Terbit: 17 October 2024 | Diperbarui: 18 October 2024
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Glimepiride adalah obat untuk mengontrol kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Simak informasi lengkap mengenai fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan di bawah ini. 

Glimepiride: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Glimepiride

Nama obat  Glimepiride
Golongan obat Antidiabetes sulfonylurea
Kategori obat Obat resep
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Kategori C. Studi pada binatang menunjukan adanya efek samping terhadap janin, namun studi terkontrol terhadap pada wanita hamil belum ada. Jika besar manfaatnya melebihi risiko pada janin, obat ini boleh digunakan

Belum diketahui apakah obat dapat diserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini, agar bisa mempertimbangkan antara risiko dan manfaat

Fungsi obat Mengontrol kadar gula darah penderita diabetes tipe 2
Kontraindikasi obat
  • Gula darah rendah
  • Penyakit Addison
  • Defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD)
  • Porfiria hati
  • Anemia hemolitik
  • Alkoholisme
  • Masalah hati
  • Penurunan fungsi ginjal
  • Suhu tubuh lebih dari 38,3 derajat Celcius
  • Kondisi tubuh yang melemah
  • Dysreflexia
  • Alergi obat sulfonilurea
Dosis Sesuai dengan resep dokter
Sediaan obat Tablet 1 mg, 2 mg, dan 4 mg

Glimepiride Obat Apa?

Glimepiride adalah obat yang termasuk ke dalam obat antidiabetes golongan sulfonylurea yang digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2.  

Cara kerja obat Glimepiride adalah dengan cara menurunkan kadar gula darah dengan cara mendorong pankreas untuk memproduksi insulin dan membantu memaksimalkan kerja insulin. 

Glimepiride hanya diperuntukan bagi penderita diabetes tipe 2, dan tidak dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1

Fungsi Glimepiride

Obat ini digunakan untuk mengontrol kadar gula darah tinggi penderita diabetes tipe 2. Kadar gula darah yang terkontrol dapat membantu mencegah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh, dan masalah fungsi seksual.

Perlu diketahui, obat Glimepiride hanya dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes yang mampu memproduksi insulin secara alami dalam tubuhnya. 

Dosis Penggunaan Obat Glimepiride

Obat ini hadir dalam sediaan oral dalam bentuk tablet 1 mg, 2 mg, dan 4 mg.  Pemberian dosis bergantung pada usia, riwayat medis, dan kondisi yang dialami oleh pasien.

Berikut dosis obat Glimepiride yang lazim diberikan oleh dokter: 

1. Dosis dewasa (usia 18 hingga 64 tahun)

  • Dosis glimepiride awal yang dianjurkan adalah 1 mg atau 2 mg diminum sekali sehari sebelum makan.
  • Setelah mencapai dosis 2 mg per hari, dokter mungkin meningkatkan dosis berdasarkan kadar gula darah. Dokter dapat meningkatkan dosis setiap 1 hingga 2 minggu sampai kadar gula darah terkontrol.
  • Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 8 mg sekali sehari.

2. Dosis lansia (usia 65 tahun ke atas)

  • Dosis awal adalah 1 mg sekali sehari sebelum makan.
  • Dikarenakan lansia mungkin lebih sensitif terhadap obat ini dan lebih cenderung mengalami penurunan fungsi ginjal, dokter mungkin meningkatkan dosis lebih lambat.
  • Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 8 mg sekali sehari.

3. Dosis khusus

Seseorang yang memiliki penyakit ginjal berisiko mengalami gula darah rendah, dosis yang diberikan mungkin lebih rendah daripada dosis biasa.

  • Dosis glimepiride awal adalah 1 mg sekali sehari sebelum makan.
  • Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 8 mg sekali sehari.
  • Dosis dapat disesuaikan sesuai gula darah.

Jika Anda menderita penyakit hati, Anda mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini. Dokter mungkin memulai dengan dosis yang lebih rendah dan perlahan-lahan meningkatkan dosis jika diperlukan.

Cara Menggunakan Obat Glimepiride

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Glimepiride yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda. 
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Gunakan obat sesuai aturan pakai dan dosis yang direkomendasikan oleh dokter. 
  • Obat ini disarankan untuk digunakan pada waktu sarapan. 
  • Telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya. Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Lakukan pemeriksaan gula darah rutin selama Anda menjalani pengobatan dengan Glimepiride. 
  • Sertakan dengan olahraga dan pola makan yang teratur selama Anda menjalani pengobatan menggunakan obat ini. 
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Glimepiride ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki alergi atau hipersensitif terhadap Glimepiride atau jenis obat diabetes lainnya. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat ketoasidosis diabetik, komplikasi diabetes melitus yang membuat tubuh memproduksi asam (keton) berlebih.
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit liver, penyakit ginjal. 
  • Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan. 
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. 
  • Hindari konsumsi alkohol setelah menggunakan obat ini untuk menghindari interaksi obat. 

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Glimepiride menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Sementara, Glimepiride belum diketahui  dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang dalam masa menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Glimepiride

Berikut ini adalah beberapa obat yang dapat menyebabkan interaksi, antara lain:

  • Ciprofloxacin (Cipro)
  • Levofloxacin (Levaquin)
  • Benazepril (Lotensin)
  • Captopril (Capoten)
  • Enalapril (Vasotec)
  • Enalaprilat
  • Fosinopril (Monopril)
  • Lisinopril (Prinivil)
  • Moexipril (Univasc)
  • Perindopril (Aceon)
  • Quinapril (Accupril)
  • Ramipril (Altace)
  • Trandolapril (Mavik)
  • Fluconazole (Diflucan)
  • Ketoconazole (Nizoral)
  • Chloramphenicol
  • Clofibrate
  • Isocarboxazid (Marplan)
  • Phenelzine (Nardil)
  • Tranylcypromine (Parnate)
  • Aspirin
  • Magnesium salicylate (Doan’s)
  • Salsalate (Disalcid)
  • Sulfacetamide
  • Sulfadiazine
  • Sulfamethoxazole/trimethoprim (Bactrim)
  • Sulfasalazine (Azulfidine)
  • Sulfisoxazole
  • Colesevelam
  • Diazoxide
  • Rifabutin (Mycobutin)
  • Rifampin (Rifadin)
  • Rifapentine (Priftin)
  • Chlorothiazide (Diuril)
  • Chlorthalidone
  • Hydrochlorothiazide (Hydrodiuril)
  • Indapamide (Lozol)
  • Metolazone (Zaroxolyn)

Efek Samping Obat Glimepiride

Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Gula darah rendah (hipoglikemia)
  • Pusing
  • Kelemahan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Reaksi alergi kulit
  • Kemerahan pada kulit
  • Ruam
  • Gatal parah
  • Diare
  • Perut terasa nyeri
  • Muntah
  • Kekebalan menurun
  • Sel darah merah rendah
  • Sel darah berkurang (anemia aplastik)
  • Berkurangnya sel darah putih (leukopenia)
  • Kekurangan darah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit (pansitopenia)
  • Jumlah trombosit darah rendah (trombositopenia)
  • Pengurangan aliran empedu (kolestasis)
  • Peningkatan kadar enzim hati
  • Kadar natrium rendah
  • Penambahan berat badan
  • Gangguan indra perasa
  • Rambut rontok
  • Porfiria

Efek samping yang jarang terjadi adalah:

  • Kulit dan mata menguning (jaundice)

Gejala efek samping yang terjadi pada setiap orang pada umumnya akan berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing pasien. Terlebih, efek samping tidak selalu terjadi. 

Namun, bila Anda mengalami efek samping serius atau tanda-tanda overdosis, hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter. 

 

  1. Anonim. Glimepiride. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-12271/glimepiride-oral/details. (Diakses pada 31 Januari 2024).
  2. Anonim. Glimepiride. https://www.rxlist.com/consumer_glimepiride_amaryl/drugs-condition.htm#what_other_drugs_interact_with_glimepiride. (Diakses pada  31 Januari 2024)
  3. Multum Cerner. Glimepiride. https://www.drugs.com/mtm/glimepiride.html. (Diakses pada 31 Januari 2024). .
  4. Multum Cerner. Glimepiride. https://www.drugs.com/ingredient/glimepiride.html. (Diakses pada 31 Januari 2024).
  5. University of Illinois. 2021. Glimepiride, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/glimepiride/oral-tablet. (Diakses pada 9 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi