Terbit: 2 October 2024 | Diperbarui: 3 October 2024
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ertapenem adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. Ketahui fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam pembahasan di bawah ini. 

Ertapenem: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Ertapenem

Nama Obat Ertapenem
Kandungan Obat Ertapenem
Kelas Obat Obat antibiotik atau beta-laktam
Kategori Obat Obat resep
Manfaat Obat Mengobati infeksi bakteri
Kontraindikasi Obat
  • Hipersensitivitas.
  •  Riwayat reaksi anafilaksis terhadap beta-laktam.
  •  Hipersensitivitas terhadap anestesi lokal jenis amida karena penggunaan lidokain sebagai pengencer dalam penggunaan IM.
Sediaan Obat Injeksi atau infus
Harga Obat Rp600.000

Ertapenem Obat Apa?

Ertapenem adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri parah, termasuk infeksi bakteri paru-paru, kulit, perut, panggul, dan infeksi saluran kemih. 

Obat ini termasuk dalam golongan obat antibiotik tipe karbapenem yang bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi.

Ertapenem hanya berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri, bukan infeksi virus seperti pilek atau flu biasa. Penggunaan obat keras ini, harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan. 

Fungsi Obat Ertapenem

Obat antibiotik ini berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri, termasuk:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Radang paru-paru
  • Infeksi kulit atau jaringan lunak
  • Profilaksis infeksi
  • Penyakit radang panggul 
  • Pielonefritis
  • Infeksi intra abdominal

Obat ini mungkin ditujukan untuk indikasi infeksi bakteri lainnya. Konsultasikan pada dokter untuk fungsi obat ini sesuai dengan gejala yang Anda alami.

Dosis Penggunaan Obat Ertapenem

Obat Ertapenem tersedia dalam bentuk injeksi (suntik). Dosis yang diberikan pada setiap pasien bergantung pada usia, riwayat medis, dan tingkat keparahan gejala. 

Berikut ini dosis umum Ertapenem untuk mengobati infeksi kulit, pneumonia, infeksi intra abdomen, infeksi saluran kemih, dan infeksi struktur kulit dalam sediaan obat suntik atau injeksi:

  • Dewasa: 1 gram sekali sehari, melalui intramuskular (IM) sampai 7 hari atau infus Intravena (IV) selama 30 menit (sampai 14 hari).
  • Anak 3 Bulan hingga 13 Tahun: 15 mg/kgBB. Dosis maksimal 1 gram per hari.

Dosis untuk infeksi rentan dalam sediaan suntik atau injeksi, sebagai berikut:

  • Infeksi Rentan untuk Dewasa: 1 gram 1 kali sehari, baik IV atau IM.
  • Infeksi Bedah Profilaksis: 1 gram (IV) sebagai dosis tunggal 1 jam sebelum pembedahan.

Keterangan:

  • Suntikan intramuskular (IM) adalah teknik yang digunakan untuk memberikan obat dengan suntikan ke dalam otot.
  • Infus Intravena (IV) adalah pemberian obat dengan jarum atau selang langsung ke pembuluh darah.

Dokter mungkin dapat merubah dosis sesuai dengan gejala infeksi bakteri yang Anda alami. 

Cara Menggunakan Obat Ertapenem

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Ertapenem yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat sediaan injeksi atau suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional. 
  • Obat ini disuntikan melalui pembuluh darah atau intravena, disuntikan ke otot intramuskular, atau secara infus. 
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala selama Anda menjalani pengobatan menggunakan Ertapenem. 
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Ertapenem ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Ertapenem atau obat golongan antibiotik lainnya. 
  • Anda tidak dapat menggunakan obat ini bila memiliki alergi dengan obat antinyeri Lidokain atau Novocain.
  • Demi keamanan, beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit seperti penyakit ginjal, epilepsi, kejang, tumor otak, atau cedera kepala serius.
  • Obat ini boleh digunakan untuk bayi di lebih dari usia 3 bulan dengan resep dokter.
  • Informasikan ke dokter bila Anda sedang menjalani pengobatan dengan Ertapenem, apabila berencana melakukan vaksinasi. 
  • Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan  kehamilan. 
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba kecuali dengan anjuran dokter. 

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Ertapenem menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori B. Itu artinya, studi percobaan pada hewan tidak membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. 

Ertapenem dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang dalam masa menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Ertapenem

Obat ertapenem memiliki risiko interaksi obat bila Anda menggunakannya bersama obat lain seperti:

  • Meropenem
  • Imipenem
  • Sefalosporin
  • Cefdinir (Omnicef)
  • Cefprozil (Cefzil)
  • Cefuroxime (Ceftin)
  • Cephalexin (Keflex)
  • Amoxicillin
  • Augmentin
  • Dispermox
  • Moxatag
  • Ampicillin
  • Principen
  • Dicloxacillin
  • Dycill
  • Dynapen
  • Oxacillin
  • Bactocill
  • Penisillin
  • Bicillin
  • Pfizerpen

Sebaiknya tidak menggunakan dua obat atau lebih sembarangan, kecuali dengan resep dokter. Informasikan pada dokter mengenai obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang atau belakangan Anda gunakan.

Efek Samping Ertapenem

Berikut ini efek samping yang mungkin terjadi selama menggunakan obat Ertapenem:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Ruam kulit.
  • Kulit gatal.
  • Kedinginan.
  • Nyeri.
  • Pembengkakan.
  • Sensasi kulit terbakar.
  • Kebas.
  • Perubahan warna kulit.

Umumnya, efek samping ringan dapat membaik seiring gejala infeksi yang mulai sembuh. Namun, bila Anda mengalami efek samping serius dalam waktu lama, sebaiknya segera hubungi dokter.

 

  1. Anonim. 2024. Ertapenem. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ertapenem?mtype=generic. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  2. Multum, Cerner. 2023. Ertapenem. https://www.drugs.com/mtm/ertapenem.html. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  3. Anonim. Ertapenem Solution, Reconstituted (Recon Soln). https://www.webmd.com/drugs/2/drug-148185/ertapenem-intravenous/details. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  4. Anonim. 2023. Ertapenem (Injection Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ertapenem-injection-route/proper-use/drg-20067137?p=1. (Diakses pada 24 Januari 2024).
  5. Anonim. 2023. Ertapenem Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/ertapenem.html. (Diakses pada 24 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi