Terbit: 7 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Mengalami nyeri setelah menjalani prosedur operasi adalah hal yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Mengalami nyeri setelah melakukan operasi akan membuat pasien merasa tersiksa saat proses penyembuhan. Jika Anda pernah mengantar seorang pasien yang baru saja dioperasi, mungkin Anda tidak akan asing dengan salah satu obat yang disebut sebagai Fentanyl. Lalu, Fentanyl obat apa? Obat Fentanyl adalah obat pereda nyeri setelah operasi. Obat Fentanyl adalah opioid yang digunakan sebagai obat pereda nyeri dan campuran bahan untuk obat bius (anesthesia).

Obat Fentanyl: Dosis, Indikasi, & Efek Samping

Setelah Anda mengetahui obat Fentanyl obat apa, Anda juga harus mengetahui fungsi Fentanyl, manfaat Fentanyl, dan komposisi Fentanyl. Mari simak penjelasan berikut di bawah ini untuk membantu Anda mendalami lebih jauh mengenai obat Fentanyl yang efektif untuk mencegah terjadinya nyeri setelah prosedur operasi.

Fungsi Fentanyl & Manfaat Fentanyl

Fungsi Fentanyl adalah meredakan rasa nyeri. Sedangkan manfaat Fentanyl adalah untuk mengontrol, merawat dan mencegah rasa nyeri pasca operasi dan juga sakit kronis. Lalu komposisi Fentanyl adalah Fentanyl.

Obat Fentanyl adalah opioid yang dapat meredakan rasa sakit yang sangat hebat. Obat Fentanyl ini hanya tersedia dalam bentuk injeksi saja. Maka dari itu, sebelum Anda berniat menggunakan obat Fentanyl, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter agar keadaan tubuh Anda dapat terkontrol dan mempercepat penyembuhan pasca operasi.

Jika pasien yang baru saja menjalani operasi sedang berada dalam keadaan hamil atau menyusui, Anda juga harus melakukan konsultasi lebih lanjut. Penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui harus digunakan dengan lebih hati-hati. Petunjuk penggunaan obat Fentanyl untuk kehamilan dan menyusui dapat Anda baca di halaman selanjutnya. Harap selalu konsultasikan jika memang Anda berencana untuk menggunakan obat tersebut.

Kini tentu sudah terjawab Fentanyl obat apa. Setelah Anda mengetahui fungsi Fentanyl, manfaat Fentanyl, dan komposisi Fentanyl, mari simak lebih mendalam mengenai dosis Fentanyl dan efek samping dari penggunaan obat tersebut di bawah ini. Informasi yang lebih mendetail di bawah ini akan membantu Anda untuk selalu berhati-hati dan bersikap cermat dalam menggunakan berbagai jenis obat dari dokter, termasuk saat menggunakan obat Fentanyl.

Nama: Fentanyl
Nama Dagang: Sublimaze
Kelas: Opioid sintetik, Opioid analgesik
Tersedia dalam bentuk: Larutan injeksi 0,05 mg/ml

Obat dengan jenis opioid sintetis: Alfentanil, Fentanil, Meperidin, Petidin, Remifentanil, Sufentanil, Sufentail SL, Tapentadol

Obat jenis analgesik opioid lainnya: Buprenorfin, Buprenorfin Transdermal, Butorfanol, Kodein, Fentanil, Hidrokodon, Hidromorfon, Metadon, Lonsis, Meperidine, Nalbufin, Petidin, Remifentanil, Sufentanil, Tapentadol, Tramadol

Dosis Fentanyl dan Indikasi Obat Fentanyl

Untuk premedikasi bedah:

  • 50-100 mcg/IM atau IV secara lambat 30-60 menit sebelum operasi
  • Tambahan untuk anestesi regional: 25-100 mcg/dosis IV lambat selama 1-2 menit

Dosis Fentanyl untuk anestesi umum:

Prosedur bedah minor (operasi kecil): 0,5-2 mcg/kg/dosis IV

  • Operasi besar: 2-20 mcg/kg/dosis awalnya; 1-2 mcg/kg/jam perawatan infus IV; hentikan infus 30-60 menit sebelum mengakhiri operasi; batasi jumlah dosis fentanil 10-15 mcg/kg untuk pelacakan cepat dan awal ekstubasi
  • Tambahan untuk anestesi umum (jarang digunakan): 20-50 mcg/kg/dosis IV

Dosis Fentanyl untuk analgesia:

Analgesia: 1-2 mcg/kg IV bolus atau 25-100 mcg/dosis jika perlu atau 1-2 mcg/kg/jam dengan infus IV kontinu atau 25-200 mcg/jam.

Nyeri berat: 50-100 mcg/dosis IV/IM setiap 1-2 jam jika perlu (pasien dengan paparan opioid sebelum dapat mentolerir dosis awal yang lebih tinggi).

Pasien di bawah pengaruh anestesi (PCA): 10 mcg/mL IV (konsentrasi biasa); permintaan dosis 20 mcg dengan interval waktu dan laju dasar 5-10 menit dari >50 mcg/jam

Efek Samping Penggunaan Obat Fentanyl

Frekuensi tidak tentu:

  • Kelemahan
  • Kebingungan
  • Sembelit
  • Mulut kering
  • Mual
  • Berkeringat
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Anorexia
  • Kegelisahan
  • Apnea
  • Depresi
  • Diare
  • Pusing
  • Pencernaan yang terganggu
  • Nafas yang sulit
  • Euphoria
  • Kelelahan
  • Halusinasi
  • Sakit kepala
  • Hemoptisis
  • Hipoventilasi
  • Gejala seperti influenza
  • Gugup
  • Sakit Tekak
  • Pruritus
  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Retensi urin
  • Koordinasi berpikir dan gaya berjalan yang abnormal
  • Agitasi
  • Amnesia
  • Kejang jantung
  • Reaksi pada area pemberian obat
  • Sakit punggung
  • Bradikardia
  • Bronkitis
  • Gagal jantung
  • Koma
  • Dysphoria
  • Flushing/sensasi terbakar
  • Pingsan
  • Demam
  • Perut kembung
  • Cegukan
  • Gangguan mental
  • Gangguan berkemih
  • Infark miokard (MI)
  • Oliguria
  • Reaksi paranoid
  • Paresthesia
  • Perpanjangan interval QT
  • Ruam
  • Henti pernapasan
  • Depresi pada pernapasan/peredaran darah
  • Rhinitis
  • Sedasi
  • Kejang
  • Aritmia jantung parah
  • Syok Sinusitis
  • Gangguan bicara
  • Rlevasi ST-segmen pada gambaran EKG
  • Keadaan sinkop
  • Tremor
  • Retensi urin
  • Takikardia ventrikel
  • Gangguan visual
  • Hangat wajah/leher/dada bagian atas, urtikaria

Informasi di atas adalah penggunaan dosis Fentanyl dan efek samping dari penggunaannya. Apabila seseorang mengalami gejala efek samping terkait penggunaan obat Fentanyl, segera periksakan atau konsultasikan keluhan dari efek samping penggunaan obat kepada dokter. Konsultasikan dengan benar supaya tidak terjadi efek samping berlanjut yang dapat membahayakan diri.

Obat Fentanyl – Halaman Selanjutnya :   1   2


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi