun atau obat yang sudah kedaluwarsa sembarangan karena akan mencemari lingkungan. Tanyakan kepada apoteker tentang cara pembuangan obat ini.
Efek Samping Obat Haoperidol
Seperti obat-obatan lainnya, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping. Gejala efek samping dapat terjadi akibat penggunaan dengan obat lainnya hingga overdosis. Berikut ini risiko efek samping Haloperidol yang mungkin terjadi:
- Gemetar
- Mual
- Muntah
- Ruam kulit
- Reaksi alergi
- Pusing
- Sulit bicara atau mengunyah
- Kesulitan buang air kecil
- Kelelahan
- Kegelisahan
- Pingsan
Daftar gejala efek samping obat tersebut tidak mencantumkan semua risiko dan efek samping karena setiap pasien mungkin mengalami reaksi berbeda terhadap obat-obatan tertentu. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami peningkatan gejala gangguan emosional atau mengeluhkan efek samping serius.
Interaksi Obat Haloperidol
Obat ini dapat berinteraksi apabila digunakan secara bersamaan dengan sejumlah obat-obatan tertentu lainnya. Interaksi obat dapat mengurangi efektivitas kinerja obat atau meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Interaksi obat ini mungkin juga terjadi bila digunakan bersama obat lain, termasuk berikut:
- Abilify
- Ambien
- Ativan
- Benadryl
- Benztropin
- Clozapine
- Cogentin
- Depakote
- Diazepam
- Diphenhydramine
- Effexor
- Minyak Ikan
- Ibuprofen
- Latuda
- Lexapro
- Litium
- Lorazepam
- Melatonin
- Susu Magnesia
- MiraLAX
- Morfin
- Olanzapine
- Parasetamol
- Prozac
- Quetiapine
- Risperidone
- Seroquel
- Tylenol
- Vitamin B12
- Vitamin C
- Vitamin D3
- Xanax
- Zoloft
- Zyprexa
Selain daftar obat-obatan tersebut, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Oleh sebab itu konsultasikan ke dokter tentang obat lainnya yang mungkin berinteraksi dengan obat ini.
Peringatan dan Perhatian Obat Haroperidol
Obat ini dapat dikonsumsi berdasarkan resep dokter sehingga penggunaanya harus berhati hati. Sebelum mengonsumsinya, berikut adalah beberapa hal yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat ini:
- Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat alergi terhadap kandungan haloperidol atau golongan obat antipsikotik lainnya.
- Kendati obat ini termasuk obat keras, maka baca dengan teliti resep dokter atau petunjuk penggunaan obat ini.
- Minum obat ini sesuai dengan dosis dan jadwal yang diberikan dokter.
- Obat ini tidak boleh digunakan untuk wanita hamil karena akan menyebabkan gangguan pernapasan.
- Konsultasikan pada dokter apakah obat ini aman digunakan pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau ibu menyusui.
- Jangan berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba tanpa anjuran dari dokter.
Selain itu, sebaiknya tidak boleh menggunakan obat ini apabila Anda memiliki riwayat penyakit sebagai berikut:
- Penyakit Parkinson
- Aritmia
- Penyakit jantung
- Tirotoksikosis
- Lesi ganglia basal
- Tirotoksikosis
- Bradikardia
- Hipokalemia
- Depresi SSP (sistem saraf pusat) toksik yang parah
- Infeksi atau penyakit apapun terkait sistem saraf pusat
Demi keamanan pasien, konsultasikan terlebih dulu apakah obat ini aman digunakan bila Anda memiliki riwayat penyakit:
- Gangguan telinga
- Kejang
- Tekanan darah rendah
- Nyeri dada atau angina
- Sindrom long QT
- Gangguan tiroid
- Kanker payudara
- Gangguan elektrolit
Setiap pasien yang menggunakan obat antipsikotik sebaiknya berada di bawah pengawasan orang terdekat demi menjaga kesehatan mental dan suasana hati mereka.
Harga Obat Haloperidol
Obat ini bisa Anda dapatkan di berbagai apotek dan toko obat baik secara online maupun offline. Harga obat Haloperidol di setiap toko obat dan apotek berbeda-beda. Umumnya obat ini dijual dengan kisaran harga antara Rp25.000/strip.
Demikian ulasan lengkap tentang obat Haloperidol, obat yang digunakan untuk gejala skizofrenia. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Cleveland Clinic. Haloperidol Tablets. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19626-haloperidol-tablets (Diakses pada 27 Juni 2024)
- Multum, Cerner. 2020. Haldol. https://www.drugs.com/mtm/haloperidol.html. (Diakses pada 8 September 2020).
- MIMS. 2020. Haloperidol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/haloperidol?mtype=generic. (Diakses pada 8 September 2020).
- WebMD. 2020. HALDOL. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8661/haloperidol-oral/details. (Diakses pada 8 September 2020).