Ergotamin adalah obat untuk meredakan sakit kepala sebelah atau migrain. Kenali obat ini lebih jauh, mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut.
Ergotamin Obat Apa?
Ergotamin adalah obat yang termasuk dalam golongan alkaloid ergot yang digunakan untuk mengatasi sakit kepala.
Cara kerja Ergotamin yaitu dengan mempersempit pembuluh darah di sekitar otak. Dengan begitu, rasa nyeri kepala akibat denyutan pembuluh darah akan berkurang.
Secara umum, Ergotamin juga bisa ditemukan pada beberapa produk obat yang dikombinasikan dengan kafein.
Fungsi Ergotamin
Berdasarkan cara kerjanya, manfaat obat Ergotamin adalah untuk mengobati sakit kepala vaskular seperti migrain atau sakit kepala cluster. Obat ini hanya digunakan ketika sakit kepala yang dirasakan tidak kunjung mereda atau justru terus menerus kambuh.
Namun, perlu diketahui obat Ergotamin tidak diindikasikan untuk mengobati sakit kepala ketegangan umum atau sakit kepala yang tampaknya berbeda dari migrain pada biasanya.
Obat Ergotamin mungkin digunakan untuk indikasi penyakit yang tidak tercantum dalam informasi ini. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui fungsi obat.
Dosis Penggunaan Obat Ergotamin
Ergotamin tergolong obat keras dan penggunaan obat ini harus di berdasarkan resep dokter. Obat ini tersedia dalam sediaan oral dalam bentuk tablet. Berikut dosis obat Ergotamin yang lazim disarankan oleh dokter:
Mengatasi Sakit Kepala Sebelah (Migrain)
- Dewasa: Dosis awal 2 mg, digunakan saat migrain dimulai. Dosis dapat ditingkatkan 2 mg dalam interval setiap 30 menit apabila diperlukan. Dosis maksimal 6 mg dalam sehari.
Dosis di atas adalah aturan dosis Ergotamin yang lazim diberikan. Dokter mungkin dapat mengganti dosis sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.
Cara Menggunakan Obat Ergotamin
Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Ergotamin yang perlu diketahui:
- Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
- Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
- Sebaiknya obat ini digunakan saat awal serangan migrain.
- Telan obat tablet secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah atau menghancurkan obat.
- Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
- Simpan obat dalam wadah yang kering, di tempat bersuhu ruang, dan terhindar dari paparan sinar matahari.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Peringatan Sebelum Menggunakan Obat
Sebelum menggunakan obat Ergotamin ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya:
- Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Ergotamin.
- Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan hati, gangguan ginjal berat, penyakit jantung, angina pectoris (nyeri dada), masalah sirkulasi darah, atau riwayat serangan jantung atau stroke.
- Informasikan ke dokter bila Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Jangan memberikan obat ini kepada orang lain, bahkan bila mereka memiliki gejala sakit kepala yang sama dengan Anda. Ergotamin berisiko bila digunakan untuk mengobati jenis sakit kepala yang belum diagnosa oleh dokter.
- Jangan memakai ergotamine dalam waktu 24 jam sebelum atau sesudah menggunakan obat sakit kepala migrain lainnya.
Tingkat Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Obat Ergotamin menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori X. Itu artinya, studi percobaan pada hewan dan manusia sudah membuktikan adanya dampak buruk atau berisiko terhadap janin.
Selain itu, obat Ergotamin diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan dengan dokter apabila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Obat Ergotamin
Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan obat Ergotamin:
- Dihydroergotamine
- Cafein dan Ergotamin
- Ergonovin
- Methylergonovine
- Methysergide
- Almotriptan
- Eletriptan
- Frovatriptan
- Naratipan
- Sumatriptan
- Rizatriptan
- Zolmitriptan
- Ritalin
- Clotrimazole
- Flukonazol
- Isosorbide
- Nitrogliserin
- Nicardipine
- Nicoderm
- Zileuton
- Atenolol
- Carvedilol
- Labetalol
- Metoprolol
- Propanolol
- Obat anti depresan seperti antidepresan seperti fluoxetine, fluvoxamine, nefazodone, paroxetine, sertraline, dan lainnya antibiotik seperti metronidazol.
- Pil KB.
Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Amadiab.
Konsumsi jus anggur, alkohol, atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat ini.
Efek Samping Ergotamin
Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping Ergotamin yang mungkin muncul:
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Sakit perut
- Nyeri pada otot
Kondisi di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat penggunaan obat dihentikan. Namun, segera konsultasikan dengan dokter bila menemukan gejala alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Tekanan darah meningkat
- Detak jantung tidak teratur
- Jarang berkemih.
- Anonim. Ergotamin. https://www.drugs.com/ergotamine.html#dosage. (Diakses pada 12 Januari 2024).
- Anonim. Ergotamin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ergotamine?mtype=generic. (Diakses pada 12 Januari 2024).
- Anonim. 2024. Ergotamine (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ergotamine-oral-route/precautions/drg-20526910?p=1. (Diakses pada 12 Januari 2024).
- Anonim. Ergotamine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/ergotamine.html. (Diakses pada 12 Januari 2024)