Terbit: 1 October 2024 | Diperbarui: 2 October 2024
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Erdosteine adalah obat untuk mengobati batuk berdahak. Ketahui lebih lanjut mengenai obat ini mulai dari fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut.

Erdosteine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Erdosteine

Nama obat Erdosteine
Merek dagang
  • Erdomex
  • Erdobat
  • Dosivec
  • Bricox
  • Lactrin
  • Fudostin
  • Ethiros
  • Vostrin
  • Rindovect
  • Vectrin
  • Medistein
Golongan obat Mukolitik
Kategori obat Obat kering
Tingkat keamanan obat untuk ibu hamil dan menyusui menurut FDA C
Kontraindikasi obat  Penggunaan obat tidak disarankan apabila memiliki:

  • Hipersensitivitas terhadap obat ini
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Gangguan fungsi hati (liver)
  • Ulkus lambung
Dosis obat Untuk membantu mengencerkan dahak pada kasus eksaserbasi akut dan bronkitis kronis (Oral)

Dewasa: 300 mg/hari. Penggunaan maksimal 10 hari

Sediaan obat Kapsul dan sirop

Erdosteine Obat Apa?

Erdostein adalah obat ekspektoran golongan mukolitik untuk meredakan batuk berdahak. Umumnya, obat ini digunakan untuk meredakan gejala bronkitis kronis maupun bronkitis eksaserbasi akut saat kambuh.

Obat Erdostein bekerja dengan cara mengencerkan dahak yang menumpuk di saluran pernapasan, sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan saat batuk. 

Erdostein masuk dalam kategori obat keras, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan. 

Fungsi Obat Erdosteine

Berdasarkan cara kerjanya, fungsi obat erdosteine adalah untuk membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan pada kondisi medis seperti: 

  • Eksaserbasi akut
  • Bronkitis kronis

Selain itu, Erdostein juga diketahui dapat berperan sebagai antiradang, antibiotik, dan antioksidan. 

Obat ini mungkin juga digunakan untuk indikasi penyakit saluran pernapasan lainnya. Konsultasikan pada dokter untuk kegunaan obat ini sesuai dengan gejala yang Anda alami.

Dosis Penggunaan Obat Erdosteine 

Obat Erdosteine hadir dalam sediaan oral bentuk kapsul dan sirop (cair). Berikut ini dosis Erdosteine untuk mengobati batuk berdahak kasus eksaserbasi akut dan bronkitis kronis berdasarkan sediaan obat:  

Erdostein Kapsul

  • Dewasa: 300 mg, 2-3 kali per hari. Obat digunakan selama maksimal 10 hari. 

Erdostein Sirop Kering

  • Dewasa: 350 mg, 2 kali per hari. 
  • Anak-anak dengan BB 15 – kurang dari 20 kg: 175 mg, 2 kali per hari.
  • Anak-anak dengan BB 20-30 kg: 175 mg, 2 kali per hari. 
  • Anak-anak dengan BB >30 kg: 350 mg, 2 kali per hari.

Cara Menggunakan Obat Erdosteine

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Erdosteine yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat ini dikonsumsi sesudah makan. 
  • Bila obat dalam sediaan kapsul, telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membuka atau menghancurkan obat. 
  • Bila obat dalam sediaan sirop, kocok sebelum digunakan.
  • Minumlah obat sesuai dosis yang telah dianjurkan dokter.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya. Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Hindari pemakaian obat melebihi dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbagi penggunan obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, diet rendah gula, dan aktivitas-aktivitas lainnya sesuai arahan dokter Anda.
  • Bila dalam 10 hari pengobatan, gejala tidak kunjung membaik segera konsultasikan kembali ke dokter. 
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Erdosteine ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Erdostein. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan fungsi ginjal, penyakit liver, ulkus lambung. 
  • Jangan memberikan obat ini pada Anak usia di bawah 2 tahun. 
  • Bicarakan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 

Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Erdosteine menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah obat Erdostein dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Selalu diskusikan dengan dokter bila Anda dalam masa menyusui sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Erdosteine

Obat ini mungkin akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Informasikan pada dokter mengenai obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang atau belakangan Anda gunakan. Jika dokter menemukan adanya potensi interaksi, Anda mungkin akan diberikan alternatif obat pengganti Erdostein yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Erdosteine

Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Ruam pada kulit
  • Pilek
  • Angioedema

Perlu diketahui, gejala efek samping di atas merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Namun, apabila gejala efek samping yang dirasakan tidak kunjung mereda setelah pengobatan, segera kunjungi dokter.

 

  1. Anonim. Erdosteine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erdosteine?mtype=generic (Diakses pada 24 Januari 2024).
  2. Cazzola Mario, et al. 2020.  Multifaceted Beneficial Effects of Erdosteine: More than a Mucolytic Agent. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7647991/#:~:text=Erdosteine%20is%20a%20thiol%2Dbased,and%20has%20anti%2Dinfective%20properties. (Diakses pada 24 Januari 2024). 
  3. Allen Helen. 2013. Erdosteine Capsules. https://patient.info/medicine/erdosteine-capsules-erdotin. (Diakses pada 24 Januari 2024)
  4. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/malaysia/viewer/html/pregdef.htm (Diakses pada 24 Januari 2024).
  5. Anonim. 2018. Erdosteine. https://www.e-lactation.com/en/erdosteine-pr/ . (Diakses pada 24 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi