Terbit: 26 August 2024 | Diperbarui: 27 August 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Digoxin adalah obat untuk mengatasi penyakit jantung seperti gangguan detak jantung (aritmia) dan gagal jantung. Ketahui lebih jauh tentang Digoxin mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut ini. 

Digoxin: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Digoxin Obat Apa? 

Digoxin merupakan obat golongan glikosida yang kerap diresepkan untuk memperbaiki irama dan memperkuat jantung agar mampu memompa darah obat ke seluruh tubuh.

Obat ini bekerja dengan cara mempengaruhi dua mineral penting (natrium dan kalium) di dalam sel-sel jantung. Dengan begitu beban kerja jantung dapat berkurang, irama jantung menjadi stabil, dan detak jantung menjadi kuat. 

Obat Digoxin termasuk kategori obat keras, sehingga penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan. 

Manfaat Digoxin

Manfaat obat Digoxin dibagi menjadi langsung maupun tidak langsung. Manfaat obat ini secara langsung adalah meningkatkan kontraksi otot jantung sehingga masalah kegagalan jantung secara tiba-tiba dapat dihindari. 

Sementara secara tidak langsung, obat Digoxin berguna mempengaruhi saraf otonom dan daya sensitivitas jantung terhadap neurotransmitter (senyawa pembawa sinyal antar neuron). 

Dosis Penggunaan Obat Digoxin

Obat Digoxin hadir dalam sediaan oral dalam bentuk tablet dan cairan injeksi (suntik). Berikut dosis yang umumnya diberikan: 

Kondisi Atrial Fibrilasi (irama jantung tidak stabil) 

Sediaan Tablet:

  • Dewasa: 10 -15 mcg/kg, 50% dosis diberikan di awal, setelah itu diberikan 25% dosis lanjutan. Dosis diberikan setiap 6-8 jam sebanyak 2 kali dalam sehari. 

Sediaan Injeksi (suntik):  

  • Dewasa: 8-12 mcg/kg (0,008-0,012 mg/kg, 50% dosis diberikan di awal, setelah itu diberikan 25% dosis lanjutan. Dosis diberikan setiap 6-8 jam, sebanyak dua kali dalam sehari. 

Kondisi Gagal Jantung

Sediaan tablet: 

  • Dewasa: Dosis awal 750-1.500 mcg dalam 24 jam pertama sebagai dosis tunggal, diberikan setiap 6 jam (jika kondisi tidak terlalu membahayakan pasien). Dosis pemeliharaan 0,125, 0,5 mg dalam sehari. 
  • Bayi dan Anak usia 1-24 bulan: Dosis awal 17,5-30 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 8,75-15 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk 2 dosis. Dosis pemeliharaan 10-15 mcg/kg/hari dibagi setiap 12 jam. 
  • Anak usia 2-5 tahun: Dosis awal, 15-20 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 8,75-10 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk 2 dosis. Dosis pemeliharaan 7,5-10 mcg/kg/hari dibagi setiap 12 jam.
  • Anak usia 5 -10 tahun: Dosis awal 10-17,5 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 3,75-7,5 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk dua dosis. Dosis pemeliharaan 4-8 mcg/kg/hari dibagi setiap 12 jam. 
  • Anak usia > 10 tahun dengan BB<100 kg: 5-7,5 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 2,5 -3,75 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk dua dosis. Dosis pemeliharaan 2,5-5 mcg/kg per hari. 

 Sediaan Injeksi (suntik)

  • Dewasa: 400-600 mcg per hari. Dosis lanjutan 100-300 mcg diberikan setiap 6-8 jam  dalam sehari. 
  • Bayi dan Anak usia 1-24 bulan: Dosis awal 15-25 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 7,5-12,5 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk 2 dosis. Dosis pemeliharaan 7,5-12 mcg/kg/hari dibagi setiap 12 jam. 
  • Anak usia 2-5 tahun: Dosis awal 12,5-17,5 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 6,25-8,75 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk dua dosis. Dosis pemeliharaan 6-9 mcg/kg/hari dibagi setiap 12 jam.
  • Anak usia 5 -10 tahun: Dosis awal 7,5-15 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 3,75-7,5 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk 2 dosis. Dosis pemeliharaan 4-8 mcg/kg/hari dibagi setiap 12 jam. 
  • Anak usia > 10 tahun dengan BB<100 kg: Dosis awal 4-6 mcg/kg, dilanjutkan dosis kedua dan ketiga 2-3 mcg/kg setiap 6-8 jam untuk 2 dosis. Dosis pemeliharaan 2-3 mcg/kg/hari. 

Informasi dosis di atas tidak menggantikan dosis yang diberikan secara langsung oleh dokter. Dokter mungkin akan menambahkan atau mengurangi dosis sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. 

Cara Menggunakan Obat Digoxin

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Digoxin yang perlu diketahui:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, baik kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Jika obat dalam sediaan tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 24 jam sekali (dosis obat umumnya 1 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat di waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 12 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Jika dalam bentuk injeksi, obat ini disuntikan pada intramuskular (area otot) dan intravena (pembuluh darah). 
  • Pastikan perawat memberikan dosis sesuai dengan jumlah yang telah diresepkan oleh dokter.
  • Jangan berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dulu. 
  • Simpan obat di tempat yang sejuk, dalam wadah tertutup dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Digoxin ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap Digoxin. 
  • Beri tahu dokter bila memiliki riwayat perikarditis kronis konstriktif, kardioversi elektrik, bradikardia berat, gagal jantung berat, penyakit paru parah, sindrom sinus sakit, takikardia ventrikel, ventrikel kontraksi prematur, sindrom Wolff-Parkinson-White.
  • Obat ini tidak dianjurkan pada pasien dengan infark miokard akut. 
  • Informasikan pada dokter apabila pernah mengalami ketidakseimbangan elektrolit.
  • Informasikan pada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, herbal, atau produk suplemen. 
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin alat berat setelah menggunakan obat ini. Digoxin dapat menyebabkan pusing. 
  • Hindari minuman beralkohol selama menggunakan obat ini. 
  • Ikuti dengan minum air yang cukup selama menjalani pengobatan menggunakan Digoxin. Hal ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi 

Penggunaan Digoxin pada Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Digoxin masuk dalam kategori C yang artinya penelitian pada hewan menunjukan penggunaan obat ini dapat memberikan dampak pada janin. Namun, belum ada studi yang pasti pada wanita hamil. 

Pada ibu menyusui, obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, bicarakan dengan dokter bila Anda sedang sedang hamil atau menyusui. 

Interaksi Obat Digoxin

Penggunaan Digoxin bersamaan dengan obat lain mungkin dapat menyebabkan interaksi. Berikut interaksi obat yang dimaksud: 

  • Memperburuk kondisi aritmia dan hipokalemia bila digunakan bersama dengan obat dopamin, norepinefrin, atau epinefrin. 
  • Menurunkan efektivitas obat Digoxin bila digunakan bersama obat antasida atau kaolin pectin. 
  • Meningkatkan efek samping Digoxin bila digunakan bersama obat ranolazine, atorvastatin, ciclosporin, kina, itraconazole. 
  • Meningkatkan terjadinya efek samping bila digunakan bersamaan dengan obat diuretik. 

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada dokter mengenai obat apa aja yang sedang Anda gunakan. 

Efek Samping Digoxin

Penggunaan obat Digoxin dapat menimbulkan efek samping walaupun jarang terjadi. Efek samping obat yang dimaksud adalah sebagai berikut: 

  • Pusing 
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Hilang nafsu makan
  • Gangguan mental (depresi) 

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika gejala efek samping tidak kunjung mereda atau menimbulkan gejala alergi obat dan efek samping yang lebih parah seperti: 

  • Detak jantung tidak normal
  • Perasaan akan pingsan
  • Feses gelap
  • Halusinasi
  • Penglihatan kabur 

Selain itu perlu diketahui, penggunaan obat Digoxin pada bayi dan anak-anak mungkin dapat menimbulkan gejala efek samping berupa sakit perut atau penurunan berat badan. Konsultasikan dengan dokter jika efek samping terjadi. 

 

  1. Anonim. Digoxin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/digoxin?mtype=generic. (Diakses pada 2 Januari 2024) 
  2. Anonim. Digoxin – Oral. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/digoxin/patientmedicine/digoxin%2B-%2Boral. (Diakses pada 2 Januari 2024)
  3. Anonim. Digoxin. https://www.drugs.com/digoxin.html. (Diakses pada 2 Januari 2024).
  4. Anonim. 2023. Digoxin Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/digoxin.html. (Diakses pada 2 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi