DokterSehat.Com – Flunarizine obat apa? Flunarizine adalah obat yang dikonsumsi untuk mengurangi sakit kepala akibat migrain, pencegahan gangguan pembuluh darah, dan vertigo. Meski begitu, hingga kini belum diketahui secara pasti mengenai cara kerja flunarizine dalam mencegah migrain.
Namun demikian, obat ini cukup efektif dalam mengurangi frekuensi terjadinya serangan migrain dan menurunkan tingkat keparahan penyakit. Perlu diingat, walau terbukti cukup efektif, flunarizine tidak efektif untuk meredakan gejala migrain yang menyerang secara tiba-tiba.
Penggunaan Obat Flunarizine
- Obat flunarizine digunakan untuk mencegah sakit kepala migrain (profilaksis migrain). Flunarizine efektif untuk menurunkan frekuensi serangan migrain, durasi migrain, dan tingkat keparahan migrain.
- Obat flunarizine juga digunakan sebagai pencegahan gangguan pembuluh darah otak dan pembuluh darah tepi
- Obat flunarizine digunakan untuk pencegahan vertigo dan gangguan vestibuler.
Cara Pakai Obat Flunarizine
Minum obat flunarizine sesuai yang diresepkan, biasanya 1 kali sehari sebelum tidur (5-10 mg setiap hari sebelum tidur). Biasanya membutuhkan 6-8 minggu minum obat terus menerus hingga efek maksimum obat terlihat. Obat dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
Selain itu, periksa label pada obat flunarizine untuk instruksi dosis yang tepat. Flunarizine diminum dengan atau tanpa makanan di malam hari. Efek Flunarizin mungkin perlu beberapa minggu agar terasa lebih jelas. Jangan berhenti minum obat ini karena kurangnya efek dalam enam sampai delapan minggu.
Efek Samping Obat Flunarizine
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah:
- Rasa kantuk.
- Penambahan berat badan.
- Muntah.
- Sensasi terbakar di dada (heartburn).
- Mulut kering.
- Kecemasan.
Jika efek samping di atas terus berlanjut atau semakin parah, beritahukan dokter Anda. Jangan lupa, beritahu juga kepada dokter Anda jika Anda mengalami:
- Ruam kulit.
- Depresi.
- Nyeri otot.
- Tremor.
- Sulit bergerak.
- Gerakan yang sulit dikontrol atau abnormal (khususnya gerakan di wajah atau mulut).
Pada dasarnya, efek samping di atas dapat mereda dengan sendirinya jika tubuh sudah beradaptasi terhadap flunarizine. Namun, jika efek samping tidak mereda dan kondisi tidak kunjung membaik, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mekanisme Kerja
Flunarizine memiliki mekanisme kerja untuk memblok reseptor H1 dan memblok channel kalsium. Obat ini juga digunakan sebagai terapi tambahan untuk epilepsi untuk pasien yang kebal terhadap rejimen pengobatan standar.
Peringatan
Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki kondisi berikut:
- Penyakit hati.
- Gangguan gerakan.
- Penyakit parkinson.
- Riwayat depresi.
- Adanya alergi apapun.
Hati-hati dalam mengoperasikan mesin berat atau menyetir. Hindari menggunakan alkohol ketika mengonsumsi obat flunarizine karena akan menyebabkan rasa kantuk yang amat berat.
Selain itu, obat flunarizine tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak atau orang berusia di atas 65 tahun, kecuali atas anjuran dokter.
Pada kondisi kehamilan dan menyusui, obat ini dapat digunakan apabila jelas dibutuhkan oleh pasien. Diskusikan tentang risiko dan manfaat dengan dokter. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
- A = Tidak berisiko
- B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
- C = Mungkin berisiko
- D = Ada bukti positif dari risiko
- X = Kontraindikasi
- N = Tidak diketahui
Interaksi obat
Beritahukan kepada dokter Anda segala macam obat baik yang diresepkan dokter maupun yang dibeli bebas di pasaran yang kini sedang Anda konsumsi. Obat-obatan berikut akan mengganggu kerja obat flunarizine atau memberikan efek yang buruk bagi tubuh:
- Obat penenang.
- Obat anti-ansietas.
- Relaksan otot.
- Obat tranquilizer.
- Obat anti-kejang.
Selain itu, flunarizine mungkin dapat berinteraksi dengan kondisi kesehatan Anda. Interaksi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda atau mengubah kinerja obat. Anda tidak harus mengkonsumsi flunarizine jika Anda memiliki:
- Riwayat depresi.
- Masalah hati.
- Riwayat gangguan gerakan spontan (gejala ekstrapiramidal).
- Alergi terhadap flunarizin atau salah satu bahan obat tersebut.
Penting untuk diketahui, sebelum memulai atau menghentikan obat Anda harus mendapatkan persetujuan dokter.
Dosis Flunarizine
Dosis flunarizine untuk tiap pasien berbeda-beda berdasarkan respons tubuh tiap pasien. Dosis flunarizin yang akan diberikan adalah 5-10 mg per hari dan dikonsumsi saat malam hari.
Bagaimana Jika Saya Lupa Minum Flunarizine?
Jika Anda melewatkan satu kali minum flunarizine, minum sesegera mungkin ketika Anda ingat. Jika sudah waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewatkan dan lanjut ke jadwal pemberian dosis selanjutnya. Jangan gunakan 2 dosis sekaligus.
Jangan lupa bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikutilah anjuran dokter dalam mengonsumsi flunarizine. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa izin dokter. Tablet flunarizine boleh dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsi flunarizine pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.
Penyimpanan Flunarizine
Flunarizine paling baik disimpan pada suhu ruangan atau di bawah suhu 250C. Selain itu, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Meski begitu, merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.