Terbit: 4 September 2024 | Diperbarui: 5 September 2024
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Furosemide adalah obat untuk mengatasi edema atau penumpukan cairan di dalam tubuh. 

Furosemide: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut ini. 

Rangkuman Informasi Furosemide

Berikut ini adalah informasi umum obat Furosemide, yaitu:  

Nama Obat Furosemide
Kelas Terapi Obat Diuretik
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan edema
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Kategori C. Studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. Sehingga, obat ini hanya digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Kontraindikasi Hipersensitivitas, hipovolemia, defisiensi elektrolit, gagal ginjal dengan anuria, prekoma atau koma hepatikum
Sediaan Obat Tablet, cairan injeksi
Merek Dagang Classic, Diurefo, Diuresix, Diuvar, Edemin, Farsiretic, Farsix, Furosix, Frusid, Furomed, Furosemide, Glosix, Gralixa, Impugan, Lasix, Laveric, Naclex, Roxemid, Silax, Uresix

Furosemide Obat Apa? 

Furosemide merupakan salah satu jenis obat diuretik kuat yang digunakan untuk mengatasi edema.

Obat ini bekerja dengan cara menghalangi penyerapan natrium, klorida, dan air yang disaring ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan besar dalam produksi urine (diuresis).

Obat Furosemide umumnya juga digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi

Manfaat Furosemide

Manfaat obat Furosemide adalah untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh yang diakibatkan oleh kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang biasanya diobati dengan Furosemide: 

  • Tekanan darah tinggi. 
  • Edema (bengkak yang disebabkan oleh penumpukan cairan dalam tubuh). Kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gagal jantung, sirosis hati, atau penyakit ginjal.
  • Terkadang digunakan untuk membantu buang air kecil ketika ginjal tidak bekerja dengan baik.

Dosis Penggunaan Furosemide

Furosemide tersedia dalam sediaan oral bentuk tablet dan injeksi. Dosis Furosemide ditentukan berdasarkan usia, riwayat medis, dan tingkat keparahan pasien. Berikut adalah dosis Furosemide yang disarankan: 

1. Dosis untuk Tekanan Darah Tinggi

  • Dewasa: Dosis awal umumnya 80 mg per hari, diberikan dengan dua dosis terbagi masing-masing 40 mg.

2. Dosis untuk Edema:

  • Dewasa: Dosis awal umumnya 20-80 mg, diberikan 1 kali sehari. Dosis dapat berubah menyesuaikan reaksi tubuh terhadap obat tersebut.
  • Usia 0-17 tahun: Dosis umumnya 2 mg per kg berat badan, diberikan 1 kali sehari. Dosis maksimal 6 mg per kg berat badan.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dokter dapat mengubah dosis obat Furosemide sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. 

Cara Menggunakan Obat Furosemide

Penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan sediaannya. Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Furosemide yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat Furosemide tablet sebaiknya digunakan pada pagi hari. Obat ini menyebabkan frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering. 
  • Bila obat dalam bentuk tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jika tidak sengaja menggunakan ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasi dengan dokter. 
  • Hindari menggunakan obat ini beberapa jam sebelum tidur untuk mencegah terbangun di malam hari akibat keinginan buang air kecil. 
  • Furosemide dalam bentuk injeksi diberikan melalui intravena baik melalui infus atau suntikan oleh tenaga medis yang diberikan wewenang oleh dokter.
  • Jangan menerima obat bila warna cairan telah berubah. 
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi dokter. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Furosemide ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan pada dokter bila Anda memiliki riwayat hipersensitif atau alergi Furosemide. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat sirosis hati, asam urat, gangguan berkemih, berisiko mengalami penurunan tekanan darah, gangguan hati, dan gangguan ginjal.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien pra diabetes atau diabetes. 
  • Obat ini tidak umum digunakan selama kehamilan. Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 

Interaksi Obat Furosemide 

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat Furosemide: 

  • Amikacin
  • Gentamicin
  • Neomycin
  • Paromomycin
  • Tobramycin
  • Phenytoin
  • Cisplatin
  • Methotrexate
  • Cyclosporine
  • Lithium
  • Succinylcholine
  • Tubocurarine
  • Benazepril
  • Captopril
  • Enalapril
  • Fosinopril
  • Lisinopril
  • Moexipril
  • Perindopril
  • Quinapril
  • Ramipril
  • Trandolapril
  • Aspirin
  • Diflunisal
  • Indomethacin
  • Magnesium salicylate
  • Salsalate
  • Levothyroxine
  • Sucralfate
  • Obat diuretik lainnya

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Furosemide. 

Informasikan pada dokter atau apoteker bila sedang atau belakangan menggunakan obat-obatan lain, suplemen, atau produk herbal lainnya untuk menghindar risiko terjadinya interaksi obat. 

Efek Samping Furosemide

Berikut efek samping yang mungkin terjadi selama menggunakan obat ini.

Efek samping yang umum meliputi:

  • Intensitas buang air kecil meningkat, Anda dapat buang air kecil beberapa kali dalam waktu beberapa jam. Penurunan berat badan juga mungkin terjadi akibat kondisi ini.
  • Rasa haus dan mulut kering
  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Kram atau lemah otot
  • Mual
  • Muntah
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur

Efek samping yang lebih serius meliputi:

  • Gangguan darah yang ditandai dengan memar dan pendarahan tanpa sebab jelas, demam, sakit tenggorokan, dan ulkus mulut
  • Pankreatitis yang ditandai dengan sakit perut hingga punggung yang cukup parah
  • Telinga berdengung
  • Reaksi alergi serius (anafilaksis)

Efek samping yang timbul pada setiap orang akan berbeda-beda. Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat dan segera temui dokter. 

 

  1. Anonim. Furosemide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/furosemide?mtype=generic. (Diakses pada 8 Januari 2024). 
  2. Anonim. Furosemide. https://www.nhs.uk/medicines/furosemide/. (Diakses pada 8 Januari 2024). 
  3. Ogbru, Omudhome. furosemide (Lasix). https://www.medicinenet.com/furosemide/article.htm#what_is_furosemide_and_what_is_it_used_for. (Diakses pada 8 Januari 2024).
  4. Anonim. Furosemide. webmd.com/drugs/2/drug-5512-8043/furosemide-oral/furosemide-oral/details. (Diakses pada 8 Januari 2024).
  5. Anonim. Furosemide Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/furosemide.html#ref_breastfeeding. (Diakses pada 8 Januari 2024).
  6. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2022. Furosemide, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/furosemide-oral-tablet. (Diakses pada 8 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi